Kelonggaran Jokowi di tahun politik
Merdeka.com - 2018 Dianggap sebagai tahun politik. Ada 171 daerah yang akan menggelar pemilihan kepala daerah dan proses pencalonan Pilpres dan Pileg 2019 akan dimulai pada pertengahan tahun ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai lumrah jika mengubah kebijakannya dalam menyambut tahun politik. Salah satu yang kini menjadi sorotan adalah rangkap jabatan di kabinet kerja Jokowi-JK.
Pada 2014 atau tetapnya sejak meramu kabinet, Jokowi tegas mengatakan bahwa menteri tak boleh rangkap jabatan di partai politik. Tapi 2018, Jokowi membiarkan seorang Airlangga Hartarto menjadi ketua umum dan Menteri Perindustrian.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Apa yang bisa dilakukan Jokowi untuk kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
"Menurut kami, Pak Jokowi sudah melanggar komitmen dia sendiri. Artinya janji tinggal janji komitmen tinggal komitmen. Pak Jokowi sendiri yang melanggar," kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/1).
Menurutnya, Jokowi sejak masa kampanye telah menyuarakan dan berkomitmen untuk tidak ada rangkap jabatan. Sehingga membuat Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mundur dari kepengurusan partai.
yandri susanto ©2017 Merdeka.com/fraksipan.com
Kini, kata Yandri, Jokowi melanggar komitmen itu. Jokowi membiarkan Airlangga dan Idrus Marham sebagai Menteri Sosial merangkap Ketua Koorbid Kelembagaan Eksekutif dan Legislatif Partai Golongan Karya.
"Kalau dari sisi Pemerintah Jokowi, kita ingat betul pak Jokowi waktu kampanye dan di awal pemerintahannya ketika memilih para menteri salah satu yang pak Jokowi hindari adalah rangkap jabatan," ungkapnya.
"Tapi itu langsung keluar pernyataan Pak Jokowi. Pertanyaannya apakah Jokowi berkomitmen? Enggak. Dia melanggar sendiri komitmen itu," lanjut Yandri.
Sementara itu, PDIP memaklumi kelonggaran yang diberikan Jokowi di tahun politik ini. Sebagai konsekuensinya, PDIP ingin mengaktifkan kembali Puan Maharani di struktur pengurus PDIP.
"Tidak harus tapi boleh aktif karena presiden sudah memberi kelonggaran ya, di tahun politik sepertinya tidak realistis mengekang orang yang habitatnya Politisi untuk tidak boleh berpolitik. Ya kan," kata Hendrawan saat dihubungi, Senin (22/1).
Hendrawan Supratikno ©2017 dok foto dok ri
Menurut Hendrawan, dengan adanya pengurus partai di kabinet maka akan mempermudah eksekusi di tingkat parlemen. Serta bisa ditindak lanjuti kalangan partai.
"Kalau konsolidasi partai sebenarnya lebih bagus orang yang di partai sekaligus di kabinet supaya apa yang diputuskan di kabinet langsung bisa dieksekusi di tingkat parlemen. langsung bisa ditindak lanjuti di tingkat jajaran partai," ujar Wakil Ketua Fraksi PDIP di DPR ini.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menanggapi soal rencana perombakan kabinet jelang purnatugas Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaIstana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaJokowi baru saja melantik 3 menteri dan 1 wakil menteri. Tak hanya itu, Jokowi juga menambah 3 badan baru di akhir masa jabatannya.
Baca SelengkapnyaReshuffle kabinet saat ini masih hak prerogatif Jokowi sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons heboh kabar beberapa menteri di Kabinet Indonesia Maju akan mundur
Baca SelengkapnyaKeduanya sempat berpasangan hingga duduk menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPPP pesimis Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet di akhir 2023.
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Presiden Joko Widodo selama dua periode mendapat sorotan dari dunia internasional.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, bila ada kebutuhan perubahan kabinet, dirinya akan melakukan reshuffle.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut diungkap Mahfud MD yang menyebut ada kehangatanyang hilang dalam Kabinet Indonesia Maju
Baca SelengkapnyaAndreas pun menyinggung soal cawe-cawe Jokowi agar tetap berkuasa.
Baca Selengkapnya