Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Kelompok radikal mencederai prinsip toleransi Bhineka Tunggal Ika'

'Kelompok radikal mencederai prinsip toleransi Bhineka Tunggal Ika' Diskusi Nasional. ©2018 Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra

Merdeka.com - Direktur Indonesian Public Institute Karyono Wibowo melihat saat ini panggung politik dikepung oleh kelompok radikal. Hal itu disampaikannya dalam diskusi yang digelar Indonesian Public Institute (IPI) bertajuk 'Kekuatan Nasionalis Dalam Kepungan Kelompok Radikal'.

"Kita semua untuk bersama-sama mengadang kelompok radikal yang jelas-jelas berbagai kegiatan yang mereka lakukan sangat mencederai prinsip toleransi Bhineka Tunggal Ika dan gotong royong. Dan juga jelas bertentangan dengan prinsip ideologi Pancasila," katanya saat membuka diskusi di Hotel Arya Duta, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (19/2).

Dia menjelaskan, memasuki tahun 2018 situasi politik akan semakin memanas, terutama memasuki Pilkada serentak 2018 dan mendekati Pemilu 2019. Karyono menilai sampai hari ini panggung politik telah dikepung oleh kelompok radikal.

"Kalau kita lihat dalam kaleidoskop politik selama 2016 sampe hari ini panggung politik kita seolah dikepung oleh gerakan radikal," tuturnya.

Menurutnya, hal itu tak terlepas dari panggung ruang publik yang masih diwarnai oleh berbagai isu mengandung unsur SARA, hoaks, ujaran kebencian dan kampanye hitam. Bahkan serangan mereka semakin membabi buta dan ugal ugalan.

Dia mencontohkan, saat Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang belum lama mendapat serangan berbau SARA. Pidato Kapolri dipenggal sehingga mengubah subtansi makna, sehingga terkesan menyinggung sejumlah ormas Islam.

"Kita tonton Youtube hasil penggalan pidato Tito itu seolah-olah hanya mengatakan organisasi di luar Muhammadiyah itu membahayakan NKRI," ucapnya.

"Bahkan Presiden juga gak luput dari serangan mereka, isu PKI juga menyerang, Presiden dituduh keturunan PKI, istana dituduh sebagai sarang PKI, begitu juga PDIP dituduh sebagai sarang partai komunisme. Bahkan kepala BIN Budi Gunawan tak luput," tambah Karyono.

Karyono mengungkapkan, serangan yang ditujukan kepada kepala negara dan tokoh nasional tersebut sebagai upaya melemahkan pemerintahan. Baginya, kelompok tersebut kerap melanggar etika, moral dan konstitusi.

"Saya kira elemen bangsa harus mengonsolidasi untuk melakukan perlawanan kepada kelompok radikal tersebut," tutupnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat

Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.

Baca Selengkapnya
Aksi Premanisme Bubarkan Diskusi di Kemang, BPIP: Kekerasan Menghina Kemanusiaan dan Keadilan
Aksi Premanisme Bubarkan Diskusi di Kemang, BPIP: Kekerasan Menghina Kemanusiaan dan Keadilan

Benny menegaskan, kekerasan tersebut merupakan tindakan yang menghancurkan keadaban Pancasila.

Baca Selengkapnya
Membedah Aturan KUHP Tindak Pidana Terorisme dan Perlunya Kehati-hatian dalam Penanganan Pelaku
Membedah Aturan KUHP Tindak Pidana Terorisme dan Perlunya Kehati-hatian dalam Penanganan Pelaku

Salah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.

Baca Selengkapnya
Saat Para Profesor dan Guru Besar Kumpul, Kasih Rekomendasi Problematika Etik Penguasa
Saat Para Profesor dan Guru Besar Kumpul, Kasih Rekomendasi Problematika Etik Penguasa

"Tampak jelas betapa nilai pancasila dan etika di dalam berpolitik dan mentaati hukum itu terjadi degradasi yang amat sangat,"

Baca Selengkapnya
Kasus Rocky Gerung, Publik Figur Harus Tanggung Jawab Dalam Berpendapat
Kasus Rocky Gerung, Publik Figur Harus Tanggung Jawab Dalam Berpendapat

BAP nanti disidangkan dan dituntut oleh jaksa. Adapun proses hukum ini sebenarnya dilakukan untuk capai kebenaran.

Baca Selengkapnya
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama

Romo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah

Empat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.

Baca Selengkapnya
Keberagaman Dinilai Kekuatan Bangsa Harus Dijaga untuk Amalkan Nilai Pancasila
Keberagaman Dinilai Kekuatan Bangsa Harus Dijaga untuk Amalkan Nilai Pancasila

Perlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Baca Selengkapnya
Megawati Emosi Bicara Kecurangan TSM: Jangan Coba-Coba jadikan Saya Target, Saya Lawan!
Megawati Emosi Bicara Kecurangan TSM: Jangan Coba-Coba jadikan Saya Target, Saya Lawan!

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri meradang ketika kembali menyinggung kecurangan pemilu yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM).

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Intoleran Tunggangi Isu Palestina
Waspadai Kelompok Intoleran Tunggangi Isu Palestina

Perlu diwaspadai isu Palestina menjadi pintu gerbang kelompok intoleran mendapatkan panggung dan perhatian publik.

Baca Selengkapnya
Partai Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menolak wacana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh: Kita Berada di Ujung Tanduk Kerusakan yang Paling Mencemaskan
Surya Paloh: Kita Berada di Ujung Tanduk Kerusakan yang Paling Mencemaskan

Surya Paloh berharap para pemimpin nasional tidak kehilangan kontrol.

Baca Selengkapnya