Kasus surat mandat palsu, Bareskrim cecar politikus Golkar Misbakhun

Merdeka.com - Mantan Anggota Komisi X, Muhammad Misbakhun menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait laporan surat menyurat fraksi partai Golkar diluar kepengurusan Ade Komarudin atau Akom. Dia mengaku dimintai keterangan oleh Bareskrim mengenai surat menyurat pada masa jabatan Ketua fraksi Akom dan sekretaris Bambang Soesatyo.

"Atas permasalahan yang di fraksi. Pertanyaan apa-apa mengenai di fraksi pada saat itu yang saya dengar apa, ya dimintai keterangan. Jadi, terkait dengan itu dan mengenai adanya proses proses fraksi itu. Adanya fraksi yang dipimpin Agus dan Fayakhun, saya sampaikan bahwa pada saat itu seperti terjadi saat itu," kata Misbakhun di Mabes Polri, Jaksel, Senin (3/7).

Misbakhun menjalani pemeriksaan sejak pukul 09.00 hingga 11.30 WIB. Dia mengaku dicecar sebanyak 22 pertanyaan oleh penyidik yang berkaitan dengan surat fraksi. "Surat surat fraksi. Ada 22 pertanyaan," ujarnya.

Misbakhun mengaku telah menyampaikan seluruh keterangan mengenai persuratan saat Musyawarah Nasional kubu Ical di Bali. "Saya menyampaikan di bali seperti apa, kalau di ancol saya tidak tahu." katanya.

Seperti diketahui kubu Aburizal Bakrie melaporkan kepengurusan Agung Laksono terkait dugaan pemalsuan dokumen surat kuasa dalam melaksanakan Munas di Ancol. Laporan tersebut dilakukan akhir Fabruari lalu.

Kemudian Partai Golkar kubu Agung Laksono lewat wakil ketua umumnya, Agus Gumiwang minggu lalu melaporkan Bambang Soesatyo terkait perobekan surat pendudukan pengurus Golkar di DPR. Sementara tiga hari berselang Agus Guwimang dilaporkan balik ke Bareskrim Polri oleh Bambang Soesatyo karena dituding telah melakukan pemalsuan dokumen dengan memakai kop surat tanpa izin.