Kader dukung Jokowi, harga diri Golkar jadi taruhan ke Prabowo
Merdeka.com - Jelang pelaksanaan Pilpres, internal Partai Golkar justru pecah. Sang Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical) memutuskan partai yang dipimpinnya mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Namun, sejumlah kader partai beringin justru memilih menentang keputusan Ical dan lebih memilih mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Perpecahan tersebut dinilai dapat merugikan Golkar sendiri. Sebab, harga diri Golkar sebagai parpol besar menjadi pertaruhan di mata anggota sesama koalisi pendukung Prabowo-Hatta.
-
Apa peran Golkar dalam koalisi Prabowo? Golkar dan PAN yang menjadi partai pengusung teranyar juga memiliki kandidat yang bisa diusulkan ke Prabowo.
-
Kenapa Golkar dukung Prabowo? “Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo Subianto? tidak lain, tidak bukan karena Bapak Letnan Jenderal Pak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Golkar bekerja keras? 'Kerja keras daripada tokoh-tokoh Golkar saya lihat di berbagai daerah yang saya datangi, yang saya kampanye dan saya minta maaf banyak daerah-daerah yang belum sempat saya datangi, saya kunjungi, dalam kampanye Pemilu yang baru saja lewat,' ucap Prabowo.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
"Saya terkesan dengan sikap Akbar Tandjung. Meski sebelumnya ribut dengan ARB, tapi akhirnya ikut kebijakan partai, mendukung penuh Prabowo-Hatta," kata Direktur Pusat Kajian Politik Emrus Corner, Emrus Sihombing, dalam pesan singkat, Rabu (21/5).
Menurutnya, sikap Akbar Tandjung dapat menjadi contoh bagi kader beringin lainnya. Sebab, sikap Akbar menunjukkan kepentingan partai lebih utama dibandingkan dengan kepentingan pribadi.
"Hal yang sama juga ditunjukkan Akbar Tandjung. Sering bermanuver, berseberangan dengan partai, tapi demi marwah partai ya ikut saja," kata dosen ilmu komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH).
Dia mengatakan, dengan adanya manuver dan dukungan dari sejumlah kader Golkar terhadap pasangan Jokowi-JK, maka dapat dipastikan kerja mesin politik Partai Golkar terhadap pemenangan Prabowo-Hatta kurang maksimal.
"Partai Golkar juga pasti kurang solid mengawal visi tersebut di kubu Prabowo-Hatta," tandasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaDalam Survei LSI Denny JA, terungkap Golkar lebih memilih merapat ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaPunya banyak 'kursi', Golkar menginginkan mitra koalisi yang setara.
Baca SelengkapnyaKoalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaGolkar mendukung Prabowo usai Airlangga menemui para ketua DPD seluruh Indonesia di Bali.
Baca SelengkapnyaLuhut menyarankan Golkar fokus untuk membesarkan perolehan suara di DPR.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSeluruh ketua DPD Golkar menolak Munaslub untuk melengserkan Airlangga dari jabatan Ketum partai.
Baca SelengkapnyaKader Golkar diminta untuk saling bekerja antar sesama, baik vertikal maupun horizontal.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPeta koalisi jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Prabowo menjadi bakal capres yang mendapat sokongan terbanyak dari parpol parlemen.
Baca Selengkapnya