Kader Mundur Diduga Isu Mahar Caleg, NasDem Jabar: Kita Dukung Tanpa Membebani
Merdeka.com - Kader partai NasDem dan calon legislatif di Kabupaten Indramayu ramai-ramai mundur. Mereka mundur diduga karena kekecewaan adanya dugaan permintaan mahar miliaran rupiah. Keputusan mundur para kader yang diklaim jumlahnya mencapai ribuan itu terjadi pada Minggu (11/6).
Ketua DPD NasDem Indramayu, Yosep Husein Ibrahim menggawangi aksi dengan mencopot atribut partai. NasDem kini putar otak untuk mengatasi masalah tersebut.
Yosep kecewa karena nomor urut 1 sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) yang dijanjikan tidak sesuai. Nomor urutnya bergeser menjadi nomor 3. Ia pun mengaku diminta mahar Rp3,5 miliar untuk menempati nomor urut 2.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Kenapa caleg terpilih harus mundur? Hal itu sesuai dengan UU Pilkada bahwa anggota DPR, DPD dan DPRD yang mendaftar sebagai calon kepala daerah harus mengundurkan diri dari jabatannya.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
"Ini tidak sesuai dengan marwah partai," tegas dia seraya menyatakan ada sekira 120 ribu kader yang turut mundur dari NasDem.
Ketua DPW NasDem Jabar, Saan Mustopa mengaku sudah mendapat laporan mengenai mundurnya para kader di Indramayu. Pihaknya pun segera melakukan penyelidikan soal dugaan permintaan uang yang menjadi akar masalah.
"Ada beberapa kader yang sudah melaporkan. Kita lihat nanti," kata dia.
Meski demikian, dia memastikan bahwa roda organisasi di Indramayu masih berjalan. Pengurus masih ada yang bekerja, termasuk kader partai masih banyak yang tidak mengundurkan diri.
Sambil menunggu hasil penyelidikan, langkah terdekat yang akan dilakukan adalah mencari pengganti para bakal calon legislatif yang akan menjadi peserta pada pemilihan umum serentak tahun 2024 mendatang.
"Pengurus tidak semua mundur karena masih ada juga bendahara beberapa struktur, Caleg mundur semua tidak juga," ucap dia.
"Kita pun sudah menyiapkan untuk pengganti berikutnya dan sudah kita antisipasi sampai nanti masa perbaikan di KPU Insya Allah 50 caleg di kabupaten Indramayu bisa kita penuhi," ungkap dia.
Disinggung mengenai soal mahar, Saan menyatakan NasDem tidak pernah meminta mahar. Hal ini merupakan bagian dari komitmen yang sudah berjalan. Saat mendukung Ridwan Kamil dalam Pilgub atau Joko Widodo dalam Pilpres lalu, semuanya ia klaim tanpa mahar.
"Selama kita berkeyakinan orang baik, punya kemampuan, punya kapasitas bisa membawa daerahnya maju maka kita berikan itu dukungan tanpa membebani apapun. Jadi saya tegaskan NasDem akan konsisten untuk mewujudkan politik tanpa mahar,” pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ratusan kader PDIP tersebut menyusul Maruarar Sirait yang telah pamit lebih awal.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut dihembuskan politikus Partai Gelora Fahri Hamzah
Baca SelengkapnyaNasDem mengklaim Anies Baswedan juga sudah memahami keputusan NasDem meninggalkan dirinya untuk mendukung Ridwan Kamil tersebut.
Baca SelengkapnyaPKB sudah menerima tawaran koalisi dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaMundur demi memantapkan posisi sebagai oposisi dalam Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaMaman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku tidak level menjawab tuduhan Fahri Hamzah.
Baca SelengkapnyaAdik Raffi Ahmad, Nisya Ahmad dilantik menjadi anggota DPRD Jawa Barat pada Senin (2/9).
Baca SelengkapnyaPadahal bukan kader, bukti bahwa Partai Demokrat memang sangat berpengaruh di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat memilih keluar koalisi, setelah Anies diminta Ketum NasDem Surya Paloh tetapkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar jadi cawapresnya.
Baca SelengkapnyaAda dua caleg terpilih yang mengundurkan diri karena akan maju di Pilgub Banten yakni Andra Soni dari Partai Gerindra dan Ade Sumardi dari Partai PDIP.
Baca Selengkapnya