Kemana 'bandul' dukungan Demokrat dan SBY mengayun?
Merdeka.com - Sudah bisa dipastikan hanya ada dua kandidat bakal bertarung pada Pilpres 9 Juli nanti, yaitu pasangan Joko Widodo ( Jokowi ) - Jusuf Kalla (JK) atau disingkat JJ dan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa . Kedua kandidat ini dinilai sama kuat dan mendapat dukungan dari partai berbasis massa Islam, nasionalis maupun militer.
Di kubu JJ ada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ), yang notabenenya partai nasionalis. Ada juga Partai Nasional Demokrat (NasDem) juga nasionalis. Kemudian dari partai berbasis Islam, ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ada Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang dikomandoi mantan Panglima ABRI, Jendral (purn) Wiranto.
PraHara sendiri, mendapat dukungan dari Partai Gerindra berbasis militer, kemudian ada partai berbasis Islam seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanah Nasional (PAN). Terbaru ada Partai Golkar yang telah memutuskan mendukung Prabowo, sertai Partai Bulan Bintang (PBB).
-
Apa yang dituduhkan ke Prabowo terkait Pilpres 2014? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Siapa ajudan Presiden SBY tahun 2009? Komjen Rycko Amelza juga pernah menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2009.
-
Siapa yang jadi ajudan SBY di tahun 2009? Komjen Rycko pernah menjadi ajudan SBY pada tahun 2009.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
Sementara Partai Demokrat, sampai kini belum menentukan sikap politiknya. Menurut Pengamat Politik Universitas Jember, Jawa Timur, Maulana Surya Kusuma, massa partai berlambang mirip mercy itu akan mengarahkan suaranya ke PraHara.
Analisanya seperti apa? Menurut Maulana, ada konstruksi alam pikiran dari masyarakat yang lebih menguntungkan dengan memilih kandidat dari kalangan militer daripada sipil. Karena pemimpin dari militer berkarakter tegas dan berwibawa.
"Pemilih SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) pada Pemilu 2009 silam, akan memilih Prabowo yang sama-sama berasal dari militer di pemilu tahun ini. Orang itu memilih dengan melihat chemistry-nya. Saya melihat pemilih SBY lebih nyambung dengan Prabowo," katanya saat dihubungi wartawan di Surabaya, Selasa (20/5).
Dia mengatakan, ada beberapa hal yang melandasi analisisnya ini. Pertama, kesamaan latar belakang antara SBY dan Prabowo, yakni militer.
"Dalam konstruksi alam pikir masyarakat kita, Indonesia adalah negara kekuasaan yang harus dipimpin orang yang powerfull. Orang kuat ini selalu dikaitkan dengan militer."
Konstruksi alam berpikir ini sudah terbentuk sejak dulu. Maulana mencontohkan bagaimana sosok pahlawan selalu dikaitkan dengan militer atau ksatria, mulai dari Gajah Mada hingga Pangeran Diponegoro. "Tidak ada pahlawan itu dari kalangan pedagang," katanya.
Kedua, lanjut dia, faktor kesamaan gaya yang tegas dan santun ala SBY lebih dekat dengan Prabowo. Sementara Jokowi lebih mencerminkan sosok pemimpin bersahaja dan populis, sebagaimana umumnya rakyat biasa dan tidak menunjukkan karakter ketegasan.
"Di sinilah kemudian muncul pertarungan antara sosok yang kuat yang direpresentasikan Prabowo dengan sosok yang populis yang diwakili Jokowi ," katanya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata "Amin" kini sensitif diucapkan di kalangan Partai Demokrat. Beberapa kader yang mengucapkannya membuat ekspresi SBY berubah.
Baca SelengkapnyaSBY bersiap turun gunung langsung memenangkan Capres Prabowo
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Partai Gerindra menyebut Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto telah secara resmi menerima dukungan dari Partai Demokrat sebagai calon presiden.
Baca SelengkapnyaMenurut SBY, dukungan penuh kepada Prabowo merupakan sikap tegas dari Demokrat.
Baca SelengkapnyaSBY juga memastikan siap turun gunung memenangkan Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHasil keputusan Majelis Tinggi Partai bahwa Demokrat mendukung Prabowo
Baca SelengkapnyaKampanye akbar di Banyuwangi, SBY ajak masyarakat untuk pilih Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaSBY menginginkan agar masyarakat Indonesia lebih sejahtera ke depannya.
Baca SelengkapnyaApakah SBY terkena karma akibat peristiwa 2009? Cek faktanya
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaIni kedua kalinya SBY menemani Prabowo kampanye. Sebelumnya saat Prabowo kampanye di Aceh.
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca Selengkapnya