Kecam MKD, asosiasi koruptor & mafia bawa 'karangan bunga' ke DPR
Merdeka.com - Puluhan orang yang tergabung dalam Asosiasi Koruptor Indonesia dan Forum Mafia Indonesia menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR. Dalam aksi menyambut Hari Antikorupsi se-dunia yang jatuh pada tiap 9 Desember itu, mereka mengecam Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang seakan melindungi Ketua DPR Setya Novanto dalam skandal pencatutan nama Presiden.
Buktinya, MKD justru menerima permintaan Setya Novanto yang ingin persidangan digelar secara tertutup.
"Besok 9 Desember adalah hari antikorupsi. Parlemen lebih memihak pada aliansi koruptor, aliansi mafia, aliansi mafia migas dan mengabaikan apa kepentingan masyarakat," kata koordinator aksi yang merupakan perwakilan dari ICW, Tibiko Zabar dalam orasinya, Selasa (8/12).
-
Kenapa Setya Novanto disebut sebagai korban dalam kasus e-KTP? 'Partai Golkar itu menjadi korban dari e-KTP, jadi saya no comment. Jelas ya, korban e-KTP siapa? (Setnov) ya sudah clear,' pungkasnya.
-
Siapa yang dituduh meminta KPK menghentikan kasus e-KTP Setya Novanto? Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal Jokowi telah meminta dirinya untuk menstop kasus e-KTP dengan terpidana Setya Novanto (Setnov).
-
Apa yang dikatakan Agus Rahardjo tentang Jokowi dan kasus Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang minta PPATK buka nama anggota DPR? Mengomentari hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta agar PPATK tidak segan merilis nama-nama anggota dewan yang kedapatan mengakses judol.
Selain mengecam soal kasus 'Papa Minta Saham', mereka juga mengecam niatan DPR yang ingin melakukan revisi terhadap revisi UU KPK. Sebab diketahui, revisi tersebut justru malah ingin melemahkan KPK.
"Selain itu, DPR malah diam saja melihat pimpinan KPK dikriminalisasi, tetapi malah bersatu padu membela pimpinan DPR," ujarnya.
Mereka juga memasang sebuah spanduk yang bergambar karangan bunga yang dipasang di pagar Gedung DPR. Dalam spanduk tersebut bertuliskan sindiran berupa 'Terima Kasih atas kerjasamanya'.
Setelah melakukan aksi protes melalui demonstrasi, giliran grup Band Efek Rumah Jakarta yang menyampaikan aksi protes melalui konser.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pimpinan KPK mendapat teror karangan bunga di sekitar kediaman rumahnya.
Baca SelengkapnyaDalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini ditulis, penggeledahan masih berlangsung
Baca SelengkapnyaAdapun tergugat dalam permohonan praperadilan Indra Iskandar adalah KPK RI.
Baca SelengkapnyaDugaan korupsi dalam proyek rumah dinas tersebut merugikan negara puluhan miliar.
Baca SelengkapnyaSalah satu gedung yang disatroni oleh penyidik yakni gedung ruang kerja di gedung Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.
Baca SelengkapnyaKPK memperkirakan kerugian negara pada proyek pengadaan perabotan rumah dinas DPR RI yang menyeret Sekjen DPR RI Indra Iskandar mencapai puluhan miliar rupiah.
Baca SelengkapnyaAnwar Usman menjawab laporan Tim Pembela Demokrasi Indonesia terkait dugaan nepotisme.
Baca SelengkapnyaPimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Baca SelengkapnyaSejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Busyro, bentuk nepotisme itu sudah ada sejak era orde baru.
Baca SelengkapnyaPenyidik turut menyasar ke beberapa ruangan di gedung Setjen tidak terkecuali ruangan para pegawai.
Baca Selengkapnya