Kalah di survei, Prabowo-Sandi disarankan dekati swing voters
Merdeka.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas pasangan capres-cawapres jelang Pemilu 2019. Dalam survei itu, pasangan Jokowi-Ma'ruf menang telak 57,7 persen dari pasangan Prabowo-Sandi yang hanya mengantongi 32,3 persen.
Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi mengatakan pasangan Jokowi-Ma'ruf jangan terlalu terlena dengan hasil survei ini. Karena pelaksanaan pilpres masih panjang dan pasangan Prabowo-Sandi masih memiliki waktu tujuh bulan untuk meningkatkan elektabilitas.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dinilai belum aman karena masih di bawah 60 persen. Sebab, dalam waktu tujuh bulan ke depan, preferensi pemilih bisa berubah.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
"Perubahan preferensi Pemilu masih bisa terjadi. Bisa saja tujuh bulan ke depan berpindah ke lain hati. Jadi jangan terlalu terlena. Sebab kalau kita lihat elektabilitas Prabowo-Sandi sudah ada sedikit kenaikan dibandingkan bulan Februari 2018. Jadi meskipun pak Prabowo masih kalah ini belum akhir segalanya karena toh Pemilu masih panjang," jelasnya usai rilis hasil survei di Kantor Indikator, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/9) kemarin.
Burhanuddin mengatakan dalam survei itu ada 9 persen masyarakat belum menentukan pilihan. Sementara ada 30 persen masyarakat yang sudah menentukan pilihan tapi kemungkinan besar pilihannya bisa berubah. Sebanyak 39 persen swing voter ini bisa dimanfaatkan pasangan Prabowo-Sandi.
Angka 39 persen ini dinilai sangat besar dan bisa mengubah keadaan. Jika 39 persen swing voter memilih Prabowo-Sandi maka akan menjadi ancaman bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Ini sangat besar. Karena bagaimanapun proporsi 39 persen ini bisa membalik keadaan. Kalau misalnya swing voter ini sebagian besar beralih ke pasangan Prabowo-Sandi tentu ini menjadi ancaman bagi Jokowi. Tapi kalau misalnya Jokowi-Ma'ruf bisa menarik sebagian dari swing voter tersebut tentu kemungkinan Jokowi menang dengan meyakinkan pada 2019 semakin lebar," jelasnya.
"Jadi ini arena pertarungan yang belum selesai," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei terbarunya tentang elektabilitas para bakal Capres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka paling tertinggi di antara pasangan lainnya.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA merilis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di urutan teratas dengan 42,9%.
Baca SelengkapnyaJika disandingkan menjadi tiga capres, nama Prabowo juga tetap mengungguli Ganjar, dan Anies yang ada di posisi akhir.
Baca SelengkapnyaNamun, pemilih bimbang masih cukup tinggi mencapai 28,7 persen
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTren elektabilitas ketiga calon pada periode Juli-Agustus 2023 menunjukkan Ganjar mengalami kenaikan.
Baca Selengkapnya"Insya Allah ada kemungkinan kita bisa selesaikan dalam satu putaran,"
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menanggapi hasil survei Pilkada Jateng terbaru yang dirilis SMRC.
Baca SelengkapnyaTren survei pasangan Prabowo-Gibran terus naik di awal November.
Baca SelengkapnyaHasil Survei jika Pilpres Digelar Hari Ini: Prabowo Menang 35,1%, Anies 18,2% dan Ganjar 18%
Baca Selengkapnya