Jokowi-Prabowo sudah, kapan Mega-SBY damai?
Merdeka.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu untuk pertama kalinya pasca-bertarung dalam Pemilihan Presiden 2014. Pertemuan tersebut terjadi di kediaman keluarga Prabowo, Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/10)
Dalam pertemuan ini, untuk pertama kalinya di hadapan publik, Prabowo mengucapkan selamat kepada Jokowi yang akan segera dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia ketujuh.
"Hari ini saya kedatangan tamu terhormat, saudara Joko Widodo, yang Insya Allah akan segera dilantik sebagai presiden Republik Indonesia. Saya kira dalam pertemuan yang penuh persahabatan ini, saya ucapkan selamat atas dilantiknya beliau sebagai presiden pada 20 Oktober mendatang," kata Prabowo.
-
Kenapa Presiden Jokowi hadir di pelantikan? Pelantikan juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
-
Kapan pelantikan Prabowo? Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih berlangsung hari ini, Minggu (20/10/2024), di Gedung DPR-MPR Jakarta.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Kapan Prabowo sampaikan sambutan? Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto memberi sambutan dalam acara buka bersama (bukber) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, di kawasan Jakarta Selatan, pada Senin (25/3).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Ucapan selamat dari Prabowo tersebut, mencairkan suasana antara keduanya yang sempat memanas karena berduel di pilpres, ditambah pula dengan pertarungan antar partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengusung keduanya dalam perebutan kekuasaan di parlemen.
Pertemuan ini diharapkan menjadi teladan politik yang baik untuk mendinginkan suhu panas sebuah persaingan dalam dunia politik, termasuk panasnya persaingan pemilihan presiden pada 2004. Di mana kala itu Megawati Soekarnoputri tidak terima dengan keputusan Susilo Bambang Yudhoyono yang maju menjadi calon presiden, padahal kala itu Megawati berharap kembali menjadi presiden karena dinilai tidak memiliki saingan yang berat sebelum mengetahui SBY akan maju menjadi Capres. Hal ini yang menjadi pemantik penyebab renggangnya hubungan keduanya hingga sekarang.
Pengamat politik Arya Fernandes mengatakan bahwa SBY dalam 10 tahun terakhir telah memberikan ruang terbuka untuk bertemu dengan Megawati, tetapi sikap Megawati yang belum menunjukkan sikap menerima menjadi penghalang keduanya untuk "berdamai".
"Seharusnya pertemuan Prabowo dan Jokowi bisa menjadi teladan politik dan introspeksi untuk publik, termasuk dengan SBY dan Megawati yang sudah 10 tahun lebih belum menunjukkan sikap untuk berdamai. SBY dalam 10 tahun terakhir sudah menunjukkan sikap terbuka agar bisa bertemu dengan Megawati, seperti contoh beberapa waktu lalu, ia mengutus Hatta Rajasa sebagai mediator pertemuan dengan Mega, namun sampai sekarang pertemuan tersebut tidak terjadi," ujar Arya saat dihubungi merdeka.com via telepon.
Arya menambahkan faktor belum terjadinya pertemuan antara SBY dan Mega adalah faktor psikologis Mega yang tidak terima SBY mencalonkan diri menjadi Presiden pada Pilpres 2004, saat itu Megawati percaya diri akan terpilih kembali menjadi Presiden apabila SBY tidak mencalonkan diri menjadi Capres.
Akademisi Ilmu Politik Universitas Paramadina itu juga meragukan apabila keduanya bertemu, pertemuan tersebut dapat berpengaruh terhadap partai keduanya, yaitu PDI Perjuangan dan Partai Demokrat dalam pembicaraan koalisi kedua partai.
"Walaupun nanti bertemu, pertemuan tersebut tidak akan berpengaruh terhadap dukung mendukung antara PDIP dan Demokrat, selain waktu pelantikan yang sudah dekat, susunan kabinet pasti sudah masuk dan tidak mungkin dapat berubah dengan cepat. Demokrat juga sudah memiliki deal dengan Koalisi Merah Putih dalam pemilihan pimpinan parlemen. Sulit apabila keduanya berdamai akan menjurus untuk koalisi dan membagi jatah menteri" ujar Arya.
Arya menyarankan untuk mempertemukan keduanya harus memiliki sosok mediator yang berpengalaman, berpengaruh dan dihormati keduanya walaupun sulit ditemukannya sosok mediator tersebut.
"Harus ada sosok mediator yang memiliki pengaruh besar dan dihormati keduanya, namun susah untuk menemukan sosok tersebut. Pertemuan keduanya juga harus dilangsungkan di tempat yang netral," terang Arya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi tiba bersama istrinya Iriana Joko Widodo dengan menumpang kendaraan Toyota Alphard.
Baca SelengkapnyaSaid meyakini pertemuan Jokowi dengan Prabowo tidak akan menghalangi pertemuan Megawati dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto dan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), melakukan pertemuan tertutup di Cikeas, Bogor tadi malam.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai pertemuan dan komunikasi antar tokoh bangsa baik untuk kemajuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKedatangan Jokowi ke MPR menjadi sorotan, saat disambut oleh Prabowo.
Baca SelengkapnyaDalam momen ini, terlihat Kompol Syarif Ajudan Jokowi memberi hormat dan dibalas kedipan mata Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto telah dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia untuk periode 2024-2029 pada hari Minggu, 20 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo dan Gibran telah resmi ditetapkan KPU usai putusan MK
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi akan menyambut kedatangan Presiden Terpilih periode 2024-2029, Prabowo di Istana Merdeka Jakarta
Baca SelengkapnyaNantinya, Jokowi akan menyambut Prabowo yang baru dilantik di Gedung DPR RI.
Baca SelengkapnyaJokowi juga berharap seluruh masyarakat Indonesia bergotong royong membangun negara.
Baca SelengkapnyaJokowi menjawab, pertemuan tersebut sebagai komunikasi antar tokoh bangsa, bertujuan untuk memajukan Indonesia
Baca Selengkapnya