Kader PDIP Effendi Simbolon malah dukung hak angket Menkum HAM
Merdeka.com - Keputusan Menkum HAM Yasonna Laoly mengakui kepengurusan Golkar kubu Agung Laksono berbuntut panjang. Kubu Aburizal Bakrie (Ical) yang tak terima atas putusan Menkum HAM tak mau tinggal diam.
Sejumlah cara ditempuh kubu Ical sebagai tanda ketidakpuasannya kepada Menkum HAM. Salah satunya adalah berencana menggulirkan Hak Angket untuk Menkum HAM Yasonna Laoly.
Rencana tersebut mendapat dukungan penuh dari parpol anggota Koalisi Merah Putih (KMP). Koalisi pendukung Prabowo-Hatta saat Pilpres lalu itu menilai Menkum HAM Yasonna sudah menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengintervensi internal parpol.
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
-
Siapa yang dipecat? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Bagaimana karyawan diberangkatkan? Awalnya, wanita tersebut membuka pintu kaca dan mengajak para karyawannya ke luar gedung. Para karyawannya pun tampak kaget sekaligus senang saat melihat banyak koper di sana. Mereka pun keluar satu per satu dan mulai mengambil koper. Koper ini sudah disiapkan oleh atasannya agar karyawannya tidak kesusahan membeli koper sendiri.
-
Siapa yang sempat 'dibuang' oleh majikannya? Nenek Satikem sempat 'dibuang' oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Rencananya, setelah masa reses usai, pengumpulan tanda tangan anggota DPR akan dilakukan. Parpol anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pun tak tinggal diam.
Mereka membela langkah yang dilakukan Menkum HAM sudah benar dan sesuai undang-undang. Selain itu, keputusan tersebut sesuai hasil dari sidang Mahkamah Partai Golkar.
Namun, berbeda dengan rekan-rekannya yang lain, Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon justru mendukung KMP mengajukan hak angket untuk Menkum HAM. Kenapa? (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon berikan salam metal, usai pertemuan di DPP PDIP. Effendi Simbolon mengklarifikasi ucapan terkait dukungan untuk Prabowo
Baca SelengkapnyaSanksi terkait sinyal dukungan Effendi kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Baca Selengkapnya"Mereka menyatakan bahwa merah adalah merah sebagai bentuk loyalitas, sehingga tidak ada suatu perpindahan," ungkap Hasto.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon memberikan klarifikasi kepada DPP PDI Perjuangan terkait pernyataan dukungan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan dirinya hanya menghadiri undangan acara yang juga dihadiri oleh Effendi Simbolon.
Baca SelengkapnyaSinyal dukungan ke Prabowo itu disampaikan Effendi dalam acara Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI).
Baca SelengkapnyaPemanggilan buntut sinyal dukungan Effendi Simbolon ke Bacapres Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon mengaku, tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon bertugas mengkaji kebijakan pertahanan di Kemenhan yang dipimpin Prabowo.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon penuhi panggilan DPP PDIP, untuk mengklarifikasi ucapannya soal Prabowo menjadi "nakhoda" di Indonesia
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon berani berbeda sikap dengan PDIP yang mengusung pasangan Pramono Anung-Rano Karno, rival Ridwan Kamil-Suswono.
Baca Selengkapnya