Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Karakter sama, pasangan Jokowi-JK dinilai tak cocok maju Pilpres

Karakter sama, pasangan Jokowi-JK dinilai tak cocok maju Pilpres Jokowi ketemu JK. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan cagub DKI, Faisal Basri menilai Jusuf Kalla (JK) tak cocok jika dipasangkan dengan capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden (pilpres) mendatang. Sebab, Jokowi dan JK mempunyai latar belakang dan karakter yang hampir sama.

"Jokowi dan JK mempunyai latar belakang yang sama. Keduanya berasal dari pengusaha, selalu ingin cepat menyelesaikan masalah," ujar Faisal saat ditemui di The Sunan Hotel, Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/4).

Lihat juga berita tentang Pilpres di Liputan6.com

Faisal mengakui JK memang memiliki banyak kelebihan. Namun kelebihan tersebut dimiliki juga oleh Jokowi. Keduanya, menurut Faisal tidak bisa saling melengkapi jika dipasangkan.

Untuk memilih pasangan, Faisal Basri memberikan 3 kriteria bagi calon pendamping Jokowi. Ketiga kriteria tersebut yakni wakil yang visioner, memiliki wawasan luas serta mempunyai pengalaman mengelola perekonomian.

"Pak Jokowi harus memilih wakil yang bisa saling melengkapi. Yang pertama, Jokowi harus memilih wakil yang visioner, yakni dia tahu ke mana negeri ini akan dibawa 50 sampai 100 tahun ke depan. Harus bisa menjadi semacam navigator," jelas dia.

Pria yang juga pernah menjabat sebagai Sekjen Partai Amanat Nasional tersebut mengatakan, Jokowi mempunyai kecenderungan menyelesaikan masalah dengan cepat. "Pendampingnya harus memiliki karakter yang melengkapi kekurangannya," imbuhnya.

Selain visioner, Faisal menyarankan agar Gubernur DKI Jakarta tersebut memilih wakil yang mempunyai wawasan luas, terutama wawasan luar negeri. Mengenai wawasan luar negeri, menurut Faisal cawapres mantan wali kota Solo tersebut harus bisa memberi masukan terkait perekonomian internasional.

"Kedutaan besar RI di luar negeri nantinya harus bisa menjadi intelejen ekonomi. Itu penting, agar penetrasi Indonesia di pasar luar negeri bisa lebih kuat," pungkasnya.

Sementara kriteria ketiga, lanjut Faisal, cawapres Jokowi harus mempunyai pengalaman mengelola perekonomian.

Faisal menuturkan, kondisi perekonomian Indonesia saat ini memerlukan perhatian khusus. Ekspor di Indonesia, kata Faisal, masih sangat minim, dan harus ditingkatkan. "Tantangan terbesar bangsa ini dimasa mendatang adalah di bidang ekonomi. Jadi memerlukan perhatian khusus," ucapnya. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Blak-Blakan Jusuf Kalla Soroti Perubahan Sikap Jokowi
VIDEO: Blak-Blakan Jusuf Kalla Soroti Perubahan Sikap Jokowi

Keduanya sempat berpasangan hingga duduk menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.

Baca Selengkapnya
Soal Jokowi Buntuti Kampanye Ganjar di Jateng, PDIP Bandingkan Karakter Capres Tidak Bisa Blusukan
Soal Jokowi Buntuti Kampanye Ganjar di Jateng, PDIP Bandingkan Karakter Capres Tidak Bisa Blusukan

PDI Perjuangan menilai Jokowi dan Ganjar memiliki karakteristik sama dengan menyapa langsung masyarakat yaitu blusukan.

Baca Selengkapnya
Pengamat Sebut Kaesang Tidak Tertarik dengan Jusuf Hamka
Pengamat Sebut Kaesang Tidak Tertarik dengan Jusuf Hamka

Efriza mengatakan, Kaesang memang lebih cocok bersama Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya
Analisis: Dua Keunggulan Ganjar dari Prabowo dan Anies
Analisis: Dua Keunggulan Ganjar dari Prabowo dan Anies

Ganjar Pranowo dinilai punya dua kelebihan dari bakal capres lainnya. Dua kekuatan ini yang diyakini mampu memenangkan Ganjar dari Prabowo dan Anies.

Baca Selengkapnya
Pesan JK Kepada Anies-Cak Imin: Ada Masalah Harus Siap
Pesan JK Kepada Anies-Cak Imin: Ada Masalah Harus Siap

JK berpesan keduanya harus siap menghadapi setiap masalah yang terjadi ke depan.

Baca Selengkapnya
Terungkap Suasana Kebatinan Jokowi saat Pilih Cawapres di Periode Kedua, Alasan Tak Lagi Pilih JK
Terungkap Suasana Kebatinan Jokowi saat Pilih Cawapres di Periode Kedua, Alasan Tak Lagi Pilih JK

saat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.

Baca Selengkapnya
Tingkat Kepuasan Publik Tinggi, Jokowi Bisa Jadi King Maker Pilpres 2024
Tingkat Kepuasan Publik Tinggi, Jokowi Bisa Jadi King Maker Pilpres 2024

Tingginya approval rating tersebut pun membuat rebutan capres.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Restu Jokowi Sang Anak Kaesang Tarung di Pilkada Di Jateng Bagus, di Jakarta Bagus
VIDEO: Restu Jokowi Sang Anak Kaesang Tarung di Pilkada Di Jateng Bagus, di Jakarta Bagus

Presiden Jokowi merespons mengenai sang anak Kaesang Pangarep untuk maju di Pilkada 2024

Baca Selengkapnya
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
JK Soal Jokowi Sebut Debat Capres 2024 Serang Personal: Pandangan Boleh Beda-beda
JK Soal Jokowi Sebut Debat Capres 2024 Serang Personal: Pandangan Boleh Beda-beda

JK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019

Baca Selengkapnya
Gerindra Ragu Elektabilitas Ridwan Kamil Kalah dari Anies, Contohkan Foke hingga Ahok
Gerindra Ragu Elektabilitas Ridwan Kamil Kalah dari Anies, Contohkan Foke hingga Ahok

Gerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies

Baca Selengkapnya
Prabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi  Sedih Loh
Prabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi Sedih Loh

Setelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.

Baca Selengkapnya