Jusuf Kalla: Pemecatan 3 kader muda Golkar berlebihan
Merdeka.com - DPP Partai Golkar memecat tiga kadernya yang juga anggota DPR yakni Agus Gumiwang Kartasasmita , Nusron Wahid, dan Poempida Hidayatullah karena lebih memilih mendukung Jokowi - JK. Calon wakil presiden yang juga mantan ketua umum Golkar 2004-2009, Jusuf Kalla menganggap pemecatan 3 kader Golkar oleh DPP Golkar, adalah tindakan yang berlebihan.
Menurut cawapres nomor urut 2 ini, apa yang dilakukan ketiga kader Golkar muda ini tidak sepenuhnya salah, karena mereka mendukung mantan ketua umum Golkar sendiri. Bahkan Jusuf Kalla menganggap, kader Golkar yang mendukung ketua umum partai lain yang lebih salah.
"Saya rasa apa yang dilakukan oleh DPP, adalah tindakan berlebihan, sebab mereka ini tidak sepenuhnya salah, karena yang dia dukung adalah bekas ketua umumnya sendiri. Justru yang lebih salah dan tidak waras adalah mendukung ketua umum partai lain, sementara ada mantan ketua umumnya sendiri yang bertarung," ungkap JK, kepada wartawan di Lampung Selasa (24/6).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
JK menambahkan, dirinya sewaktu menjabat ketua umum Golkar, tidak akan memecat kader hanya karena beda pandangan politik dengan DPP. Pemecatan hanya dilakukan apabila kader terlibat kasus korupsi.
"Saya waktu ketua umum tidak pernah memecat orang karena berbeda pandangan. Kecuali ada indikasi dia terlibat korupsi, saya akan pecat saat itu juga, tanpa harus tunggu bukti dari pengadilan," ujarnya.
JK menilai, apa yang dilakukan 3 kader muda Golkar ini adalah sebuah tindakan berani dalam mengambil risiko untuk memperjuangkan keyakinan politiknya. Dan JK meyakini ketiga orang ini yang kelak akan menjadi pengurus inti Golkar, jika bercermin pada pengalaman pilpres 2004.
"Setiap keputusan, setiap sikap memang selalu ada risiko. Saya rasa teman-teman yang dipecat ini sudah tahu risiko tersebut. Tapi dalam politik itu seperti orang melangkahkan, kaki yang di depan selalu bergantian antara kanan dan kiri. Sama dengan tahun 2004 ada juga pemecatan (Fahmi Idris beserta 12 kader lain dipecat Akbar Tandjung , karena mendukung SBY - JK, Red), tapi setelah pergantian pengurus mereka yang dipecat itu yang jadi pengurus, begitu juga dengan ketiga orang ini, Insya Allah beberapa bulan lagi," Jusuf Kalla menegaskan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaJelang akhir periode jabatan Presiden Jokowi, terdapat tiga kepala lemba negara diberhentikan tidak hormat dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaSoal keberadaan PKS, dalam ceramahnya KH Marzuki juga menyampaikan bahwa PKS sudah ikrar Pancasila.
Baca SelengkapnyaSikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaBahkan keputusan Ali yang dipulangkannya ke Kejagung itu pun bukan kehendaknya.
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaJK menegaskan untuk dapat menjadi Ketua Umum Partai Golkar perlu modal yang cukup banyak.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKejagung siap pecat anggota yang terbukti bersalah
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah Jaksa Agung yang tidak memberikan toleransi terhadap jaksa yang diduga terlibat korupsi.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaKetua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman membela diri setelah diberhentikan oleh MKMK.
Baca Selengkapnya