Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Jokowi seperti berjalan di antara perampok & berenang bersama hiu'

'Jokowi seperti berjalan di antara perampok & berenang bersama hiu' Jokowi berangkat ke Paris. ©2015 merdeka.com/raynaldo ghifari

Merdeka.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari menyayangkan masih adanya menteri kabinet kerja yang tidak menggunakan platfom Nawacita dan Trisakti sebagai dasar menjalankan tugasnya. Nawacita dan Trisakti merupakan konsep yang digagas partai-partai pendukung pemerintah. Konsep ini dibuat sebagai dasar, monitoring dan evaluasi kinerja menteri.

"Pertaruhan di 2019 sangat tergantung sukses tidaknya Presiden Jokowi. Kontrak politik kami maupun titipan PDIP adalah Trisakti Nawacita. Trisakti dan Nawacita harusnya dijadikan sebagai indikator target yang dibebankan pada setiap menteri. Dan ini juga menjadi alat monitoring dan evaluasi," kata Eva di Restoran Dua Nyonta, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (29/11).

Eva menuturkan, masih ada menteri mengeluarkan kebijakan demi kepentingan pribadi dan golongan, namun berlindung di belakang Nawacita dan Trisakti. Kondisi ini menambah beban pemerintahan Jokowi-JK yang cukup berat. Semisal harus memberhangus para mafia yang selama ini menggerogoti bangsa ini.

"Pak Jokowi seperti berjalan diantara perampok dan berenang bersama hiu. Dan selama ini mafia ini didiamkan, tapi coba dibenahi pelan-pelan," katanya.

"Beban bagi PDIP adalah secara ideologis dan kita ingin memastikan strategi Trisakti digunakan. Kita pahami banyak menteri yang menggunakan Nawacita sebagai argumen dan ngeri kalau mengamati utang atas nama Trisakti dan Nawacita," ucapnya.

Dia tidak menampik, saat ini partainya konsen menjaga Presiden Jokowi dari para menteri yang tak sejalan dengan konsep Nawacita. Kondisi ini mendasari partai pendukung pemerintah mengeluarkan wacana reshuffle jilid II.

"Jadi pengawasan kita perketat, kami ingin memastikan pemerintahan ini berhasil. Bagi PDIP, yang penting loyal, bukan cuma loyal pada bos dan kelompoknya, kontrak sebagai pembantu presiden juga. Dan tidak mengedepankan internet dari kepentingan kelompok dan golongannya," lanjut Eva.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tim Anies-Cak Imin Nilai Jokowi Lakukan Pembiaran ke Para Menteri Terlibat Kampanye Prabowo-Gibran
Tim Anies-Cak Imin Nilai Jokowi Lakukan Pembiaran ke Para Menteri Terlibat Kampanye Prabowo-Gibran

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mempolitisasi bantuan sosial

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kelakar Jokowi untuk HIPMI,
VIDEO: Kelakar Jokowi untuk HIPMI, "Kalau Cawe-Cawe Tidak Apa-Apa!"

Karena terlalu banyak menteri dari alumni HIPMI, Presiden Jokowi menyebut HIPMI adalah Himpunan Para Menteri Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Presiden Boleh Berkampanye, Boleh Memihak!
Jokowi: Presiden Boleh Berkampanye, Boleh Memihak!

Begitu juga dengan menteri disebut Jokowi boleh berkampanye

Baca Selengkapnya
PSI: Sejauh Ini Pak Jokowi Netral, Belum Ada Eksplisit Dukung Prabowo-Gibran
PSI: Sejauh Ini Pak Jokowi Netral, Belum Ada Eksplisit Dukung Prabowo-Gibran

Bukan hanya presiden, para menteri kabinet Jokowi juga bisa kampanye dan mendukung paslon.

Baca Selengkapnya
PSI: Dukungan Jokowi ke Capres dan Parpol Bukan Dosa, Hal Lazim di Dunia Politik
PSI: Dukungan Jokowi ke Capres dan Parpol Bukan Dosa, Hal Lazim di Dunia Politik

"Tidak masalah, tidak berdosa memberikan dukungan politik," kata Sekjen PSI

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara Rencana Turun Gunung Kampanye di Pilpres 2024, Dukung Siapa?
Jokowi Bicara Rencana Turun Gunung Kampanye di Pilpres 2024, Dukung Siapa?

Jokowi berbicara soal rencana turun gunung untuk kampanye di Pemilihan Presiden 2024.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Sesalkan Jokowi Bilang Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ingatkan Etika Pemimpin
Timnas AMIN Sesalkan Jokowi Bilang Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ingatkan Etika Pemimpin

Timnas AMIN prihatin dengan sikap dan pernyataan Presiden Jokowi tersebut.

Baca Selengkapnya