Jokowi punya kepentingan strategis di Kongres PDIP
Merdeka.com - Kongres PDIP di Bali pada 9-12 April mendatang dinilai memiliki nilai strategis bagi partai berlambang banteng itu dalam menyukseskan visi dan misi Presiden Joko Widodo. Kongres juga diprediksi akan meneguhkan posisi PDIP sebagai partai pendukung pemerintah.
"Saya kira kongres nanti akan meneguhkan posisi PDIP sebagai partai pemerintah. Bagaimanapun, keberhasilan pemerintahan Jokowi dalam merealisasikan visi misinya selama lima tahun ke depan akan berdampak positif bagi relasi PDIP dengan rakyat," kata dosen Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Firman Manan, seperti dilansir Antara, Selasa (7/4).
Selain itu, kata Firman, kongres nanti juga akan meneguhkan komitmen Presiden Jokowi untuk mendapatkan dukungan politik secara optimal dari PDIP. Hal itu hanya dapat dilakukan apabila Jokowi membangun komunikasi politik yang efektif dengan kader-kader PDIP.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Mengapa PDIP siap menjadi oposisi? Sebab, dia menyebut PDIP sudah terbiasa bertahan dalam berbagai iklim dan dinamika politik Tanah Air.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
"Presiden dan PDIP harus terus meneguhkan komitmen untuk selalu berjuang membela kepentingan rakyat dengan menginisiasi berbagai kebijakan dan program yang pro rakyat," katanya.
Dia menambahkan, kemampuan mengelola dukungan politik di DPR sangat penting untuk meminimalisir kebuntuan politik yang akan mengganggu stabilitas dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan. Selain itu, perlu ada inisiatif Presiden membuka komunikasi politik dengan seluruh kekuatan politik di DPR.
PDIP sebagai partai pemerintah juga harus berinisiatif mengkoordinasikan dukungan politik dari partai politik di DPR untuk mendukung kebijakan dan program yang diinisiasi oleh pemerintah. Dengan demikian, berbagai agenda politik dan pemerintahan yang sedang dan akan dilaksanakan berjalan tanpa hambatan.
"Kader-kader PDIP khususnya yang duduk di DPR juga dapat memberikan informasi dan masukan kepada presiden tentang dinamika politik terbaru di DPR. Tujuannya agar Presiden dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi dalam relasi dengan parlemen," tandasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto menyebut, dalam kabinet Jokowi ada menteri powerfull dan menteri super powerfull.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan itu diunggah Kaesang Pangarep dengan caption 'Pelatih sedang memberikan arahan'
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan upaya Presiden Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dengan merebut PDIP dan Golkar.
Baca SelengkapnyaBasarah menegaskan bahwa kewenangan untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden adalah di tangan partai politik.
Baca SelengkapnyaKaesang sebagai ketua umum PSI menunjukkan bahwa keluarga Jokowi adalah PSI.
Baca SelengkapnyaPDIP berdalih menjaga stabilitas politik jauh lebih dikedepankan daripada manuver politik
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.
Baca SelengkapnyaJokowi sempat meluangkan waktu untuk ngeteh bersama PSI di Braga.
Baca SelengkapnyaPeta koalisi jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Prabowo menjadi bakal capres yang mendapat sokongan terbanyak dari parpol parlemen.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca Selengkapnya