Kasus e-KTP 'digoreng' di Pilkada, Ganjar merasa diadu domba dengan Puan Maharani
Merdeka.com - Mendekati Pilgub 2018, bakal calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasa ada pihak-pihak yang memanfaatkan kasus e-KTP untuk mengadu domba Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dia menegaskan, soliditas PDIP tidak akan terkoyak karena kasus e-KTP.
Dia mengatakan, partai berlambang banteng moncong putih tetap solid dan satu komando di bawah pimpinan Megawati Soekarnoputri. Dalam pertarungan pilkada Jateng, Ganjar melihat lawan politik menggunakan segala cara untuk membuat PDIP lemah.
"Caranya macam-macam, yang langsung ya kampanye hitam, atau cara memutar dengan memecah belah partai dari dalam atau memberitakan seolah-olah ada friksi di dalam sehingga membuat kader tidak percaya diri," katanya di Semarang, Jumat (9/2).
-
Siapa yang melaporkan Ganjar ke KPK? Laporan yang dilayangkan Indonesia Police Watch (IPW) atas dugaan gratifikasi Rp100 miliar dengan terlapor mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo harus dipisahkan dari politik.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa yang diduga terlibat dalam kasus suap KPU? KPK menduga Hasto berperan dalam menyediakan dana suap untuk memperlancar langkah Harun dalam menjadi anggota DPR melalui mekanisme pergantian antarwaktu.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus korupsi ini? Liu Liange, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bank of China, kini kembali menjadi perhatian publik. Ia tidak hanya dijatuhi hukuman mati bersyarat akibat terlibat dalam kasus korupsi yang melibatkan suap sebesar 121 juta yuan (setara Rp270 miliar) dan pinjaman ilegal sebesar 3,32 miliar yuan (sekitar Rp6,2 triliun), tetapi juga menjadi sorotan karena merebut tunangan putranya dan dijadikan istri keempatnya.
Lihat Ganjar Pranowo di Liputan6.com
Ganjar melihat indikasi adu domba itu muncul dari pemberitaan kasus dugaan korupsi e-KTP akhir-akhir ini. Muncul berita yang membenturkannya dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Menkumham Yasonna Laoly yang juga kader PDIP.
"Muncul berita seolah-olah saya menyeret-nyeret nama Mbak Puan waktu saya menjadi saksi sidang e-KTP, Pak Yasonna juga. Padahal saya tidak pernah menyebut nama-nama itu sama sekali. Mungkin besok saya dibenturkan dengan Sekjen, bahkan dengan ketua umum. Intinya satu, membuat seolah-olah PDIP tidak solid," tegasnya.
Mantan anggota Komisi II ini tidak ingin menukik pada kontroversi berita tersebut. Sebab, upaya adu domba tersebut dilakukan untuk membuat kader partai tidak kompak. Dengan begitu maka mesin partai tidak akan bergerak selaras dan satu komando. Dia sangat yakin kader PDIP solid.
"Saya sudah komunikasi dengan pimpinan partai dan semua sepakat bahwa serangan mulai gencar. Kita tidak boleh lengah dan jangan mudah terombang ambing," tegasnya.
Dalam Pilgub Jateng 2018, Ganjar yang berpasangan dengan Taj Yasin, diusung PDIP, PPP, Partai Demokrat, dan Golkar.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Puan, temuan tersebut harus diusut demi memastikan Pilkada 2024 berjalan jujur dan adil.
Baca SelengkapnyaTim hukum Andika-Hendi mendapat informasi akan ada pertemuan sejumlah kepala desa di Pemalang untuk diarahkan memilih paslon tertentu di Pilkada Jateng.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyebut ada sejumlah kader partainya yang menjadi target operasi (TO) aparat penegak hukum menjelang Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku tidak mengetahui 16 poin temuan TKN Prabowo-Gibran terkait dugaan pelanggaran Pilpres dilakukan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaEkspresi Ganjar Pranowo terlihat berbeda ketika disapa oleh Puan Maharani
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto enggan berkomentar banyak tentang hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal tersebut merupakan benih kecurangan yang ditanam sendiri
Baca SelengkapnyaPuan tidak menampik kesediaannya untuk terus menyambangi berbagai politikus Partai Golkar. Termasuk usai bertemu Luhut Binsar Pandjaitan dan Jusuf Kalla.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani tak ingin mengomentari terkait dengan tuduhan terhadap Ketum PSI Kaesang Pangarep yang disebut sebagai bidak catur politik Presiden
Baca SelengkapnyaPutusan tersebut terkait pelanggaran kode etik dalam menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP menentang cara-cara curang untuk menciptakan calon-calon boneka di dalam Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPuan menyakini pernyataan yang telah disampaikan Ganjar belakangan sudah berdasarkan data.
Baca Selengkapnya