Kekuatan modal paksa Megawati pilih Ahok di Jakarta
Merdeka.com - Meski tak terlalu mengejutkan, pilihan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih menyisakan pertanyaan. Publik menduga, ada peristiwa 'luar biasa' yang membuat PDIP akhirnya mendukung Ahok.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Adi Prayitno menilai, ada kekuatan dahsyat yang melampaui Megawati. Karena sejauh ini, Megawati dinilai sangat sulit untuk dilampaui oleh kekuatan apapun. Apalagi, dalam banyak kasus Ahok dianggap telah melukai perasaan kader PDIP dengan sejumlah perkataan yang kontroversial seperti mahar politik yang pernah diungkap Ahok.
"Kekuatan yang melampaui Megawati itu bisa kekuasaan maupun kekuatan modal," katanya, Rabu (21/9).
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Saat ini, masyarakat sudah sangat pintar menilai bahwa tak mungkin ada makan siang gratis dengan dukungan PDIP tersebut. Apalagi, sudah lama terdengar bahwa Ahok merupakan 'titipan' istana untuk Jakarta. Hal lainnya yang juga ramai dibicarakan adanya soal adanya mahar politik yang diminta PDIP.
"Namun semua itu hanya PDIP, Ahok dan Tuhan saja yang tahu persisnya seperti apa. Yang jelas, publik kian rasional," tandasnya.
Dia melihat, ada pekerjaan yang harus dilakukan Ahok. Yaitu melakukan konsolidasi politik internal partai pendukungnya. Menurutnya, bukan perkara mudah menyamakan suasana hati antar partai pendukung terutama Golkar dan PDIP.
"Dalam banyak kesempatan keduanya sering cekcok," katanya.
Ahok juga harus berkonsolidasi dengan kader-kader PDIP. Mengingat masih banyak menolak petahana tersebut. "Jangan sampai perahunya saja yang diserahkan ke Ahok, tapi kader PDIP malah memilih jalan lain," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca Selengkapnya“Sekarang Pak Ahok sudah di luar pemerintahan, dia bilang bu minta tugas, saya bilang sudah ada tugasnya,” jelas Megawati
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAhok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ditugaskan untuk membantu PDIP dalam pemenangan pilkada.
Baca Selengkapnya