Kemendagri Beberkan Empat Tantangan Pilkada 2020 Selain Covid-19
Merdeka.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI mengatakan ada empat tantangan Pilkada 2020 selain pandemi Covid-19. Pilkada 2020 disepakati digelar pada 9 Desember 2020.
"Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19 bukan hanya hadapi penyebaran virus. Namun, menuntut adanya perbaikan maupun pencegahan," ujar Plh Dirjen Politik dan PUM Kemendagri Cahyo Ariawan saat webinar Apkasi dengan tajuk ‘Kesiapan Daerah Hadapi Pilkada Serentak 2020 di tengah Pandemi Covid-19’, Selasa (20/6).
Cahyo menyebutkan, tantangan pertama adalah netralitas, profesionalitas dan integrasi penyelenggara maupun aparatur sipil negara (ASN).
-
Bagaimana Pilkada 2020 dilaksanakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Pilkada 2020 jadi penting? Pilkada Serentak 2020 menjadi salah satu momen penting dalam demokrasi Indonesia, meskipun dilaksanakan di tengah tantangan pandemi.
-
Di mana Pilkada Serentak 2020 diselenggarakan? Berikut adalah daftar provinsi-provinsi yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 9 Desember 2020 tersebut:Sulawesi UtaraSulawesi TengahKalimantan UtaraKalimantan SelatanKalimantan TengahSumatera BaratKepulauan RiauJambiBengkulu
-
Kenapa Pilkada 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
-
Apa saja yang dipilih di Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
"Terhadap hal tersebut tantangan politik dalam pelaksaan Pilkada 2020 Serentak nanti adalah bagaimana kita melihat terkait dengan netralitas ASN maupun penyelenggara," ungkapnya.
Kedua, lanjut Cahyo, masih menguatnya ujaran kebencian dan hoaks sebagai komoditas dalam pelaksanaan Pemilu maupun Pilkada. Kemudian, adanya potensi politik identitas serta fanatisme pendukung paslon kepala daerah yang mengancam persatuan di masyarakat.
"Ketiga, bagaimana masih adanya politik identitas pada pelaksanaan pemilu maupun pilkada nantinya. Keempat yaitu fanatisme kelompok yang berpotensi menimbulkan perpecahan luar biasa pada masyarakat nanti," terangnya.
Pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah demi menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Di antaranya, perlunya dukungan penuh bagi para penyelenggara pemilu, KPU, Bawaslu, dan DKPP dalam menjalankan tugasnya.
"Lalu, pemerintah secara spesifik tetap konsisten mendukung pelaksanaan Pilkada 2020 sesuai kewenangannya," ujarnya.
Dia juga mengimbau para peserta Pilkada 2020 baik partai politik maupun pasangan calon mengedepankan prinsip kompetisi secara sehat dan siap menang maupun kalah.
Tidak lupa, Cahyo meminta kepada media massa yang memiliki peran penting dalam penyebaran informasi untuk memberikan data yang objektif, dan ikut membantu mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan Covid-19.
"Supaya partisipasi masyarakat sebagai cerminan keberhasilan pelaksanaan Pilkada bisa tercapai," tutupnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilkada terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah Pilkada Serentak 2020, yang berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengklaim pelaksanaan Pilkada 2024 mengukir sejarah baru dalam Pemilu di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPesan itu disampaikan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto saat Rapat Koordinasi Penyelenggara Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPilkada ini menjadi momen krusial bagi masyarakat untuk menentukan arah pembangunan dan kebijakan di daerah masing-masing.
Baca SelengkapnyaSingkatan Pilkada adalah "Pemilihan Kepala Daerah", yang menggambarkan proses pemilihan langsung untuk memilih kepala daerah tingkat Provinsi/Kabupaten.
Baca SelengkapnyaPilkada menjadi ajang bagi masyarakat untuk memilih pemimpin lokal yang terbaik.
Baca SelengkapnyaAnggota Bawaslu RI Puadi mengatakan, keberpihakan kepala desa menjadi salah satu permasalahan yang banyak terjadi.
Baca SelengkapnyaKerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.
Baca Selengkapnya"Jangan mengambil rIsiko terlalu tinggi," kata Mendagri Tito.
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan, setiap calon harus diberikan pengertian bahwa setiap pertandingan ada yang menang dan kalah.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) mulai membuka pendaftaran calon kepala daerah pada Pilkada Serentak 2024 pada hari ini, Selasa (27/8).
Baca SelengkapnyaMasalah tersebut seperti data pemilih yang tidak akurat, distribusi logistik, hingga kerusakan alat dan surat suara.
Baca Selengkapnya