Kata Pramono Anung soal duet Ical-Jokowi
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bangga kadernya, Joko Widodo (Jokowi) menjadi cawapres berelektabilitas tinggi versi lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Soal wacana menduetkan Jokowi dengan capres Partai Golkar Aburizal Bakrie, PDIP enggan merespon serius.
"Jadi wong diputuskan saja belum," kata politikus senior PDIP Pramono Anung yang juga Wakil Ketua DPR di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (18/3).
Ketimbang menyikapi duet Ical-Jokowi, Pramono lebih tertarik membahas tingginya elektabilitas ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
Menurut Pramono, tingginya elektabilitas Megawati 20,7 persen merupakan hasil keras partai.
"Bu Mega tertinggi, dan PDIP kedua ini bagian dari apresiasi publik terhadap kinerja partai dan performance Bu Mega," terangnya.
Soal duet Megawati-Jusuf Kalla, nyatanya PDIP belum membahas sejauh itu. Partai berlambang banteng moncong putih itu masih fokus memenangkan Pileg 2013.
"Silakan saja berspekulasi, tapi belum ada keputusan tentang itu, tapi terserah," terangnya.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya bangga menjadi bagian dari pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, walaupun saya dua kali bertarung melawan beliau," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaBasarah menegaskan bahwa kewenangan untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden adalah di tangan partai politik.
Baca SelengkapnyaPrabowo dianggap bisa melanjutkan program yang sudah digagas Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo dalam sebuah pidato menyampaikan sanjungannya kepada Presiden Jokowi yang pernah mengalahkannya dua kali dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengatakan dirinya merasa sayang dan sangat cocok dengan Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab mengenai dukungannya ke PDIP dan Ganjar Pranowo di 2024.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.
Baca SelengkapnyaUjang Komarudin memprediksi semua relawan Pro Jokowi akan dukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaCapres Prabowo Subianto makin percaya diri bertarung di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum (Ketum) Partai Golkar Arilangga Hartarto memanggil Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menegaskan dirinya sepenuh hati bersatu dengan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca Selengkapnya