Jokowi menguji kawan koalisi, siapa 'baper', cemburu dan 'kegeeran'
Merdeka.com - Joko Widodo bakal kembali maju di Pemilihan Presiden 2019 nanti. Dukungan sudah mengalir dari beberapa partai. Sejumlah nama calon wakil presiden juga berseliweran agar dilirik oleh calon petahana.
Dalam berbagai kesempatan, Presiden Jokowi mengajak petinggi partai koalisi mendampinginya. Setelah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di peresmian kereta Bandara Soekarno-Hatta, lalu Ketua Umum NasDem Surya Paloh ikut meninjau proyek terowongan kereta bawah tanah Mass Rapid Transit (MRT) fase 1 di kawasan Bundaran HI.
"Memang ini dilakukan agar memberi keseimbangan ke partai-partai koalisi. Supaya tidak ada anggapan diskriminatif," kata Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti pada merdeka.com, Jumat (9/3).
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
Selain itu, Jokowi sempat menggandeng Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy (Romy) menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur. Romy bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan juga tampak saat Jokowi meresmikan lapangan tenis indoor dan outdoor di Gelora Bung Karno.
"Menutup tafsir orang ada kecenderungan ke si a, si b yang akan dijadikan cawapres. Makanya semua diundang," imbuh Ray.
Ray juga menilai Jokowi sedang melihat reaksi dari pentolan partai-partai tersebut. Menurutnya, ini menjadi pertimbangan Jokowi sebelum menunjuk seseorang mendampinginya untuk bertarung di 2019.
"Sedang menguji seperti apa sikapnya. Siapa yang cemburuan, 'kegeeran' dan 'baper' (bawa perasaan). Belum apa-apa ancam Jokowi, tinggalkan koalisi," analisa Ray.
Soal gertak sambal, menurut Ray, salah satunya muncul isu poros baru. Wacana ini dilempar oleh Ketua DPP PKB Lukman Edy. Dia mengatakan partai-partai berbasis Islam kemungkinan akan melakukan penjajakan. Ada 3 partai berpeluang membentuk poros baru, yakni PKB, PAN, dan PKS.
"Isu poros baru apakah reaksi karena Jokowi ketemu ketua umum lain? Butuh beberapa variabel. Tetapi bisa juga itu langkah PKB semacam antisipasi, boleh jadi menarik kelompok Prabowo ke arah ke sana," jelas Ray.
Ray meyakini Jokowi akan lebih selektif memilih pasangan. "Harus cawapres yang sejalan, satu pandangan dengan dia. Satu periode ini sudah taraf mau full, total agar tidak terganggu," tandasnya.
Sejauh ini muncul beberapa nama calon wakil presiden, seperti Muhaimin Iskandar, Romahurmuziy, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Jenderal Gatot Nurmantyo dan Airlangga Hartarto. Bahkan hasil survei menempatkan Jokowi berpasangan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Romy sendiri mengklaim kader PPP mendorongnya maju mendampingi Jokowi sebagai cawapres di Pemilu 2019. Namun, kata dia, sosok pendamping Jokowi di Pilpres 2019 ditentukan oleh konsolidasi partai politik pendukung.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berencana menggelar Musyawarah Nasional Alim Ulama pada April 2018. Munas Alim Ulama ini untuk memberikan masukan nama calon wakil Presiden kepada Jokowi.
Muhaimin alias Cak Imin mengklaim, mayoritas kader PKB menginginkan dirinya maju sebagai cawapres Jokowi. Namun, dia mengaku tak ingin terburu-buru mendeklarasikan diri karena masih akan berkeliling untuk menyerap aspirasi kader dan publik soal maju di Pilpres.
Jokowi pun masih ogah berspekulasi tentang kriteria cawapresnya. Sambil guyon, dia sebut, sang istri, Iriana Jokowi sebagai pendampingnya. "Calon pendamping. Namanya adalah, saya sebutkan sekarang, Ibu Iriana," kata Jokowi disambut tawa para wartawan, Jumat (23/2).
Seperti diketahui, PDIP sudah deklarasi mengusung Jokowi sebagai calon presiden. Partai Golkar, NasDem, dan Hanura juga sudah merapat. Partai baru yang sudah menyatakan dukungan, yaitu PSI dan Perindo.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Niat pensiun dari percaturan politik Tanah Air, Jokowi malah muncul kembali di Pilkada 2024 dengan 'open jastip' dukungan kepada calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaMasa depan politik Jokowi menjadi sorotan setelah PDIP memutuskan melepasnya. Golkar dan Gerindra siap menerima Jokowi dengan tangan terbuka.
Baca SelengkapnyaPresiden RI ke-7 Joko Widodo menjawab rencananya bergabung partai lain, usai dipecat dari PDIP
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Puan saat ditanya soal arah dukungan Jokowi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaJokowi dinilai memberikan dukungan kepada Prabowo lewat relawan.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, MH Said Abdullah, mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan bila Jokowi turun gunung berkampanye.
Baca SelengkapnyaPlus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaTingginya approval rating tersebut pun membuat rebutan capres.
Baca Selengkapnya