Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Kalau PAN dikasih jatah kursi menteri, apa partai lain gak marah?'

'Kalau PAN dikasih jatah kursi menteri, apa partai lain gak marah?' Rapat Kabinet Kerja. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Isu reshuffle kabinet jilid II berhembus makin kencang seiring kabar Presiden Jokowi yang meminta Partai Amanat Nasional (PAN) menyetor lima usulan nama kadernya ke Istana. Hal tersebut terjadi tak lama setelah masuknya PAN ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Menanggapi hal tersebut Kepala Kelompok Fraksi (Kapoksi) NasDem, Luthfi A Mutty memberikan sinyal kuat bahwa pemerintah telah mengakomodir PAN ke dalam kabinet. Namun dia geram jika PAN benar-benar mendapat jatah kursi pada reshuffle kabinet jilid II yang diperkirakan dilakukan pertengahan November atau setelah Pilkada serentak nantinya.

Sebab menurutnya PAN bukanlah partai yang ikut susah payah mendukung pencalonan Jokowi-JK untuk menjadi presiden silam.

”PAN kan baru-baru saja masuk, kalau kemudian di tengah jalan dikasih jatah kursi menteri apa partai lain gak marah. Partai-partai lainnya dalam KIH sudah berdarah-darah loh memenangkan Jokowi-JK,” kata Mutty di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/10).

‎Di sisi lain, menurutnya dengan rencana ditariknya PAN ke dalam kabinet kerja mengisyaratkan bahwa koalisi tanpa syarat batal. Sebab baginya ketika upaya PAN menawar kursi kabinet diakomodasi Presiden. Hal ini akan mempengaruhi pendapat publik terhadap dinamika internal kabinet. Selain itu, ia juga khawatir persepsi publik akan menilai presiden inkonsisten dengan keputusannya.

“Kalo konsisten tidak perlu (reshuffle) dengan membagikan kursi tersebut,” tuturnya.

Meski begitu, anggota Komisi II DPR ini mengakui bahwa reshuffle adalah hak prerogatif presiden. Reshuffle ini dinilai sebagai evaluasi Presiden setiap tahun terhadap kinerja para pembantunya yang dinilai tidak berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Namun demikian, Luthfi berharap presiden lebih hati-hati mengocok ulang kabinet.

"Jika hal itu dilakukan secara serampangan, sekedar untuk mengakomodir kepentingan salah satu partai pendukung dan melenceng dari konsensus awal, maka akan merusak hubungan antar partai di dalam koalisi sendiri," pungkasnya.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasto PDIP: Memang Ada Ketidaknyamanan dalam Kabinet Jokowi Saat Ini
Hasto PDIP: Memang Ada Ketidaknyamanan dalam Kabinet Jokowi Saat Ini

Namun, Hasto menegaskan para menteri dari PDIP akan tetap bekerja secara maksimal dan memberikan yang terbaik untuk rakyat.

Baca Selengkapnya
Jawab Klaim Zulhas soal Gabung PAN, Jokowi: Kita Keluarga
Jawab Klaim Zulhas soal Gabung PAN, Jokowi: Kita Keluarga

Jokowi tak menjelaskan apakah dirinya sudah menjadi kader PAN.

Baca Selengkapnya
KIM Plus Berpotensi Keroyok PDIP di Pilgub Jateng, Ini Kata Bambang Pacul
KIM Plus Berpotensi Keroyok PDIP di Pilgub Jateng, Ini Kata Bambang Pacul

PDIP mempersilakan Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN mengajak partai non KIM untuk bergabung dan mengeroyok PDIP di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Perolehan Suara Pilpres Ganjar Paling Bawah, PDIP Pastikan Partai Pengusung Tetap Solid
Perolehan Suara Pilpres Ganjar Paling Bawah, PDIP Pastikan Partai Pengusung Tetap Solid

Sekjen PDIP memastikan sangat solid sepanjang mendukung Ganjar-Mahfud hingga saat ini

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji PAN Paling Konsisten Dukung Prabowo: Mestinya Ada Tambahan Kursi Menteri
Jokowi Puji PAN Paling Konsisten Dukung Prabowo: Mestinya Ada Tambahan Kursi Menteri

Pujian itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada acara Kongres VI PAN di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (23/8) malam.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Puan Murka Bahas Isu Perpecahan Megawati Vs Jokowi, Minta Kader Solid Jelang Pilpres
VIDEO: Puan Murka Bahas Isu Perpecahan Megawati Vs Jokowi, Minta Kader Solid Jelang Pilpres

Puan mengingatkan adanya oknum yang ingin memecah soliditas PDIP.

Baca Selengkapnya
PAN: Tidak Mutlak Harus dengan Koalisi Indonesia Maju di Pilkada
PAN: Tidak Mutlak Harus dengan Koalisi Indonesia Maju di Pilkada

Jika PAN sudah cocok dengan calon lain dan cukup syarat mengusung kepala daerah, maka tak masalah berbeda dengan KIM

Baca Selengkapnya
PDIP Gelar Rapat Usai MK Ubah Syarat Pilkada: Ahok atau Anies?
PDIP Gelar Rapat Usai MK Ubah Syarat Pilkada: Ahok atau Anies?

Menurut Eriko, rapat nanti akan membahas siapa yang akan diusung PDIP di Jakarta.

Baca Selengkapnya
PAN Harap Dapat 4 Menteri di Era Prabowo, Gerindra Akui Sudah Ada Pembicaraan Jatah Kursi
PAN Harap Dapat 4 Menteri di Era Prabowo, Gerindra Akui Sudah Ada Pembicaraan Jatah Kursi

Saleh mengatakan, PAN sudah tiga pemilu mendukung Prabowo.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP soal Putusan MK: Setelah Dulu Dibajak jadi Mahkamah Keluarga kini Kembali pada kewarasan
Politikus PDIP soal Putusan MK: Setelah Dulu Dibajak jadi Mahkamah Keluarga kini Kembali pada kewarasan

Deddy menilai, sebelum adanya putusan MK ini ada upaya-upaya serius dengan mengumpulkan kotak kosong sebanyak-banyaknya jelang pilkada serentak.

Baca Selengkapnya
Reaksi Megawati soal Gibran Pilih Jadi Dukung Prabowo Ketimbang Ganjar
Reaksi Megawati soal Gibran Pilih Jadi Dukung Prabowo Ketimbang Ganjar

PDIP menjadikan energi kekecewaan itu menjadi semangat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
Prabowo Beri Sinyal Kursi Menteri PAN Lebih Banyak dari yang Diharapkan: Zulifki Hasan Mungkin Bakal Kaget
Prabowo Beri Sinyal Kursi Menteri PAN Lebih Banyak dari yang Diharapkan: Zulifki Hasan Mungkin Bakal Kaget

Menurut Prabowo, Ketum PAN Zulkifli bisa terkejut bila nantinya PAN diberikan lebih dari apa yang sudah diajukan.

Baca Selengkapnya