Jusuf Kalla: Tegas itu berani ambil keputusan, bukan marah-marah
Merdeka.com - Calon wakil presiden Jusuf Kalla menjelaskan perbedaan antara seorang pemberani dan pemarah. Menurut dia seorang yang tegas adalah yang berani ambil keputusan dan mau bertanggungjawab.
"Tegas itu berani ambil keputusan, dan bukan marah-marah," kata JK saat berdialog dengan relawan Jokowi - JK di markas besar "Tuah Sakato" di Padang, Sumbar, seperti diberitakan Antara, Jumat (6/6).
Kalla menjelaskan, untuk bertindak tegas tidak harus dengan berteriak-teriak atau marah-marah. Jokowi, misalnya, saat membenahi pasar Tanah Abang telah bertindak dengan tegas, meskipun dilakukan dengan santun tanpa marah-marah.
-
Bagaimana Jokowi ekspresikan kemarahan saat parlemen? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan.
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
-
Bagaimana cara TKN Prabowo-Gibran mengajak relawan agar tidak gampang tersulut emosi? Selain tidak menyerang pribadi dua pasangan lainnya, Sangap juga mengajak para relawan yang sudah berkeringat mengampanyekan Prabowo-Gibran untuk tidak gampang tersulut emosi ketika mendapati serangan dari kubu lain.
-
Bagaimana cara menjaga kerukunan di pemilu dengan dialog? Mengadakan dialog antara partai politik, calon, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman bersama. Dialog semacam ini dapat membuka ruang bagi berbagai pihak untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.
-
Apa yang Ridwan Kamil sampaikan ke Jusuf Kalla? 'Saya sudah sampaikan saya memuliakan semua program gubernur sebelumnya, siapapun itu selama baik kita lanjutkan,' kata RK kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/9).
-
Apa pendapat Jusuf Kalla tentang speaker masjid? 'Masjid harus syahdu, karena itu kalau pidato atau dakwah atau tabligh-nya sampai keluar itu malah warga tidak dengar juga. Hanya suaranya yang keras, tapi tidak dipahami,' imbuhnya.
Dalam pidato lainnya Jusuf Kalla meminta para relawan untuk berani melawan jika ada oknum birokrasi yang melakukan intimidasi kepada masyarakat. "Kalau ada birokrasi yang mengintimidasi masyarakat maka relawan harus lawan," kata Jusuf Kalla.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasang kandidat Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Jokowi - Jusuf Kalla yang didukung oleh lima partai yakni PDIP, Partai NasDem, PKB, Hanura dan PKPI sedangkan Prabowo - Hatta didukung oleh enam partai yaitu Gerindra, PAN, PPP, Golkar, PKS dan PBB. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut JK, seorang pemimpin itu harus tenang, dan tidak emosional
Baca SelengkapnyaJK menilai seorang pemimpin harus tenang, baik, sopan dan tidak emosional
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla menyinggung pemimpin suka marah-marah. Menurutnya, seorang pemimpin itu harus tenang, dan tidak emosional.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengatakan, pemimpin harus memiliki gagasan dan bersikap tenang dalam memimpin bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) menyinggung soal pemimpin yang baik. Dia menyindir capres yang kerap marah-marah.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan justru pemimpin yang kerap kasar dalam berdebat bisa diusir dari pergaulan pemimpin dunia.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengingatkan jadi pemimpin tidak boleh emosional
Baca SelengkapnyaHarapannya tidak adanya perpecahan atau memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca SelengkapnyaDalam debat saja sudah emosi lalu kebawa-bawa setelah debat, bagaimana bisa menjadi pemimpin yang baik,” kata Hasto
Baca SelengkapnyaNetralitas aparat dan pejabat negara dalam pemilu menjadi pembahasan JK saat bertemu capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan seorang calon pemimpin harus bisa membawa rakyatnya menuju kebaikan.
Baca Selengkapnya