Jokowi salah tempat lahir Soekarno, Hanura kecam 'pembisik' Istana
Merdeka.com - Ketua DPP Hanura Miryam S Haryani menyalahkan tim komunikasi Istana yang tidak teliti dalam menyusun pidato Presiden Jokowi dalam peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Blitar, Jawa Timur. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyebut Bung Karno lahir di Blitar yang seharusnya di Surabaya.
"Presiden kembali dipermalukan di depan umum atas pidatonya yang menyebutkan bahwa Bung Karno lahir di Blitar. Kejadian ini benar-benar membunuh wibawa Jokowi sebagai presiden, bukan hanya di depan warga negaranya tapi juga di hadapan partai pendukungnya sendiri bahkan termasuk di mata internasional," ujar anggota Komisi V DPR ini saat dihubungi di Jakarta, Jumat (5/6).
"Secara logika, bagaimana mungkin seorang Presiden yang satu partai dengan Bung Karno bisa salah menyebutkan tempat lahir sang proklamator tersebut. Kejadian ini sungguh sangat telak sekali bagi marwah presiden sebagai simbol negara. Kelalaian ini tentu terletak pada mereka yang berada di sekeliling bapak presiden," imbuhnya.
-
Siapa yang meninggal saat kunjungan Jokowi? Gara-gara ingin melihat kepala negara dari dekat, Kamaluddin (53) terjatuh dan meninggal dunia.
-
Siapa yang pecat Jokowi? Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
Menurut dia, dari kekeliruan ini, menjadi pertimbangan Presiden Jokowi untuk menempatkan orang dalam tim komunikasi Istana.
"Sehingga Jokowi ke depan perlu waspada terhadap pembisiknya itu karena seringnya data yang mereka sodorkan cenderung menyesatkan. Kalau tidak, presiden bukan tidak mungkin akan dipermalukan lagi di kemudian hari," papar dia.
Selain mengkritisi kekeliruan tersebut, Myriam juga membeberkan kekeliruan dari tim komunikasi Istana. Bagi dia, orang-orang di sekitar presiden mesti direvisi lagi.
"Kasus ini bukan kali ini saja terjadi, mulai dari data tentang utang negara terhadap IMF yang disanggah langsung oleh SBY selaku presiden sebelumnya dan beberapa kasus lain yang kemudian terlihat bahwa memang data para pembisik presiden itulah perlu direvisi."
"Jokowi selaku presiden seharusnya lebih mampu tegas terhadap orang-orang disekelilingnya. Kalau memang tidak sanggup silakan mundur saja, karena masih banyak kader bangsa potensial yang lebih mampu mengisi posisi itu," pungkas dia. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto menjelaskan, PDIP berani mencalonkan Gibran kala itu lantaran melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai telah memberikan dampak baik bagi RI.
Baca SelengkapnyaMenurut peneliti BRIN, seharusnya Jokowi tidak mobilisasi intelijen negara untuk memata-matai partai politik.
Baca SelengkapnyaMomen Presiden dipanggil 'Mulyono' oleh warga saat kunjungan kerja.
Baca SelengkapnyaJokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan dirinya sering merasa risau setiap mendengar pujian itu sebab Istana Jakarta dibangun oleh kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaHashim dilaporkan ke Polres Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaTerungkap fakta menarik nama asli Jokowi ketika lahir. Jokowi mengaku orangtuanya memberi nama Mulyono.
Baca SelengkapnyaRibka Tjiptaning menilai Jokowi menampakkan kesombongan setelah berkuasa.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar Mahfud menyindir langkah Presiden Jokowi sebagai politik yang salah.
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, ucapan Jokowi presiden boleh kampanye dan memihak berbahaya.
Baca SelengkapnyaHashim Djojohadikusumo muak dengan kritik isu dinasti politik kepada Jokowi.
Baca Selengkapnya