JR Saragih gagal maju, pemenang Pilgub Sumut dinilai semakin sulit diprediksi
Merdeka.com - Keputusan KPU Sumut yang menggagalkan pencalonan Jopinus Ramli (JR) Saragih-Ance Selian, belum menutup peluangnya untuk ikut Pilgub Sumut. Pasangan yang didukung Partai Demokrat, PKB dan PKPI ini masih mungkin mengambil sejumlah langkah hukum.
"Ini belum serta-merta dua pasang calon. Kan masih ada kemungkinan pasangan JR Saragih-Ance Selian memenangkan gugatan di Bawaslu atau PTUN," kata pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Arifin Saleh Siregar, Senin (12/2).
Menurut Arifin, saat ini banyak pihak yang bertanya-tanya dengan alasan KPU Sumut menyatakan JR Saragih-Ance Selian tidak memenuhi syarat (TMS). Banyak yang berpendapat alasan KPU tidak masuk akal, karena pendidikan JR Saragih sulit untuk diragukan.
-
Apa yang menjadi dasar munculnya tiga poros dalam Pilkada Jateng? Jika dilihat dari kursi di DPRD Jateng dan nama-nama tokoh yang beredar di masyarakat itu, setidaknya aka nada tiga poros dalam Pilkada Jateng 2024.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi Pilgub Jateng? 'Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh,' imbuh dia.
"Dia (JR Saragih) kan (mantan) tentara. Enggak sembarangan orang bisa masuk ke situ, harus pendidikan formal," jelas Arifin.
Selain itu, jebolan Akademi Militer itu juga sudah dua periode menjabat Bupati Simalungun. Syarat untuk pencalonannya tentu tak berbeda dengan pencalonan gubernur.
Terlepas dari persoalan yang dihadapi JR Saragih-Ance Selian, menurut Arifin, seandainya hanya dua pasang calon yang berhadapan pada Pilgub Sumut, maka dinamika yang muncul akan mirip dengan Pilkada DKI Jakarta.
"Kalau ada dua pasang, tidak bisa kita nafikan apa yang terjadi di Pilkada DKI kemarin kemungkinan besar akan pindah ke Sumut, dalam konteks dinamikanya, pertarungannya, isu yang dimainkan, kelompok-kelompok yang memainkan. Walaupun tidak persis sama, tapi akan mirip-mirip," jelas Arifin.
Jika hanya dua pasangan itu, yakni Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus yang berhadapan, menurut Arifin, semakin sulit untuk memprediksi pemenangnya. Selama ini banyak beredar pendapat, kehadiran JR Saragih-Ance Selian membuat terpecahnya pendukung potensial Djarot-Sihar. Basis pendukung mereka dinilai serupa.
"Namanya juga pendapat, mana bisa kita bantah itu. Muncul pula pendapat, dengan putusan KPU ini akan bulatlah suara saudara-saudara kita yang Kristen ke Djoss (Djarot-Sihar)," paparnya.
Arifin pun tidak memungkiri banyak praduga muncul pascaputusan KPU Sumut ini, semisal dugaan JR Saragih-Ance sudah membuat kesepakatan dengan pasangan lain. Dugaan itu akan semakin menguat jika JR Saragih-Ance tidak serius menggugat putusan KPU itu.
"Kalau dia tidak melakukan langkah hukum terhadap putusan KPU, tentu orang akan tertawa," tegas Arifin.
Seperti diberitakan, KPU Sumut menggagalkan pencalonan Jopinus Ramli (JR) Saragih-Ance Selian pada Pilgub Sumut. Keputusan ini disampaikan pada pleno terbuka penetapan calon gubernur dan wakil gubernur Sumut di Hotel Grand Mercure, Medan, Senin (11/2). Penyebabnya, ijazah JR Saragih yang dipermasalahkan oleh KPU.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaTingkat pengenalan warga pada nama-nama calon gubernur potensial juga masih sangat rendah, umumnya di bawah 50 persen.
Baca SelengkapnyaHasto enggan memikirkan hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga yang menempatkan Jeje-Ronald di posisi terakhir.
Baca SelengkapnyaMaruarar menyampaikan bahwa sepertinya PDIP tidak hanya melihat calon dari elektabilitasnya saja
Baca SelengkapnyaTak hanya kalah, beberapa calon justru memperoleh suara terendah dari penantangnya. Calon petahana kalah telak meski sempat diunggulkan.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan survei sejumlah lembaga ini berbeda dengan temuan tim di internalnya.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies-Cak Imin hanya 16,5 persen. Ganjar-RK 35,4 persen dan Prabowo-ET 31,7 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, hasil survei yang berkembang saat ini tidak bisa menjadi parameter kemenangan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaYusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei simulasi putaran kedua pada Pilpres 2024. Survei dilakukan 23 November sampai 1 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Ari Junaedi menjabarkan faktor kekalahan RK-Suswono versi Quick Count.
Baca SelengkapnyaAnalis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) juga menyoroti sejarah soal kuatnya basis akar rumput di Jakarta.
Baca Selengkapnya