DPR klaim datangi BPK tak terkait tudingan Ahok soal Sumber Waras
Merdeka.com - Komisi III DPR akan mengunjungi kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) siang ini. Namun, Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa menolak jika kunjungan tersebut terkait tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut hasil temuan BPK terkait SUmber Waras ngaco.
"Itu tidak ada urusan ke Ahok. Menurut kami Ahok itu terlalu kecil. Karena ini lebih besar dari Ahok," ujar Desmond saat dihubungi, Selasa (19/4).
Sementara anggota komisi III DPR Wenny Warouw menambahkan kedatangan komisi III untuk mengkonfirmasi beberapa kasus yang harus ditindaklanjuti oleh penegak hukum.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana KPK menemukan bukti korupsi? 'Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum,' kata Ali.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
"Ya kasus ini namanya kan kita pengawasan dalam bidang hukum banyak sekali temuan-temuan BPK yang keliatannya tidak ditndaklanjuti dibawah seperti kasus-kasus yang dibicarakan di rapat paripurna, kalau itu ada disclaimer ada yang dicurigai atau mengatah pada indikasi korupsi harusnya KPK kejaksaan atau kepolisian kan menindaklanjuti temuan BPK. Ini kami mau konfirmasi seberapa jauh jumlah kasus-kasus seperti itu," jelas dia.
Wenny menambahkan, dalam pertemuannya nanti bukan hanya soal kasus pembelian RS Sumber Waras saja.
"Ya salah satunya itu. Karena sudah menarik perhatian publik. Seolah kok kasus ini tidak bisa kasus ini tidak bisa diselesaikan. Komisi III wajib tinjau kelapangan. Kan penyidik lagi kumpulkan bukti-bukti data-data, jangan langsung vonis. BPK menyatakan ada bukti, KPK tidak, manti kita cross dalam waktu dekat ada jawaban pasti masalah ini," ungkapnya.
Soal perkataan Ahok yang menyebut hasil audit BPK ngaco, dirinya menyarankan agar duduk bersama menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Itulah mungkin dia benar mungkin dia salah tapi tidak boleh dong seorang kepala pejabat negara itu tidak etis. Kita harus dudukan secara proporsional," tandasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaJaksa sebelumnya mendakwa Achsanul Qosasi menerima uang Rp40 miliar untuk pengkondisian BPK dalam proyek menara BTS Kominfo.
Baca SelengkapnyaPKB meminta agar pihak lain tidak mengkaitkan penggeledahan rumah Gus Halim dengan isu lain.
Baca SelengkapnyaDari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKPK sempat mencari keberadaan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, tapi tidak ditemukan. Sehingga yang dibawa hanya Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD.
Baca SelengkapnyaHakim Ketua Fahzal Hendri terus menanyakan Menppora Dito Ariotedjo terkait pengembalian uang Rp27 miliar ke Kejaksaan.
Baca SelengkapnyaDirinya mengatakan pada awalnya sempat menyimpan uang haram tersebut di mobil.
Baca SelengkapnyaHasil dari pemeriksaan BPK, laporan keuangan KPU dinyatakan wajar tanpa pengecualian.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Rudianto tidak menjelaskan lebih jauh perihal perkara yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaDirektur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menegaskan KPK tidak takut dengan laporan tersebut
Baca Selengkapnya