Jokowi tidak hadir di Surabaya, simpatisan PDIP kecewa
Merdeka.com - Menjadi idola di kampanye akbar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dihelat di Lapangan Gor Pancasila Jalan Indragiri, Surabaya, Jawa Timur, Gubernur DKI, Joko Widodo tidak hadir, Senin (17/3). Simpatisan PDIP pun sedikit kecewa, meski terus meneriaki nama Jokowi presiden.
Selain nama Jokowi yang menjadi idola, nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga disebut-sebut sebagai wali kota kebanggaan masyarakat Surabaya.
"Risma..Risma..Risma..Risma..Risma...," teriak para simpatisan PDIP yang disambut dengan lambaian tangan Risma yang terus menebar senyum.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa PDIP pecat Jokowi? Pemecatan Joko Widodo diakibatkan oleh tuduhan intervensi terhadap Mahkamah Konstitusi yang dianggap demi kepentingan keluarganya. Tindakan ini dianggap mencederai prinsip-prinsip demokrasi dan etika yang seharusnya dijunjung tinggi dalam berbangsa. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai bahwa pemanfaatan instrumen negara untuk kepentingan pribadi telah menyebabkan dampak yang sistemik, merusak sistem hukum dan demokrasi di Indonesia.
-
Kenapa PDIP baru pecat Jokowi setelah Pilpres? Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk menunda pengumuman terkait pemecatan. Langkah ini diambil demi menjaga kehormatan Jokowi sebagai Presiden dan untuk menghindari munculnya spekulasi negatif yang bisa berpengaruh selama masa kontestasi politik.
Risma terus melambaikan tangannya, meski Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri belum usai pidato.
Massa juga menyebut nama Jokowi sebagai presiden dari kalangan orang desa. "Jokowi presiden, Jokowi presiden. Wong ndeso jadi presiden, wong ndeso jadi presiden, Jokowi presiden," begitulah teriaknya.
Namun, massa kecewa karena sang tokoh idola tidak hadir untuk memberikan orasinya. Padahal, sang tokoh fenomenal yang disebut Megawati si orang kerempeng tapi banteng itu, juga dijadwalkan hadir di Surabaya.
"Sedikit kecewa, tapi ndak apa-apa, yang penting sesuai kata Bu Mega, kita harus bisa memenangkan Pemilu Legislatif untuk bisa mengantarkan Jokowi jadi presiden," celetuk salah satu simpatisan.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.
Baca SelengkapnyaNamun pemberian partai berlambang banteng itu ditinggalkan Jokowi dan keluarga.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaGanjar menduga, Jokowi lupa dengan ulang tahun PDIP.
Baca SelengkapnyaAri mengatakan Jokowi selalu menjalin komunikasi dengan tokoh partai politik, termasuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaJika seorang kader pasti ada keinginan untuk hadir dalam perayaan HUT partai.
Baca SelengkapnyaMegawati sama sekali tidak menyebut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya.
Baca SelengkapnyaAra malah menyinggung soal hubungan Presiden Jokowi dengan Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaJokowi tidak membuat video ucapan selamat dan mengirim karangan bunga.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaJokowi dijadwalkan melakukan kunjungan bilateral ke Filipina tepat di HUT ke-51 PDIP
Baca Selengkapnya