Kemenangan Anies jadi modal Prabowo lawan Jokowi di Pilpres 2019
Merdeka.com - Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dipastikan bakal memimpin ibu kota untuk lima tahun mendatang. Meski belum ada ketetapan dari KPU DKI, namun dari berbagai hasil hitung cepat sejumlah lembaga perolehan suara Anies jauh meninggalkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Kemenangan Anies-Sandi tak lepas dari kerja keras partai pengusungnya Gerindra dan PKS. Setelah Anies-Sandi menang dalam hitung cepat, teriakan dari simpatisan dan kader untuk Prabowo pun menggema saat mantan Danjen Kopassus itu memberikan keterangan pres. "Prabowo Presiden, Prabowo Presiden," teriak para kader.
Sebelumnya, Prabowo berkali-kali mengatakan jika simpatisan ingin dirinya maju menjadi calon presiden, kader dan pendukung harus menangkan Anies-Sandi. "Saudara-saudara, kalau kalian ingin saya jadi presiden 2019, Anies-Sandi gubernur DKI, betul? Di 2019, kalian harus kerja keras, kalian juga harus kerja keras di Februari 2017, jangan di sini teriak-teriak," kata Prabowo.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
Pencapresan Prabowo juga diutarakan Ketua DPP Gerindra, Desmond J Mahesa beberapa bulan lalu. Menurut Desmon, Prabowo Subianto kemungkinan besar akan mencalonkan diri kembali pada pilpres 2019. Hal itu menurut Desmond adalah keputusan partai.
"Itu keputusan partai biasa saja. Yang belum berubah keputusan partai itu," katanya.
Desmon mengatakan, pihaknya masih meyakini adanya kekuatan yang bisa membuat partai memenangkan calon pada pilpres mendatang. "Karena bicara 2019, karena kita rapat kerja itu awal tahun kemarin. 2019 menunjuk beliau dan kondisi politik bisa berubah. Yang penting bagi dia (Prabowo) partai ini jaga kekompakan," kata Desmond.
Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi mengatakan kemenangan di DKI merupakan sebuah kunci untuk Pilpres 2019. Selain itu, Jawa Barat juga merupakan salah satu wilayah penting.
"Lalu Pilpres 2019, sesuai tahapan di DPR, bahwa pemilu itu akan serentak dengan Pilpres. Rapimda nanti akan membahas dinamika yang berkembang di Jabar. Karena pada akhirnya partai ini strateginya bagaimana Prabowo bisa menjadi presiden pada 2019 nanti," katanya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengakui wacana pencapresan Prabowo menguat setelah kemenangan Anies-Sandi. Fadli mengklaim desakan masyarakat terhadap pencalonan Prabowo masih tinggi. Fadli menambahkan kemenangan Anies-Sandi menjadi tolok ukur bagi Gerindra untuk mencapreskan Prabowo.
"Kami mengharapkan Pak Prabowo sehat dan bisa maju untuk Pemilu 2019 karena saya kira kalau beliau terpilih ini akan membawa Indonesia lebih kuat dan terhormat," kata Fadli.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kepada seluruh kader Partai Gerindra untuk tetap tenang, santun, dan jaga diri.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Prabowo Menang Putaran Kedua Lawan Ganjar Berkat Dukungan Pemilih Anies
Baca SelengkapnyaLimpahan dukungan tersebut, diyakini bisa membantu Prabowo memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPengamat menilai Prabowo merupakan kandidat capres yang berpotensi besar meraih limpahan elektabilitas pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua TKD AMIN mengklaim pemilih di Sumatera Barat kecewa dengan Prabowo Subianto merapat ke Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapatkan suara dari pendukung Anies.
Baca SelengkapnyaPrabowo mempunyai peluang untuk memimpin dalam skema head to head, baik ketika berhadapan dengan Ganjar maupun Anies.
Baca SelengkapnyaPada survei terbaru bulan November 2024, elektabilitas Prabowo terus mekesat naik ke 41,7 persen atau ada kenaikan sebesar 2,8 persen dari September 2023.
Baca SelengkapnyaTingkat elektabilitas pasangan capres-cawapres juga mengalami dinamika yang mirip.
Baca SelengkapnyaHasilnya Prabowo-Gibran 49,7 persen, Anies-Cak Imin 41,8 persen, Ganjar-Mahfud 4,3 persen
Baca SelengkapnyaGerindra memastikan Prabowo tidak merasa khawatir dengan munculnya wacana duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya