Jokowi sebut puisi Prabowo & Fadli Zon hiburan untuk rakyat
Merdeka.com - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) menilai, puisi-puisi yang dibuat oleh Partai Gerindra tidak akan mempengaruhi perolehan suara partainya. Masyarakat sudah cukup cerdas dan dapat menilai siapa orang paling layak untuk dipilih sebagai presiden.
"Ya ndak apa-apa, masyarakat sudah cerdas, biarin saja. Saya itu sudah biasa seperti ini," ucap Jokowi di sebuah rumah makan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (8/4).
Dia menganggap, adanya sajak dan puisi yang ditujukan kepadanya bukan sebagai serangan untuk menurunkan elektabilitasnya. Sebab ia menilai puisi dan sajak itu menjadi hiburan bagi masyarakat.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Apa makna blusukan Jokowi dan Ganjar? 'Blusukan ini merupakan cermin, cermin komitmen kepemimpinan untuk turun ke bawah. Dan tidak mudah untuk bisa turun ke bawah apalagi tidur di rumah rakyat,' imbuh Hasto.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
"Ya ndak apa-apa lah, itu untuk hiburan-hiburan untuk rakyat ya nggak apa-apalah," tutup Jokowi.
Seperti diketahui, puisi atau sajak pertama kali dibacakan bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto yang dilanjutkan oleh wakil ketua umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Partai berlambang Banteng itu pun membalas puisi Fadli. Balasan puisi yang dilakukan PDI Perjuangan melalui sajak yang berjudul 'Pemimpin Tanpa Kuda'.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Butet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaSenyum dan tawa lepas Jokowi terjadi saat Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan pidato.
Baca SelengkapnyaPrabowo berkelakar menyusupkan kader Gerindra ke Parpol lain
Baca SelengkapnyaButet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).
Baca Selengkapnya"Setiap Mas Ganjar datang lalu ada yang ngintili. Hari ini Mas Ganjar akan datang menemui kita, kemarin sudah ada yang ngintili."
Baca SelengkapnyaPrabowo menyayangkan Rocky Gerung yang seorang akademisi berkata kasar tersebut.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto bersilaturahmi dengan sejumlah pejabat hingga elite partai dalam suasana Idulfitri
Baca SelengkapnyaAirlangga memuji Gibran yang maju sebagai cawapres meskipun usianya masih di bawah 40 tahun.
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra melangsungkan apel dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (31/8)
Baca SelengkapnyaHabiburokhman pun mengeluarkan tiga pantun untuk PDIP
Baca SelengkapnyaKetua MPR RI Bambang Soesatyo melempar sejumlah pantun untuk Presiden Jokowi, Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subinto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Selengkapnya