Junimart sebut tanpa rekaman asli, pertemuan Setnov sudah bukti kuat
Merdeka.com - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) gagal meminta rekaman asli percakapan pencatutan nama Presiden Joko Widodo, Kamis (11/12) kemarin. Wakil Ketua MKD Junimart Girsang berharap kegagalan permintaan rekaman itu jangan dijadikan sebuah alasan untuk menghambat pengusutan kasus 'Papa Minta Saham'.
"Jangan terpaku pada rekaman asli, kita sudah punya duplikasinya," kata Junimart di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/12).
Junimart menjelaskan sesungguhnya dia tidak setuju apabila rekaman asli tersebut dijadikan sebagai amunisi tambahan untuk membuktikan bahwa Setya Novanto telah melanggar etik sebagai Ketua DPR.
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa saja yang dipanggil MK dalam sidang lanjutan PHPU Pilpres 2024? Hari ini, Jumat, MK memanggil empat menteri Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Kapan sidang MK dijadwalkan? Sejumlah skema pengamanan telah disiapkan aparat kepolisian menjelang pembacaan putusan Perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Senin (22/4) hari ini.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
Sebab, dia menilai Setya Novanto yang melakukan pertemuan saja sesungguhnya sudah menjadi bukti kuat sebagai sebuah pelanggaran kode etik.
"Pertemuan ada. Selesai. Tinggal bobot sanksinya, ringan, sedang, berat, perlu kita dalami," ujarnya.
Siang ini, MKD akan menggelar rapat pimpinan untuk membahas kelanjutan kasus dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto karena mencatut nama Presiden Jokowi ihwal permintaan saham PT Freeport Indonesia.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saling Teriak, Ribut Keras Kuasa Hukum Haris & Fatia Adu Mulut Lawan Jaksa di Sidang
Baca SelengkapnyaKPK juga memeriksa sejumlah saksi ahli untuk menyelidiki ada atau tidaknya tindak pidana pertemuan Alexander dengan Eko itu.
Baca Selengkapnya