'Kalau Anda tahu sudah berapa banyak yang Ical pecat, itu banyak!'
Merdeka.com - Hadir sebagai saksi fakta, mantan Ketua DPD II Golkar Kabupaten Klungkung, Bali, Dewa Widiyasa Nida yang kini menjadi pendukung Munas Ancol (kubu Ketua Umum Agung Laksono) mengungkapkan akan mundur dari Golkar jika Aburizal Bakrie (Ical) nantinya terpilih kembali.
"Kalau Ical kembali terpilih, saya jujur mundur dari Golkar. Banyak sepertinya yang mundur," kata Dewa di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Senin (29/6).
Dewa mengungkapkan tidak percaya terhadap Munas Bali karena sudah tidak adanya proses demokratis di dalamnya. Menurutnya yang ada hanyalah intimidasi yaitu pemecatan dan uang.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Bagaimana caleg terpilih mengajukan pengunduran diri? 'Syarat atau dokumen yang diperlukan yang dipersyaratkan adalah serahkan dokumen paling lambat 5 hari setelah penetapan paslon. Berupa surat pengajuan diri sebagai anggota DPR DPD dan DPRD terpilih,' jelas dia.
-
Apa pernyataan Bahlil tentang keputusannya keluar dari Golkar? Bahlil mengaku sudah keluar dari Golkar lebih dari 10 tahun lalu. Bahlil mengaku masuk kabinet Presiden Jokowi pada 2019 bukan dari usulan atau perwakilan Golkar.
-
Kenapa caleg terpilih harus mundur? Hal itu sesuai dengan UU Pilkada bahwa anggota DPR, DPD dan DPRD yang mendaftar sebagai calon kepala daerah harus mengundurkan diri dari jabatannya.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
"Saya berani mengatakan kubu Ical tidak demokratis karena sebelum adanya munas ini, kami ada intimidasi," ucapnya.
Dewa mengungkapkan dia dan beberapa anggota Golkar lainnya sempat diberikan beberapa surat, seperti setelah Rapimnas di Jogja, untuk mendukung sekaligus memilih Ical sebagai ketua umum. Jika tidak memilih, langsung dipecat.
"Itu mencerminkan tidak demokratis. Tidak sesuai dengan undang-undang yang ada. Itu baru pertama saya rasakan, dulu saat Golkar di tangan Jusuf Kalla dan saat Munas Riau tidak pernah terjadi seperti ini. Ini kita tidak diberikan ketemu calon lain, padahal itu kan baik untuk kita mendengarkan banyak calon. Bukan seperti ini," paparnya.
Dewa menjelaskan, isi surat yang tertera materai itu adalah terkait surat dukungan dan memilih Ical sebagai ketua umum yang sah. Selanjutnya sehabis menandatangani surat, Dewa menyambangi Munas Ancol dan sehabis Munas Bali, dia dipecat tanpa penjelasan apapun.
"Saya memang ikut ke Munas Ancol. Tapi seharusnya saya ditanya dahulu kenapa ikut Munas Ancol? Bukan main pecat saja. Kalau Anda tahu, sudah berapa banyak yang Ical pecat, itu banyak!" jelasnya.
Dia mengungkapkan, kalau Ical terus bertindak seperti pemecatan tanpa pemberitahuan, maka Golkar tidak akan sehat lagi.
"Saya dan beberapa anggota lain pernah mau dikarantina di Bali dan ditawarkan akan diberikan sejumlah uang biar nggak ikut ke Ancol. Tapi saya pergi. Saya nggak mau. Ini kan intimidasi. Hanya pemecatan dan uang saja. Kacau Golkar kalau terus seperi ini," tuturnya.
Dewa menuturkan, Munas Bali yang ada saat ini berbeda jauh dengan Munas Ancol. Dirinya menganggap Munas Ancol lah yang pantas, karena demokratis.
"Di sana (Ancol) kita melakukan hak suara yang bebas kita jalankan. Kalau ini (Ical) main uang. Bisanya memimpin Golkar dengan memecat dan main uang. Kalau Ical terpilih, banyak menurut saya yang mundur dari Golkar," tutupnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arya Wedakarna meraih 378.300 suara, atau di bawah peringat pertama Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang mendapatkan 494.698 suara.
Baca SelengkapnyaSebanyak 19 anggota DPR RI terpilih mundur karena maju Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaLangkah ratusan kader PDIP tersebut menyusul Maruarar Sirait yang telah pamit lebih awal.
Baca SelengkapnyaMeski mengaku prihatin dengan keputusan tersebut, Aburizal Bakrie mengatakan tetap memahami posisi Airlangga.
Baca SelengkapnyaKomandanTe bagian dari strategi pemenangan elektoral terpimpin secara gotong royong yang bertumpu pada mesin partai untuk memenangkan PDIP di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan Maruarar pernah menyampaikan bahwa setiap politisi harus memiliki sikap dan ideologi.
Baca SelengkapnyaGanjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaCalon yang maju di Pilkada itu sudah disampaikan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Baca SelengkapnyaBawaslu meyakini terdapat aturan mengenai pengganti caleg tersebut bila ditetapkan terpilih sebagai anggota DPR RI.
Baca SelengkapnyaSecara prosedur, Johan Budi memang harus mundur dari partai dan keanggotaan di DPR.
Baca SelengkapnyaKepala daerah rela mundur demi maju sebagai caleg di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya"Kita terbiasa di organisasi PAN samina waatona terhadap kebijakan pimpinan. Jadi saya kira pimpinan pasti sudah memikirkan yang terbaik."
Baca Selengkapnya