Kemesraan Demokrat dan Jokowi Berbuah Serangan Sengit
Merdeka.com - Pasca Pilpres 2019, Partai Demokrat terlihat semakin intens menjalin komunikasi dengan Presiden Jokowi. Beberapa kali, Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Presiden Jokowi.
Tercatat AHY bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada 2 Mei 2019 lalu. AHY mengaku sempat membahas soal politik dengan Jokowi. Dalam pertemuan itu keduanya sepakat untuk menghormati proses penghitungan Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kemudian pada 22 Mei 2019, AHY kembali bertemu dengan Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat. Dalam pertemuan, Jokowi meminta AHY jadi jembatan komunikasi dirinya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang membully AY? Peristiwa itu terekam video dari ponsel salah satu rekan korban. Alhasil, video berdurasi 3 menit menyebar luas di media sosial.Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang setuju dengan AHY? Menteri ATR/BPN ini mengaku sudah berbicara dengan capres Prabowo Subianto yang memiliki kekhawatiran yang sama. Menurutnya, jika kemiskinan dipertahankan, maka jual beli suara semakin merajalela. 'Kalau kemiskinan dipertahankan, politik vote buying akan merajalela. Jadi ini perlu jadi atensi kita bersama, dan saya telah berbicara intens dengan Pak Prabowo Subianto yang setuju beliau sangat setuju karena beliau juga merasakan hal yang sama dan Gerindra mengalami nasib yang tidak jauh berbeda. Artinya di luar ekspektasi yang telah ditargetkan sebelumnya,' pungkasnya.
"Bapak Presiden Jokowi meminta saya jadi jembatan komunikasi dengan SBY," kata AHY saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5).
Pertemuan AHY dengan Presiden Jokowi memicu sejumlah spekulasi. Paling kencang adalah soal kabar akan merapatnya Demokrat dalam barisan Jokowi. Benarkah?
SBY Mengaku Dibully
Peristiwa pertemuan AHY dan Presiden Jokowi ternyata malah menimbulkan kritik tajam dari berbagai pihak, terutama di media sosial. Menurut SBY, AHY dan Partai Demokrat dibully habis-habisan. Namun Demokrat tetap kuat. Dan sudah tahu siapa yang terus menyerang mereka.
"Sebenarnya kita tahu dari kelompok mana serangan sengit itu berasal. Di situ perbedaan kita dengan pihak tertentu itu. Memang ada yang bersikap tabu dan dilarang keras pihak 02 berkomunikasi dengan 01," kata SBY.
Dia mempersilakan siapa saja yang tidak suka dengan pertemuan tersebut. Tapi dia menegaskan Demokrat tidak harus mengikuti.
"Barangkali pula dendam yang membara harus dipertahankan selamanya. Silakan kalau ada yang punya prinsip itu tapi jangan atur Demokrat harus mengikutinya. Kami prinsip ikhtiar perjuangan untuk menang harus dilakukan sekuat tenaga. Namun setelah selesai ya selesai," lanjut SBY.
Bukannya hanya dibully, SBY juga dituduh tidak mau terlibat dalam kampanye Pemilu 2019 karena menemani istrinya, Ani Yudhoyono yang tengah dirawat di Singapura. Tuduhan itu membuat SBY sedih.
"Saya sungguh bersedih. Dan Ibu Ani harus meneteskan air matanya, mendengarkan tuduhan itu," kata SBY.
SBY menyebut, tuduhan itu tidak berdasar. Presiden ke-6 RI itu mendoakan kepada pihak-pihak yang berprasangka buruk agar selalu diberi kesehatan. Sehingga tidak merasakan sakit seperti yang diderita Ibu Ani.
"Di bulan suci Ramadan ini, saya doakan agar yang bersangkutan dan keluarga yang disayanginya tidak mengalami penyakit kanker darah seperti yang diderita Ibu Ani. Agar tak perlu merasakan penderitaan dan perjuangan hidup yang dijalani ibu Ani, setiap hari, siang dan malam," tutur SBY.
SBY Diingatkan Jangan Baper
Reaksi SBY langsung mendapat tanggapan dari kubu Prabowo Subianto. Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon menyarankan Ketua Umum Partai Demokrat SBY tidak terbawa perasaan alias baper karena dibully usai putra sulungnya, AHY beberapa kali melakukan pertemuan dengan capres petahana Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut dia, respons seperti itu bagian dari risiko politikus.
"Jadi enggak usah baper lah kalau dibully itu. Pasti siapapun, saya tiap hari dibully santai saja. Tidak ada tuh saya baper-baperan," kata Fadli Zon.
Fadli menilai wajar jika setiap tindak tanduk politikus kerap dibully. Sehingga, dia menyarankan SBY untuk tidak menanggapi berlebihan.
"Yang tidak suka pasti membully yang suka pasti menerima, mungkin memuji, saya kira biasalah, hidup itu begitu. Nabi-nabi saja begitu, ada yang suka ada yg tidak suka," kata Fadli Zon. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada hari Rabu (21/02) lalu
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik.
Baca SelengkapnyaPolemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan kepada AHY bahwa sama sekali tidak tahu apa yang anak buahnya perbuat.
Baca SelengkapnyaMomen Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut sidang perdana setelah dilantik jadi menteri.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan, saat dirinya berkunjung ke Istana Bogor, Jokowi mendengar apa yang terjadi di internal Demokrat.
Baca SelengkapnyaJokowi bersepeda bersama AHY di Yogyakarta, Minggu (28/1), sambil menyapa masyarakat.
Baca SelengkapnyaHubungan Demokrat dan PDIP sebelum Pemilu 2024 sempat cair.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai sangat wajar jika Jokowi bertemu dengan para ketua umum partai politik
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, AHY dan Moeldoko memang memiliki hubungan yang tak baik karena terlibat konflik di Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca Selengkapnya