Kata kubu Anies soal jenazah nenek Hindun disalatkan di rumah
Merdeka.com - Tim Sukses pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mengimbau umat Islam tetap bersatu dan membantu sesama saudara serta tidak terkotak-kotak sehubungan dengan meninggalnya Ibu Hindun. Almarhum yang tinggal di Kelurahan Karet, Setiabudi, Jaksel ini meninggal pada Selasa (7/3), namun ditelantarkan karena mendukung Ahok-Djarot di putaran pertama.
"Kami mengimbau umat Islam tidak terpancing dan terprovokasi dengan adanya isu penolakan memandikan, mensalatkan dan memakamkan jenazah Ibu Hindun," kata Andre dalam pesan singkat, Minggu (12/3).
Disampaikan, isu penolakan Ibu Hindun yang disebut-sebut sebagai pendukung Ahok perlu diluruskan agar publik mendapatkan pemahaman yang utuh. Sebab, dalam kenyataannya yang memandikan dan mensalatkan jenazah adalah kader-kader PKS yang merupakan pendukung Anies dan Sandi.
-
Siapa yang dianggap seperti anak sendiri oleh Ibu Ahok? Tuai Sorotan Momen tersebut Mendapat Sorotan Netizen: Pujian untuk Hubungan Akrab Puput dan Ibu Mertua yang Telah Menganggapnya Seperti Anak Sendiri.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang dilakukan PKB terkait dukungan Anies? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
-
Siapa kakek Anies Baswedan? Jika di tarik garis ke belakang, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Aswad Baswedan.
-
Siapa ayah Anies Baswedan? Rupanya, kecerdasan Anies itu juga berasal dari kedua orangtuanya. Ayah dan ibunya merupakan seorang dosen ternama di dua fakultas populer di Indonesia. Sang ayah yang bernama Rasyid Baswedan merupakan anak dari Abdurrahman.
Begitu juga mobil ambulance yang mengantarkan jenazah Ibu Hindun ke pemakaman. Yakni ambulance dari timses Anies-Sandi. Sementara ambulance dari Golkar dan PDIP yang merupakan partai pengusung Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat saat dihubungi warga sedang penuh atau tidak ada.
"Sekali lagi, kami mengimbau umat Islam tetap tenang, tetap melaksanakan syariat. Kalau ada saudara seiman kita yang meninggal, kita tentu harus tetap membantu proses pemakamannya. Dari memandikan, mengkafani, mensalatkan sampai mengantar ke kuburan," kata Andre.
Masjid Hustul Khotimah ©2017 Merdeka.com
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra itu menekankan, beda pilihan dalam demokrasi adalah hal yang biasa. Meski dalam Islam ada aturan yang menyatakan memilih pemimpin non muslim itu dilarang, namun selayaknya aturan itu tidak merusak tenun kebangsaan dan kebhinekaan.
Dia menilai, bahwa umat Islam masih banyak yang belum mengamalkan Al Maidah ayat 51 dan tidak merasa bahwa Ulama telah dilecehkan oleh Ahok, namun tidak serta-merta kemudian menyalahkan pendukungnya yang beragama Islam. Kewajiban umat Islam adalah tetap membantu saudara muslim lainnya yang tertimpa musibah.
"Jangan sampai umat Islam terkotak-kotak dengan pilihan. Berbeda pilihan itu adalah bagian dari demokrasi, mari kita tunjukkan bahwa Islam itu rahmatan lil 'alamin," jelas Andre.
"Meski Ahok diduga menistakan agama Islam, menghina ulama, kita tidak boleh menyalahkan pendukungnya yang beragama Islam. Jangan sampai perbedaan merusak tenun kebangsaan, merusak tenun kebhinekaan," sambungnya.
Seperti diketahui, jenazah nenek bernama Hindun binti Raisman (78), warga Jalan Karet Karya II, RT 009 RW 05, Setiabudi, Jakarta Selatan, disalatkan di kediamannya. Awalnya keluarga ingin jenazah disalatkan di Musala Mu'minuun.
"Kata pak ustaznya, percuma enggak ada orang di sini," ujar anak pertama nenek Hindun, Sudarsih menirukan pernyataan Neneng, Jumat (10/3). Neneng merupakan anak bungsu Hindun yang minta izin ke ustaz musala tersebut.
Neneng, imbuh Sudarsih, merasa ada yang janggal atas penolakan tersebut. Sebab, keluarga mereka sebelumnya tak pernah ditolak ketika ingin mensalatkan jenazah di musala tersebut. Hindun meninggal Selasa (7/3) siang lalu.
Menurut Sudarsih, keluarga menduga penolakan tersebut merupakan buntut dari pencoblosan Pilgub DKI Jakarta pada putaran pertama lalu. Saat itu, Hindun yang tidak bisa berjalan disambangi oleh petugas TPS, beberapa saksi dan KPPS.
Saat itu Hindun menggunakan hak suaranya di rumah. Dia memilih pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedatangan Anies bersama keluarganya itu dalam rangka melakukan halalbihalal di tengah momen perayaan Idulfitri 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, AHY terlihat mengunjungi dan menghormati tempat peristirahatan terakhir almarhumah Ibu Ani Yudhoyono di TMP Kalibata Jakarta.Simak lebih lengkap
Baca SelengkapnyaAnies dan istri berkali-kali mengucapkan kata 'Amin' di sela-sela doa yang dipanjatkan perempuan berusia 84 tahun tersebut.
Baca Selengkapnya'Anak Abah' merupakan istilah pendukung Anies Baswedan saat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jakarta ini juga membawa anaknya Mutiara Annisa dan Ismail Hakim.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyatakan terkait kabar meninggalnya simpatisan yang sedang ikut berkampanye akbar di JIS akan disampaikannya dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan menggelar doa bersama keluarga sebelum menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam, ketika Anies hendak berpamitan dan meminta restu kepada ibunda, Aliyah Rasyid Baswedan beserta istrinya Ferry Farhati.
Baca SelengkapnyaPKB tetap mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ridwan Kamil-Suswono.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan penelusuran, narasi yang beredar terkait AHY dan Demokrat geruduk rumah Anies menyesatkan.
Baca SelengkapnyaMeski sempat ada polemik saat Anies tidak maju, namun Aher mengklaim pemilih Anies sudah balik ke PKS.
Baca SelengkapnyaKader Partai Demokrat di Kabupaten Cianjur bergerak menurukan baliho bergambar Capres Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya