Keberadaan PPP menegaskan koalisi Jokowi nasionalis-religius
Merdeka.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berharap, sikap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang kini berada dalam pemerintahan, ikut mendeklarasikan Joko Widodo atau Jokowi sebagai capres di 2019. Lima partai lainnya, PDIP, Golkar, PPP, Hanura dan NasDem telah lebih dulu deklarasi.
Ketua PPP Romahurmuziy atau Romi menegaskan, partai-partai yang sudah bersama Jokowi, sudah pasti memberikan kemudahan untuk menggapai kemenangan. Bukan hanya faktor satu partai saja.
"Partai-partai yang hari ini bersama Jokowi, akan lebih memberikan kemudahan untuk proses pemenangan. Kita tahu persis 2014 lalu, angkanya cukup ketat. 5 Lawan 4 partai. Kali ini ada 5 partai yang di sini dan kita belum tahu sikap 2 partai dalam koalisi Jokowi, PAN dan PKB. Kita tunggu dan kita harapkan bergabung. Tapi kalau memiliki sikap berbeda itu adalah hak mereka," ucap Romi di kantornya, Jakarta, Senin (26/3).
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang didukung oleh PKB untuk Pilgub Jakarta 2024? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa yang di dukung PPP? PPP resmi memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah-Emil untuk maju kembali sebagai cagub-cawagub di Pilkada Jawa Timur 2024.
Dia mengutarakan, keberadaan PPP bersama PDIP, Golkar, Hanura, dan NasDem, memastikan koalisi pendukung Jokowi adalah gabungan antara nasionalis-religius. Bahkan menurut Romi, ini bisa saja mencerminkan Capres-Cawapres yang akan diusung.
"Jadi kalau dibilang bahwa ada atau tidak keuntungan PPP mengusung Jokowi, sebelum cawapresnya belum ditetapkan, saya katakan justru keberadaan PPP itu memastikan keberadaan koalisi yang terbentuk dari 5 parpol pendukung itu adalah koalisi nasioalis-religius. Tentu ini akan terefleksikan juga dalam pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan kita usung," ungkapnya.
Dia menepis, jika ada rivalitas dengan PKB. Menurutnya, jika sudah tergabung dalam koalisi, seperti itu tidak ada. Hal ini menyikapi sikap PPP yang menolak pelantikan pimpinan MPR RI yang baru.
"Kita tidak ada rivalitas dengan sesama pendukung koalisi Jokowi. Yang kita lakukan ini bukan berurusan dengan partai politik tertentu. Ini urusan konsistensi sikap PPP. Kami enggak ada urusan dengan partai-partai tertentu," tutur Romi.
Pendamping Jokowi
Romi menjelaskan, Cawapres Jokowi bukan berkaitan dengan konstelasi politik 2024. Menurutnya terlalu jauh.
"Rasanya terlalu jauh 2024 jadi pertimbangan. Wong mikir 2019 enggak kelar. Ya kalau saya tidak mempertimbangkan 2024 jadi faktor ya. Karena kita bicara kondisi hari ini, politik hari ini, dengan atmosfir hari ini. Kita berbicara yang sekarang saja. Kalau kita bicara 2024 tapi 2019 enggak dapat, gimana? Jadi kita berbicara pertimbangan hari ini," jelas Romi.
Dia menyadari bahwa Pilpres mirip dengan Pilkada. Sehingga peran figur atau tokoh, menjadi keutamaan.
"Saya kira Pilpres dan Pilkada itu mirip-mirip. Jadi berapa persen partai pengusung itu figur yang akan lebih menentukan kemenangan. Kalau kita lihat hari ini survei yang digelar, bahkan ada survei yang kita tengarai dibiayai pihak non koalisi jokowi, itu juga menunjukan pak jokowi masih berada diatas 50%. Jadi teoritis berdasarkan sejarah indonesia, agak sulit memang bayangkan ada penantang yang bisa kalahkan Pak Jokowi. Meskipun, dalam polittik semua mungkin," kata Romi.
Reporter: Putu Merya Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPP mengungkit posisinya di Koalisi Indonesia Maju bersama Golkar dan PAN sebelum pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo baru saja menerima dukungan politik dari Golkar dan PAN.
Baca SelengkapnyaPrabowo mendapat kekuatan baru usai didukung PAN dan Golkar sebagai Capres di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPeta koalisi jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Prabowo menjadi bakal capres yang mendapat sokongan terbanyak dari parpol parlemen.
Baca SelengkapnyaMenurut Paloh, terbentuknya koalisi partai politik pendukung Prabowo itu sangat baik.
Baca SelengkapnyaBasarah menegaskan bahwa kewenangan untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden adalah di tangan partai politik.
Baca SelengkapnyaPartai koalisi pengusung bacapres Ganjar Pranowo diyakini semakin solid. Koalisi saat ini, fokus menyusun dan menjalankan strategi untuk memenangkan Pilpres.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaNasDem tak mau ambil pusing dengan keputusan tersebut.
Baca SelengkapnyaPlus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya