Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Kalau Anda tahu sudah berapa banyak yang Ical pecat, itu banyak!'

'Kalau Anda tahu sudah berapa banyak yang Ical pecat, itu banyak!' Golkar. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Hadir sebagai saksi fakta, mantan Ketua DPD II Golkar Kabupaten Klungkung, Bali, Dewa Widiyasa Nida yang kini menjadi pendukung Munas Ancol (kubu Ketua Umum Agung Laksono) mengungkapkan akan mundur dari Golkar jika Aburizal Bakrie (Ical) nantinya terpilih kembali.

"Kalau Ical kembali terpilih, saya jujur mundur dari Golkar. Banyak sepertinya yang mundur," kata Dewa di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Senin (29/6).

Dewa mengungkapkan tidak percaya terhadap Munas Bali karena sudah tidak adanya proses demokratis di dalamnya. Menurutnya yang ada hanyalah intimidasi yaitu pemecatan dan uang.

"Saya berani mengatakan kubu Ical tidak demokratis karena sebelum adanya munas ini, kami ada intimidasi," ucapnya.

Dewa mengungkapkan dia dan beberapa anggota Golkar lainnya sempat diberikan beberapa surat, seperti setelah Rapimnas di Jogja, untuk mendukung sekaligus memilih Ical sebagai ketua umum. Jika tidak memilih, langsung dipecat.

"Itu mencerminkan tidak demokratis. Tidak sesuai dengan undang-undang yang ada. Itu baru pertama saya rasakan, dulu saat Golkar di tangan Jusuf Kalla dan saat Munas Riau tidak pernah terjadi seperti ini. Ini kita tidak diberikan ketemu calon lain, padahal itu kan baik untuk kita mendengarkan banyak calon. Bukan seperti ini," paparnya.

Dewa menjelaskan, isi surat yang tertera materai itu adalah terkait surat dukungan dan memilih Ical sebagai ketua umum yang sah. Selanjutnya sehabis menandatangani surat, Dewa menyambangi Munas Ancol dan sehabis Munas Bali, dia dipecat tanpa penjelasan apapun.

"Saya memang ikut ke Munas Ancol. Tapi seharusnya saya ditanya dahulu kenapa ikut Munas Ancol? Bukan main pecat saja. Kalau Anda tahu, sudah berapa banyak yang Ical pecat, itu banyak!" jelasnya.

Dia mengungkapkan, kalau Ical terus bertindak seperti pemecatan tanpa pemberitahuan, maka Golkar tidak akan sehat lagi.

"Saya dan beberapa anggota lain pernah mau dikarantina di Bali dan ditawarkan akan diberikan sejumlah uang biar nggak ikut ke Ancol. Tapi saya pergi. Saya nggak mau. Ini kan intimidasi. Hanya pemecatan dan uang saja. Kacau Golkar kalau terus seperi ini," tuturnya.

Dewa menuturkan, Munas Bali yang ada saat ini berbeda jauh dengan Munas Ancol. Dirinya menganggap Munas Ancol lah yang pantas, karena demokratis.

"Di sana (Ancol) kita melakukan hak suara yang bebas kita jalankan. Kalau ini (Ical) main uang. Bisanya memimpin Golkar dengan memecat dan main uang. Kalau Ical terpilih, banyak menurut saya yang mundur dari Golkar," tutupnya.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dipecat Jokowi, Arya Wedakarna Kantongi Suara DPD Terbanyak Kedua di Bali
Dipecat Jokowi, Arya Wedakarna Kantongi Suara DPD Terbanyak Kedua di Bali

Arya Wedakarna meraih 378.300 suara, atau di bawah peringat pertama Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang mendapatkan 494.698 suara.

Baca Selengkapnya
Daftar 19 Anggota DPR Terpilih Mundur karena Maju Pilkada 2024
Daftar 19 Anggota DPR Terpilih Mundur karena Maju Pilkada 2024

Sebanyak 19 anggota DPR RI terpilih mundur karena maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Ganjar soal Ratusan Kader PDIP Mundur: Hilang Satu Tumbuh Seribu
Ganjar soal Ratusan Kader PDIP Mundur: Hilang Satu Tumbuh Seribu

Langkah ratusan kader PDIP tersebut menyusul Maruarar Sirait yang telah pamit lebih awal.

Baca Selengkapnya
Apresiasi Airlangga, Aburizal Bakrie Singgung Hasil Pilpres-Pileg
Apresiasi Airlangga, Aburizal Bakrie Singgung Hasil Pilpres-Pileg

Meski mengaku prihatin dengan keputusan tersebut, Aburizal Bakrie mengatakan tetap memahami posisi Airlangga.

Baca Selengkapnya
Terkendala Sistem KomandanTe, Sejumlah Caleg PDIP Terpilih Terancam Gagal Dilantik
Terkendala Sistem KomandanTe, Sejumlah Caleg PDIP Terpilih Terancam Gagal Dilantik

KomandanTe bagian dari strategi pemenangan elektoral terpimpin secara gotong royong yang bertumpu pada mesin partai untuk memenangkan PDIP di Jawa Tengah

Baca Selengkapnya
Maruarar Sirait Hengkang dari PDIP, Ganjar: Pasti Ada Sesuatu
Maruarar Sirait Hengkang dari PDIP, Ganjar: Pasti Ada Sesuatu

Ganjar mengatakan Maruarar pernah menyampaikan bahwa setiap politisi harus memiliki sikap dan ideologi.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?

Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.

Baca Selengkapnya
Golkar Ungkap Kandidat Cawagub Jabar Diumumkan Sebelum Munas
Golkar Ungkap Kandidat Cawagub Jabar Diumumkan Sebelum Munas

Calon yang maju di Pilkada itu sudah disampaikan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Cek Aturan Terkait Caleg NasDem Ratu Ngadu Bonu Wulla Mundur
Bawaslu Cek Aturan Terkait Caleg NasDem Ratu Ngadu Bonu Wulla Mundur

Bawaslu meyakini terdapat aturan mengenai pengganti caleg tersebut bila ditetapkan terpilih sebagai anggota DPR RI.

Baca Selengkapnya
Ikut Seleksi Capim KPK, Johan Budi Beberkan Komunikasi Internal PDIP
Ikut Seleksi Capim KPK, Johan Budi Beberkan Komunikasi Internal PDIP

Secara prosedur, Johan Budi memang harus mundur dari partai dan keanggotaan di DPR.

Baca Selengkapnya
Profil Deretan Kepala Daerah yang Mundur Demi jadi Caleg di Pemilu 2024
Profil Deretan Kepala Daerah yang Mundur Demi jadi Caleg di Pemilu 2024

Kepala daerah rela mundur demi maju sebagai caleg di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
PAN Legowo Bima Arya Batal Maju di Pilgub Jabar, Klaim Tak Ada Gejolak di Internal
PAN Legowo Bima Arya Batal Maju di Pilgub Jabar, Klaim Tak Ada Gejolak di Internal

"Kita terbiasa di organisasi PAN samina waatona terhadap kebijakan pimpinan. Jadi saya kira pimpinan pasti sudah memikirkan yang terbaik."

Baca Selengkapnya