Jokowi Soal Usul Percepatan Pelantikan: Yang Punya Kerja Itu MPR, Jangan Tanya Saya
Merdeka.com - Munculnya usulan percepatan pelantikan presiden ditanggapi dingin oleh Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi. Menurut mantan Wali Kota Solo itu, pelantikan tersebut merupakan kewenangan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
"Yang pertama pimpinan MPR saja belum ada, baru besok-besok, belum lho. Sehingga kita belum bisa berbicara," ujar Jokowi usai mengikuti puncak peringatan Hari Batik Nasional di Istana Mangkunegaran Solo, Rabu (2/10).
Jokowi merasa perlu berbicara dengan pimpinan MPR untuk masalah pelantikan tersebut. Setelah terbentuk Ketua dan pimpinan MPR yang lain, baru akan disampaikan mengenai pelantikan presiden dan wakil presiden.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Kenapa Presiden Jokowi hadir di pelantikan? Pelantikan juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang menyambut Jokowi di Solo? Masyarakat Kota Solo tumpah ruah ke jalan untuk menyambut kepulangan Jokowi.
-
Siapa yang diusulkan Jokowi jadi Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
"Apa yang mau dibicarakan sama MPR kalau pimpinannya belum ada?," tandasnya.
"Kita serahkan, yang punya kerja itu MPR, jangan tanya ke saya," katanya lagi.
Jokowi mengaku mendapatkan banyak keluhan dari relawan yang meminta pelantikan diajukan menjadi tanggal 19 Oktober. Namun ia kembali menegaskan jika pelantikan presiden dan wakil presiden merupakan kewenangan MPR. Saat ditanyakan terkait pembentukan kabinet, Jokowi pun belum mau memberikan kabar baik.
"Pelantikan saja belum, nanti kalau sudah pelantikan, baru bicara masalah kabinet," pungkas Jokowi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengungkapkan, tren di kalangan politisi soal sebutan kepada dirinya yakni 'Pak Lurah'.
Baca SelengkapnyaDave menilai, Jokowi sebagai presiden ada baiknya saling diskusi dengan Prabowo yang bakal melanjutkan pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim tak ikut campur atau cawe-cawe dalam penyusunan kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKeresahan Presiden Jokowi itu dikatakan Yusril saat diskusi dengannya terkait gugatan batas usia capres dan cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaJokowi beralasan belum bisa menyebut capres pilihannya karena sosok tersebut tak hadir dalam Rakernas Projo.
Baca SelengkapnyaArief Hidayat mempertanyakan terkait 'penugasan presiden' yang disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy, saat sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dikabarkan menitipkan nama menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tidak tahu siapa yang disebut 'Pak Lurah' oleh politisi.
Baca SelengkapnyaAri menegaskan Presiden Jokowi saat ini tengah fokus menyelesaikan pekerjaannya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menolak menanggapi soal putusan MK mengenai persyaratan baru capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan dirinya ingin gubernur serta wakil gubernur Jakarta ditentukan melalui mekanisme pemilihan langsung.
Baca Selengkapnya