Jokowi: Sekarang Ini Semuanya Merasa Seperti Politikus
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan kondisi politik nasional terkadang mengakibatkan persaudaraan dan kerukunan di Tanah Air terabaikan. Jokowi juga melihat fenomena baru yang terjadi di lingkungan masyarakat akhir-akhir ini, yakni hampir semua orang tampil seperti politikus.
"Kita kadang-kadang terbawa oleh urusan politik, apalagi sekarang ini semuanya sudah merasa seperti politikus semua," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara peringatan Isra' Mi'raj Tingkat Kenegaraan di GOR Pandawa, Jalan Cemara Raya, Solo Baru, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (3/4).
Menurut Jokowi, fenomena orang tampil seperti politikus tidak hanya di televisi. Tapi juga di warung kopi hingga warung bakso.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Apa yang dilakukan warga saat Jokowi berkunjung? Padahal korban tersebut hanya membentangkan spanduk berisikan 'Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar' pada saat Jokowi berada di pasar Agrosari, Wonosari.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Kenapa Jokowi blusukan ke pasar? Saat blusukan ke pasar, Jokowi juga turut cek harga kebutuhan pokok
"Semuanya sudah kadang melebihi politikus," ucapnya.
Jokowi mengingatkan, Indonesia merupakan negara besar yang dianugerahi Allah dengan perbedaan suku, agama, bahasa, budaya dan tradisi. Perbedaan ini seharusnya menjadi kekuatan bangsa Indonesia bukan sebaliknya.
"Jangan sampai gara-gara urusan Pilbup, Pilgub, Pilpres, kita tidak rukun. Rugi besar bangsa ini," tegas Jokowi.
Pria kelahiran Solo ini kemudian menceritakan kekaguman istri Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Rula Ghani terhadap Indonesia. Kekaguman Rula Ghani tak lain karena masyarakat Indonesia bisa hidup berdampingan meskipun memiliki 714 suku. Berbeda dengan Afghanistan yang terpecah belah padahal hanya memiliki tujuh suku.
Rula Ghani juga berpesan agar Jokowi berhati-hati mengelola Indonesia. Jangan sampai perbedaan suku memicu pertikaian seperti yang terjadi di Afghanistan. Jika terjadi pertikaian sekecil apapun, Rula Ghani juga meminta Jokowi segera menyelesaikan dengan baik.
"Ini yang ngomong ibu Rula Ghani, ‘hati-hati negaramu Presiden Jokowi, begitu beragam. Jangan dianggap remeh, mudah, kalau ada konflik sekecil apapun segera cepat selesaikan baik antarsuku, kampung, apalagi yang berkaitan dengan agama," jelas Jokowi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kondisi politik saat ini sudah seperti sinetron dan drama korea. Di mana, kerap terjadi hal diluar dugaannya.
Baca Selengkapnya"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.
Baca Selengkapnya"Walau kampanye belum mulai, foto saya banyak dipasang di mana-mana," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengaku bingung, melihat panggung yang berwarna serba kuning.
Baca SelengkapnyaJokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengaku banyak menemukan fotonya dipasang bersebelah bareng calon presiden atau Capres.
Baca SelengkapnyaJokowi kecewa, kondisi politik terlihat lebih banyak drama dibanding adu gagasan.
Baca Selengkapnya