Jualan Orde Baru Dinilai Strategi Antiklimaks di Lingkungan Prabowo
Merdeka.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menyatakan bahwa sudah saatnya Indonesia kembali seperti zaman Soeharto. Apakah hal itu akan berdampak ke capres nomor urut 02 Prabowo Subianto?
Partai Berkarya yang dipimpin Hutomo Mandala Putra, anak bungsu Soeharto ini menjadi salah satu parpol pendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti menilai pernyataan tersebut bisa menjadi antiklimaks bagi kubu Prabowo-Sandi. Jualan Orde Baru akan sulit diterima para milenial, pemilih terbesar pada Pilpres 2019 nanti.
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
-
Siapa yang menggantikan Soeharto? Dia kemudian digantikan BJ Habibie sebagai Presiden ketiga RI.
-
Siapa yang Soeharto katakan sebagai patriot Indonesia? “Saya ini tentara. Tentara itu pedoman hidupnya Sapta Marga. Kami patriot Indonesia, pendukung dan pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak mengenal menyerah.“
-
Kapan Prabowo Subianto menikah dengan Titiek Soeharto? Inilah potret Titiek saat melahirkan anak pertama, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Prabowo pada tahun 1984.
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Kenapa Soeharto butuh Wakil Presiden? Di era Orbe, Capresnya pasti Soeharto. Lalu bagaimana cara memilih wakil presiden?
"Tujuan mereka adalah melalui inilah mencoba untuk menghapus masa kelam Orde Baru dengan membuat seolah-olah masa Orde Baru itu lebih nikmat, impor minim dan lain sebagainya. Jadi targetnya sebetulnya keluarga. Bukan target untuk naikkan elektabilitas Pak Prabowo. Kalau bagi Pak Prabowo ini antiklimaks, kontraproduktif. Mereka nyasarnya kelompok milenial tapi malah isunya Orde Baru," jelas Ray di D'Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray mengatakan berdasarkan berbagai hasil survei, tak ada masyarakat yang ingin kembali seperti masa Orde Baru. Bahkan dari berbagai survei, banyak yang menolak Soeharto ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Para pemilih milenial juga tak akan memilih untuk kembali ke zaman Orde Baru. Apalagi para milenial memiliki informasi cukup terkait kiprah Seoharto selama 32 tahun menjadi presiden dan bagaimana keterlibatan anak-anaknya di dalam bisnis.
"Kalau diberi informasi bagaimana bisnis-bisnis anaknya (Soeharto) berkembang sedemikian rupa. Kalau ditotal kekayaannya juga minta ampun, ya enggak akan kena di anak-anak milenial sekarang ini," jelasnya.
"Itu yang saya bilang tadi ini strategi antiklimaks di lingkungan Pak Prabowo. Tapi tepat bagi keluarga Pak Harto. Dan dugaan saya mereka ngejarnya itu, keluarga Pak Harto itu, bukan ngejar elektabilitas, menaikkan elektabilitas Pak Prabowo," lanjutnya.
Nostalgia Orba, menurutnya, tepat untuk menyasar pemilih yang berusia 60 atau 70 tahun. Tapi jumlah pemilih usia tersebut sangat sedikit, sekitar 4 persen. Sementara pemilih milenial sekitar 40 persen.
"Masak mereka mau korbankan milenial yang sampai 30 persen, 40 persen? Itu bukan dalam rangka mereka mau naikkan elektabilitas Prabowo, memang mereka mau kampanye kan masa lalu yang dinyatakan buruk dengan seolah olah di zamannya Pak Harto itu baik semua," kata Ray.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba
Baca SelengkapnyaPutri Presiden Ke-2 Soeharto itu pun menyampaikan harapan agar Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu panjang umur dan senantiasa sehat walafiat.
Baca SelengkapnyaHendro pun mengkritisi pihak-pihak yang bermoral rendah.
Baca SelengkapnyaTitiek bersyukur atas terpilihnya Prabowo menjadi Presiden untuk periode 2024-2029.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, 30 tahun merupakan momentum perubahan sistem pemerintahan
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto buka suara terkait pasangan Prabowo-Gibran disebut sebagai 'neo orde baru'.
Baca SelengkapnyaMenegaskan kedekatannya dengan Soeharto, Prabowo mengaku jika dia kerap melakukan makan siang bersama.
Baca SelengkapnyaKetua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membela Megawati Soekarnoputri usai menyebut penguasa hari ini seperti zaman orde baru
Baca SelengkapnyaHasto menganggap keliru calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto soal Presiden ke-1 RI Soekarno gunakan alutsista bekas saat bebaskan Irian Barat.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan bahwa saat ini sudah masuk orde reformasi.
Baca SelengkapnyaMomen foto bersama Titiek Soeharto dan Prabowo Subianto jadi sorotan.
Baca Selengkapnya