Kader PAN Tak Dukung Paslon di Pilkada Terancam Dipecat
Merdeka.com - Pengurus PAN di daerah yang menyelenggarakan Pilkada terancam dipecat jika diketahui tak ikut aktif memenangkan pasangan calon yang diusung atau melanggar aturan. Hal ini bertujuan agar upaya pemenangan dan meraih suara bisa berjalan maksimal.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN, Mohammad Eddy Dwiyanto Soeparno menjelaskan, calon yang maju atau didukung PAN dalam Pilkada tidak bisa berjuang sendiri.
"Semua elemen partai harus ikut membantu. Ini berlaku bagi pengurus, anggota DPRD di daerah yang menyelenggarakan pilkada. Kalau tidak, kami siapkan sanksi," katanya usai konsolidasi konsolidasi pemenangan pasangan calon Bupati Bandung Yena Iskandar dan Calon Wakil Bupati Atep, di Jalan Cijagra Kota Bandung, Rabu (21/10).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Siapa yang menyampaikan visi PAN? Komitmen ini disuarakan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dengan melihat kondisi dunia saat ini.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Apa yang dilakukan PAN di Pemilu 2024? Beberapa partai politik telah mendaftarkan para kadernya untuk maju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
Ketua DPP PAN, Ahmad Nadjib Qodratul menambahkan, sanksi yang diberikan akan bertahap, dari mulai ringan hingga berat. Seperti pemecatan bahkan Pergantian Antar Waktu (PAW) bagi yang duduk di kursi legislatif.
"Kader wajib memenangkan, jadi bukan hanya mendukung dan mencoblos saja. Jika terbukti tidak memenangkan maka akan diberikan sanksi berat secara bertahap," ujarnya di tempat yang sama.
Untuk itu, semua kinerja kader di daerah yang menyelenggarakan Pilkada akan dipantau dengan ketat dalam hal aktivitas untuk memenangkan pasangan yang didukung atau diusung PAN.
Bukan isapan jempol belaka, pemberian sanksi berupa pemecatan sudah dilakukan kepada PAN yang juga anggota DPRD Kabupaten Ciamis hingga berujung PAW.
"Jika kesalahan itu fatal maka tidak akan segan-segan untuk melakukan pemecatan seperti di Ciamis," tegasnya.
Sindir Syahrul Gunawan
Calon Wakil Bupati Kabupaten Bandung, Atep mengakui ada kemudahan dalam kampanye karena publik sudah mengenal dirinya sebagai mantan kapten Persib Bandung. Artinya, ia tinggal fokus menawarkan program tanpa harus susah payah mengenalkan dirinya sebagai personal calon wakil bupati.
"Saya merupakan pendatang baru di dunia politik praktis. Alhamdulillah kalau memang kehadiran saya di pilkada jadi perhatian," kata pria yang berpasangan dengan Yena Iskandar Masoem dalam Pilkada Kabupaten Bandung itu.
Dalam kontestasi di kawasan Kabupaten Bandung, selain Atep ada Sahrul Gunawan yang berlatar belakang sebagai pesohor, bukan dari politisi yang memiliki popularitas. Disinggung mengenai hal itu, Atep menggarisbawahi ada perbedaan yang signifikan.
"Saya pendatang baru dengan popularitas (tinggi), Kang Sahrul juga dengan popularitas (tinggi). Tapi karena saya berlatarbelakang atlet sepakbola, maka saya punya daya juang dan tidak pernah berakting (seperti Sahrul Gunawan)," ucap dia.
Yena Iskandar Ma'soem pun menilai Atep punya kapasitas yang baik selain karena berlatarbelakang pemain sepakbola profesional. "Kang Atep dan saya sadar harus bisa menyelesaikan permasalahan di Kabupaten Bandung. Saya punya pengalaman sebagai pengusaha dan berlatarbelakang di dunia kesehatan,” pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PAN menjagokan kadernya untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaZulkifli menyatakan bahwa partainya bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang dalam Pilpres mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMardiono mengibaratkan hal itu sebagai seorang yang mencuri sendal saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaGanjar mencontohkan saat kampanye akbar, Wali Kota Makassar tidak bisa hadir meski kader PDIP.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon meyakini partainya bisa mengalahkan Bobby Nasution pada Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengatakan, dua nama yakni Edy Rahmayadi dan Nikson Nababan dipertimbangkan PDIP Perjuangan diusung di Pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaDharma Pongrekun-Kun Wardana merupakan lawan yang tangguh. Hal ini bisa dilihat rekam jejak keduanya.
Baca SelengkapnyaPuan menegaskan, setiap partai termasuk PDIP memiliki hak mengusung calon di Pilkada.
Baca SelengkapnyaKetiga kadernya diketahui menyerahkan dukungan kepada I Gusti Putu Parwata untuk maju Pilkada Karangasem.
Baca SelengkapnyaPartai yang tergabung dalam KIM Plus telah sepakat untuk mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk maju sebagai bakal calon gubernur.
Baca SelengkapnyaKomandanTe bagian dari strategi pemenangan elektoral terpimpin secara gotong royong yang bertumpu pada mesin partai untuk memenangkan PDIP di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaKetua DPD Gerindra Sumsel Kartika Sandra Desi menilai Eddy Santana tidak mengikuti putusan partai yang telah mengusung Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati.
Baca Selengkapnya