Kabinet Periode Dua, Jokowi Cari Menteri yang Mampu Eksekusi Program
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sedang mempersiapkan komposisi Kabinet Kerja II. Ini dilakukan setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil perolehan suara pemilihan presiden 2019.
Dalam penetapannya, KPU menyatakan pasangan Jokowi-Ma-ruf Amin meraih 85.607.362 atau 55,50 persen dari total suara sah nasional. Sedangkan sang rival, Prabowo Subianto- Sandiaga Uno hanya mendulang 68.650.239 atau 44,50 persen dari total suara sah nasional. Ini menunjukkan, Jokowi-Ma-ruf unggul jauh atas Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.
Jokowi menggambarkan, nantinya menteri Kabinet Kerja II diisi sosok yang mampu mengeksekusi program kerja pemerintah.
-
Apa yang bisa dilakukan Jokowi untuk kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang disebut sebagai timnya Jokowi? 'Prabowo-Gibran serta koalisi Indonesia maju, kami terang-terangan dan tidak malu-malu dan tidak mencla-mencle. Kami adalah timnya Pak Joko Widodo dan Anda tahu saya sekian tahun adalah lawan Pak Jokowi. Dua kali saya kalah (dari Jokowi),'
-
Siapa yang memimpin kabinet saat pemilu? Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
"Sudah saya sampaikan bolak-balik, mampu mengeksekusi dari program-program yang ada, kemampuan eksekutor itu yang paling penting," ungkapnya di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5).
Selain mampu mengeksekusi program kerja, menteri Kabinet Kerja II harus memiliki keahlian manajerial yang baik. Berbekal keahlian manajerial, Jokowi yakin Kabinet Kerja II bisa mengatasi persoalan baik di tingkat nasional maupun regional.
"Yang lain-lain memiliki integritas, memiliki kapabilitas. Tetapi yang paling penting adalah mampu mengeksekusi, memiliki kemampuan manajerial yang baik, dua hal yang penting itu," ujarnya.
Mengenai peluang anak muda masuk Kabinet Kerja II, Jokowi enggan berkomentar banyak. Dia hanya menyebut Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Bahlil Lahadalia sangat cocok menjadi menteri Kabinet Kerja.
"Bukan potensi lagi, sangat berpotensi," ucap dia.
Ada dua pertimbangan Jokowi sehingga memungkinkan Bahlil Lahadalia menjadi salah satu menteri Kabinet Kerja. Pertama, memiliki kemampuan manajerial yang baik. Kedua bisa mengeksekusi program kerja.
Jokowi membantah anggapan Bahlil Lahadalia berpeluang masuk Kabinet Kerja karena telah bergabung ke tim sukses (timses) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu.
"Enggak sekali lagi enggak. Sekali lagi kemampuan mengeksekusi, kemampuan manajerial," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nantinya pemerintahan akan diisi para ahli yang mempunyai keahlian di bidang tertentu.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaPelantikan ini bagian dari reshuffle kabinet yang bertujuan untuk mendukung transisi pemerintahan dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaLuhut memilliki sejumlah kriteria sosok presiden idaman.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah pelantikan tiga wakil menteri (wamen) merupakan ajang bagi-bagi jabatan.
Baca SelengkapnyaJokowi mendukung penuh keberlanjutan pembangunan Indonesia dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin berharap pejabat yang nanti dilantik Jokowi responsif dengan masalah yang dihadapi Bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan dirinya melantik Wamen Keuangan II, Wamen Investasi, dan Wamen Pertanian.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, tidak akan sungkan mengajak menteri di kabinet Jokowi untuk bergabung pada pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaMuzani juga memastikan akan ada penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo mendatang.
Baca SelengkapnyaPrabowo dan Gibran dijadwalkan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya 17 menteri Jokowi dalam daftar calon menteri kabinet Prabowo-Gibran pada pemerintahan mendatang dilatarbelakangi oleh konsep keberlanjutan.
Baca Selengkapnya