Kapolda Kaltim tinggalkan Syaharie Jaang karena gerah lihat dia lobi kanan kiri
Merdeka.com - Nama Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Safaruddin sempat diwacanakan untuk berduet dengan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang di Pilgub Kaltim. Namun hal tersebut batal setelah Safaruddin gerah dengan lobi politik Syaharie.
Safaruddin bertutur bahwa, kesepakatan untuk duet di Pilgub Kaltim tercetus di salah satu hotel di Jakarta, tanggal 28 November 2017.
"Saya dengan Pak Jaang itu ketemu jarang sekali. Jadi terakhir kontak telepon tanggal 25 Desember 2017. Ketemu terakhir sekitar tanggal 28 November 2017 di Sheraton di Jakarta. Oke sepakat pasangan, iya," ungkap Safaruddin kepada merdeka.com, Kamis (4/1).
-
Siapa yang pimpin Pemprov Kaltim? Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kaltim, Yusliando menuturkan, kinerja pelaksanaan pembangunan daerah sesuai denganRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2018 - 2023 berjalan cukup baik.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Kapan Pilkada serentak di Jawa Barat? Pemerintah Provinsi Jawa Barat membocorkan maskot dua harimau yang rencananya akan dijadikan ikon pemilihan gubernur di masa Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.
-
Kenapa Sudaryono sulit menjadi Calon Gubernur Jateng? Namun perjalanannya untuk menjadi Calon Gubernur Jateng bakal terjal karena Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, belum secara tegas akan memberikan rekomendasi padanya.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
Belakangan, Safaruddin menegaskan dia tidak pernah ketemu lagi dengan Jaang. Sebaliknya, Syaharie Jaang melobi sana sini.
"Tahu-tahunya Pak Jaang sendiri saya lihat lobi sana lobi sini di koran. Terakhir mengatakan pendampingnya Pak Jaang itu tinggal dua, Pak Safarudin dan Pak Rizal (Wali Kota Balikpapan) dan akan diumumkan itu tanggal 7 Januari ini," terangnya.
Safaruddin, akhirnya merasa tidak ada kepastian, hingga akhirnya dia menelepon Syaharie Jaang.
"Itu saya berusaha temui Pak Jaang. Tapi Pak Jaang tidak bisa ketemu saya, akhirnya saya bicara lewat telepon tanggal 25 Desember. Pak Jaang katanya belum ada kepastian pasangan dengan saya?" sebut Safaruddin bertanya kepada Jaang saat itu.
"Lantas dijawab, iya Pak nanti itu tanggal 7 baru kita putuskan. Loh, kalau tanggal 7 tidak pasangan dengan saya, berarti saya tidak ada waktu dong untuk cari pasangan? Jawabnya lagi iya Pak. Begitu kita tunggu keputusan partai," ungkap Safaruddin lagi.
Akhirnya, Safaruddin pun mengambil keputusan untuk tidak lagi berminat dengan Syaharie Jaang.
"Nah saya bicara, kalau Pak Jaang tidak bisa memutuskan itu, saya yang memutuskan. Mulai sekarang kita tidak pasangan lagi," ucap Safaruddin.
Safaruddin kembali menegaskan, bukan Jaang yang memutuskan melainkan dia sendiri, yang memutuskan tidak berpasangan dengan Jaang.
"Bukan Pak Jaang putuskan, tapi saya yang memutuskan tidak pasangan. Tapi kan, ancamannya di mana di situ?" jelasnya lagi.
Safaruddin juga kembali menggarisbawahi, bahwa tidak ada ancaman yang menyebutkan adanya upaya kriminalisasi.
"Itu 2-3 hari, lah saya itu ketemu langsung tanggal 28 November 2017. Kemudian saya ke Samarinda mau saya temui, tidak bisa saya temui. Akhirnya tanggal 25 Desember 2017 malam, saya yang memutuskan," tegas Safaruddin.
"Bahwa ya sudah kalau tidak bisa memutuskan, ya saya memutuskan tidak bersama-sama lagi dengan saya. Begitu ceritanya," demikian Safaruddin.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Irjen Imam merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menuturkan, saat itu Kapolda sudah menundukan kepala untuk berpamitan.
Baca SelengkapnyaKursi Kapolrestabes Semarang digantikan oleh Kombes Pol Syahduddi.
Baca SelengkapnyaBrigjen Suyudi Ario Seto yang merupakan Wakapolda Metro Jaya, ditunjuk menjadi Kapolda Banten.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Gerindra Jawa Tengah (Jateng), Sudaryono mundur sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jateng karena dilantik sebagai Menteri Pertanian.
Baca SelengkapnyaKedua pejabat Polsek Baito dicopot pertanggal 11 Novemer 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaAnggota Polri yang menerima tawaran terjun langsung ke politik praktis maka harus segera mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaKapolda Sulsel mengaku sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pencopotan
Baca SelengkapnyaPosisi Arief digantikan oleh AKBP M Faisal Perdana yang sebelumnya bertugas di Anjak Muda Bidang Propam Polda Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaSudaryono memutuskan tidak maju Pilkada Jateng usai dilantik sebagai Wamentan
Baca SelengkapnyaSementara Brigjen Gatot Tri Suryanta sebelumnya menjabat sebagai Irwil V Itwasum Polri
Baca SelengkapnyaKapolri mencopot Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar. Kursi Kapolrestabes Semarang selanjutnya diisi Kombes Syahduddi
Baca Selengkapnya