Jokowi soal namanya dicatut: Apa saya pernah marah sih?
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut Presiden Joko Widodo marah besar saat mengetahui namanya dicatut oleh seorang Menteri yang diduga Menko Polhukam Luhut Pandjaitan untuk mendukung calon Ketua Umum Setya Novanto dalam gelaran Munas Golkar yang akan digelar di Bali pada 15-17 mei mendatang.
Saat dikonfirmasi apakah benar ia marah besar seperti yang diutarakan oleh Jusuf Kalla, Presiden Jokowi menjawabnya dengan nada santai. Sembari tersenyum, Jokowi justru menyatakan bahwa ia tidak pernah marah sekalipun.
"Apa saya pernah marah sih?" kata Jokowi sembari tersenyum di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/5).
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Kenapa Golkar Sulut menolak Munaslub? Pemilu serentak 2024 tinggal menghitung bulan saja. Intinya kami menolak munaslub. Sekali lagi kami di Sulut sangat solid dan mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar,“
-
Kenapa Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diundang dalam rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDIP pada pekan ini. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, partainya tidak ada refleksi khusus dalam rakernas karena ketidakhadiran Jokowi.'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
Sementara itu, saat ditanya apa komentarnya terkait isu yang beredar tersebut, Jokowi menyatakan bahwa responnya terkait ia yang disebut mendukung Setya Novanto itu telah disampaikan oleh Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi, Senin (9/5) kemarin.
"Kan sudah sama Pak Johan Budi," katanya.
Johan Budi sebelumnya menegaskan jika Jokowi sama sekali tak mendukung siapapun dalam gelaran Munaslub Golkar minggu depan. Johan mengatakan, Jokowi menyerahkan sepenuhnya proses pemilihan ketua umum Golkar kepada mekanisme internal partai beringin itu.
Seperti diketahui, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan pemerintah termasuk Presiden Jokowi tidak berpihak terhadap salah satu calon ketua umum Partai Golkar. Bahkan, Jokowi marah namanya dicatut.
Hal itu diungkapkan JK menanggapi kabar Menko Polhukam Luhut Pandjaitan telah mengumpulkan para pengurus DPD yang memiliki hak suara dan menyatakan mendukung salah satu calon dengan membawa-bawa nama Jokowi dan institusi TNI/Polri.
"Pertama, Pak Jokowi itu bukan anggota Golkar. Kedua, kita tidak ingin mengembalikan lagi cara Orde Baru ketika pemerintah atau pejabat pemerintah itu mendukung seseorang apalagi dengan cara memerintahkan aparat. Itu presiden sangat marah akibat dikatakan begitu (mendukung salah satu calon). Jadi itu sama sekali tidak benar," ujar Wapres JK di kantornya, Jakarta, Selasa (10/5).
JK memaparkan, siapa saja termasuk para menteri berhak mendukung salah satu calon ketua umum Golkar secara pribadi. Namun tidak boleh membawa nama institusi. "Apalagi yang saya baca nama presiden dan sebagainya. Kemarin presiden menegaskan, saya bicara berdua lama, ingin memberikan pesan bahwa sama sekali presiden itu tidak berpihak dan tidak mengunggulkan siapapun untuk Golkar itu, sama sekali tidak," ucap JK.
JK kembali menegaskan, posisi pemerintah netral dan dia meminta kepada semua pejabat baik di pusat maupun di daerah, tidak menggunakan posisinya untuk memerintahkan mendukung salah satu calon.
"Saya minta kepada pejabat, siapa saja, apalagi di daerah, jangan mengembalikan posisi sama seperti Orde Baru, pejabat-pejabat itu perintah-perintah gitu kan (dukung salah satu calon)."
"Apalagi diberitakan mendukung seseorang, justru mencederai Presiden dan wakil presiden, mengatasnamakan, menjual nama presiden. Masak saya dan presiden mendukung seperti itu. Pasti tidak," ujar JK.
JK berpesan, jika ada menteri yang menyatakan mendukung salah satu calon merupakan hal yang boleh-boleh saja. "Asal jangan mengatasnamakan pemerintah, dan mengatasnamakan apalagi Presiden. Presiden sama sekali tidak. Marah malah dikatakan begitu. Itu ingin saya tekankan. Dan presiden minta itu disiarkan bahwa presiden sama sekali tidak berpihak," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi gregetan disebut dengan julukan Lurah oleh banyak politisi.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJokowi blak-blakan ada politikus yang memanfaatkan namanya dan mengklaim mendapat restu.
Baca SelengkapnyaJokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai kabar ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP, yang masih diemban Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaJokowi mempertanyakan dirinya yang katanya disebut akan menjadi ketua maupun dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait tudingan menghambat dan menjegal langkah politik Anies Baswedan di Pilkada Serentak, Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini kembali viral video ucapan Ketum PDIP Megawati tentang penghinaan terhadap Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaLuhut mengungkapkan, bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang sangat mendengarkan pendapat seluruh pihak.
Baca Selengkapnya