Jokowi sudah kantongi nama Cawapres, bagaimana peluang JK?
Merdeka.com - Joko Widodo dan enam ketum parpol sepakat satu nama calon wakil presiden yang akan diusung di Pilpres 2019. Hal tersebut buah hasil dinner antara Jokowi dan enam ketum parpol di Istana Bogor, Senin (23/7) malam.
Padahal, Jusuf Kalla (JK) tengah menunggu hasil gugatan pasal 169 huruf n di UU Pemilu yang berisi larangan presiden dan wakil presiden menjabat lebih dari dua periode berturut-turut atau tidak. JK ingin kembali jadi cawapres Jokowi jika MK kabulkan gugatan pasal tersebut.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai, sudah seharusnya cawapres Jokowi ditetapkan sedini mungkin. Menurut dia, batas waktu pendaftaran sudah semakin mepet.
-
Kenapa PKS usul Jokowi undang capres makan siang? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“ Menurut Aboe, langkah tersebut menunjukkan sikap pemimpin yang bijak.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang ikut mendampingi Jokowi saat bertemu Presiden JAPINDA? Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani.
"Yang namanya politik enggak bisa menunggu. Karena ada batas waktu pendaftaran tanggal 4-10 Agustus 2018. Kalau misalnya sekarang Pak JK sedang uji materi dan ketinggalan gerbong ya tidak masalah, karena kepemimpinan tidak terpatok pada satu orang JK," kata Ujang saat dihubungi merdeka.com, Selasa (24/7).
Ujang pun mendorong agar Pilpres 2019 diisi oleh orang-orang baru. Dengan begitu, terjadi regenerasi politik yang baik bagi bangsa Indonesia. Meskipun, dia menghormati keinginan JK yang berminta mendampingi Jokowi lagi di Pilpres 2019.
Tapi, dia mengingatkan, sesuai Pasal 7 UUD 1945, Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
"Kepemimpinan nasional harus dibuka secara umum, jangan berkutat pada orang-orang itu saja," ujarnya.
Atas alasan itu, Ujang mendukung masa jabatan presiden dan wakil presiden dibatasi. Hal ini juga terjadi di banyak negara lain.
"Kalau nanti MK mengabulkan wapres bisa tiga kali, maka sistem ketatanegaraan kita bisa berubah," ujarnya.
"Kan ada jabatan lain yang lebih terhormat. JK kan orang hebat, artinya dimanapun dia bisa berada, tidak harus jadi Wapres lagi," tambah Ujang.
Pada Senin (23/7), Presiden Jokowi bertemu dengan enam partai politik pendukungnya, di Istana Bogor. Dalam pertemuan itu dibahas calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019.
PDIP masih membuka peluang JK jadi cawapres Jokowi. Hal itu tergantung hasil uji materi pasal 169 huruf n UU Pemilu tentang batasan masa jabatan presiden dan wapres hanya dua periode, baik berturut-turut atau tidak.
"Terkait peluang Beliau sebagai cawapres, tentunya kita tunggu keputusan dari Mahkamah Konstitusi," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies yang duduk tepat depan Jokowi terlihat semringah. Sementara Ganjar dan Prabowo sesekali tersenyum.
Baca SelengkapnyaPrabowo, Ganjar dan Anies hadir duduk satu meja bersama Jokowi
Baca SelengkapnyaPrabowo menggelar pertemuan dengan ketum partai koalisi
Baca SelengkapnyaDalam beberapa kesempatan, Jokowi menegaskan mendukung semua calon presiden.
Baca SelengkapnyaMomen makan siang berjalan tertutup. Awak media hanya dipersilakan mengambil visual untuk kebutuhan dokumentasi.
Baca SelengkapnyaTaslim menilai gestur Presiden Joko Widodo ini adalah bentuk dukungan kepada tiga calon presiden.
Baca SelengkapnyaKoalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akan mendeklarasikan Ridwan Kamil-Suswono sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Puan saat ditanya soal arah dukungan Jokowi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyiapkan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur bukan sebagai Cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaJokowi menugaskan tim tujuh untuk mengatur strategi komunikasi dan narasi besar Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto terlihat mengenakan kemeja batik berwarna coklat dengan celana hitam.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca Selengkapnya