Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kampanye di Boyolali, Prabowo ungkap cara Indonesia bisa sejahtera dan berdaulat

Kampanye di Boyolali, Prabowo ungkap cara Indonesia bisa sejahtera dan berdaulat Prabowo Subianto . ©AFP PHOTO

Merdeka.com - Calon Presiden no urut 02, Prabowo Subianto melakukan safari politik ke sejumlah tempat di Kota Solo dan sekitarnya hari ini. Daerah pertama yang dikunjungi mantan Danjen Kopassus ini adalah Kabupaten Boyolali.

Di Kota Susu tersebut Prabowo meresmikan Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi dan mengunjungi pabrik buku Kiky milik orang tua pembalap F1, Rio Hariyanto.

Dihadapan para pendukungnya, Prabowo memberikan arahan untuk pemenangan Pemilu 2019. Prabowo juga berjanji jika diberikan kemenangan akan mengelola kekayaan negara untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Membela rakyat dengan ketekadan dan keteguhan yang sebenar-benarnya.

"Janji kami kepada rakyat Indonesia adalah menjaga dan mengelola kekayaan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Bukan hanya Prabowo, tapi seluruh lembaga dunia mengatakan bahwa di Indonesia ini terjadi ketimpangan yang sangat besar. Yang menguasai kekayaan Indonesia hanya 1 persen saja. Kekayaan Indonesia hanya dinikmati segelintir orang saja. Apakah ini cita-cita Republik Indonesia. Kalau ingin perubahan, kami siap bekerja untuk rakyat Indonesia," ujar Prabowo berapi-api di Boyolali, Selasa (30/10).

Prabowo mengatakan, beberapa unsur penting agar negara bisa sejahtera dan berdaulat. Yang pertama negara harus menjamin kebutuhan pangan untuk rakyatnya. Jika tidak bisa menjamin kebutuhan pangan rakyatnya dengan harga yang terjangkau maka negara gagal.

"Swasembada pangan, kita tidak boleh impor bahan makan, beras, gula, jagung. Kita tidak boleh impor ikan. Negara kita yang luas, kita impor ikan, karena ikan kita yang asli diambil bangsa lain," tandasnya.

Yang kedua, menurut Prabowo, Indonesia harus waspada terhadap impor BBM (bahan bakar minyak) yang setiap harinya mencapai 1,3 juta barel. Padahal, 1 barel harganya 80 US dolar, sehingga negara harus mengeluarkan lebih dari 80 juta US dolar dan setiap bulan mencapai 2,4 miliar US dolar. Untuk itu pemerintah harus bisa berhemat demi kesejahteraan rakyat.

"Dengan kurs sekarang ini kita hitung setiap tahun negara kita mengeluarkan 30 miliar US dolar," tandasnya.

Usai dari Boyolali, Prabowo itu mengunjungi Ponpes Darul Quran di Desa Demak Ijo, Kecamatan Karangnongko, Klaten.

Di tempat tersebut ia akan menerima dukungan berupa pernyataan sikap dari HIPSI (Himpunan Pesantren Seluruh Indonesia). Perjalanan dilanjutkan menuju Solo untuk bersilaturahmi dengan Ustad Abah Ali di Ponpes Ta'mirul Islam.

Pada Rabu pagi, Prabowo direncanakan menuju Astana Giribangun untuk berziarah di Makam Soeharto.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo: Apapun Ideologi Politiknya, Setiap Pemimpin Pasti Ingin Rakyat Sejahtera
Prabowo: Apapun Ideologi Politiknya, Setiap Pemimpin Pasti Ingin Rakyat Sejahtera

Menurut Prabowo, dalam perekonomian suatu negara harus memenuhi kebutuhan masyarakat terlebih dahulu ketimbang kebutuhan lainnya.

Baca Selengkapnya
Prabowo di Rakerda APDESI: Desa Sebagai Sumber Pangan Sangat Vital
Prabowo di Rakerda APDESI: Desa Sebagai Sumber Pangan Sangat Vital

Prabowo mengajak perangkat desa, untuk ikut serta mencapai tujuan bersama tersebut

Baca Selengkapnya
Prabowo: Jangan Bangga Jadi Anggota G20, Kalau Rakyat Masih Miskin dan Lapar
Prabowo: Jangan Bangga Jadi Anggota G20, Kalau Rakyat Masih Miskin dan Lapar

Prabowo menekankan, pentingnya menjaga dan mengelola kekayaan negara.

Baca Selengkapnya
Prabowo Pastikan Program Pasangan Nomor 2 Paling Tepat Untuk Indonesia
Prabowo Pastikan Program Pasangan Nomor 2 Paling Tepat Untuk Indonesia

Prabowo ingin meningkatkan kecerdasan otak, otot dan tulang yang kuat untuk masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Prabowo Targetkan Swasembada Pangan Paling Lambat 5 Tahun: Siap Jadi Lumbung Pangan Dunia!
Prabowo Targetkan Swasembada Pangan Paling Lambat 5 Tahun: Siap Jadi Lumbung Pangan Dunia!

Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia swasembada pangan paling lambat lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
Begini Instruksi Prabowo ke Setiap Kementerian Demi Swasembada Pangan 4 Tahun ke Depan
Begini Instruksi Prabowo ke Setiap Kementerian Demi Swasembada Pangan 4 Tahun ke Depan

Indonesia memiliki sumber daya alam yang potensial dan sangat banyak.

Baca Selengkapnya
Pidato Lengkap Prabowo Usai Dilantik Sebagai Presiden, Singgung Korupsi hingga Pengusaha Nakal
Pidato Lengkap Prabowo Usai Dilantik Sebagai Presiden, Singgung Korupsi hingga Pengusaha Nakal

Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung masih maraknya korupsi hingga kolusi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Strategi Prabowo Perbaiki Kualitas Masyarakat Indonesia
Strategi Prabowo Perbaiki Kualitas Masyarakat Indonesia

Prabowo juga segera mempercepat mengatasi kekurangan dokter di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Prabowo Janji Hilangkan Kemiskinan jika jadi Presiden: Saya Jamin Semua Anak Makan dan Gizinya Cukup
Prabowo Janji Hilangkan Kemiskinan jika jadi Presiden: Saya Jamin Semua Anak Makan dan Gizinya Cukup

Prabowo berjanji menghilangkan kemiskinan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Di Depan Jokowi, Ganjar Paparkan Gagasan Kedaulatan Pangan Demi Indonesia Capai Swasembada
Di Depan Jokowi, Ganjar Paparkan Gagasan Kedaulatan Pangan Demi Indonesia Capai Swasembada

Ganjar Pranowo mengungkapkan ide terkait kedaulatan pangan di hadapan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
39 Poin Penting Pidato Perdana Presiden Prabowo
39 Poin Penting Pidato Perdana Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan perdananya dilantik dalam Sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara

Baca Selengkapnya
Momen-Momen Prabowo Gebrak Meja saat Pidato Bakar Semangat Usai Resmi Jadi Presiden
Momen-Momen Prabowo Gebrak Meja saat Pidato Bakar Semangat Usai Resmi Jadi Presiden

Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti sejumlah masalah. Mulai dari kemiskinan, korupsi, kolusi, swasembada energi, hingga swasembada pangan.

Baca Selengkapnya