Kemiskinan turun, Golkar bilang bukti Jokowi tak cuma urus infrastruktur

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan di Indonesia sebesar 9,82 persen. Angka itu dianggap sebagai persentase kemiskinan terendah sepanjang sejarah oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sebagai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Partai Golkar mengaku bangga dengan prestasi tersebut. Bagi Golkar angka itu bisa menjadi modal untuk menaikan elektabilitas maju Pilpres 2019.

"Iya pasti punya pengaruh terhadap elektabilitas Pak Jokowi," kata Wasekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/7).

Menurutnya, angka ini bisa menjadi ajang pembuktian bahwa Presiden Jokowi tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur. Tetapi ini jadi pembuktian kalau Jokowi fokus juga pada kepentingan rakyat.

"Selama ini kan ada banyak anggapan bahwa pak Jokowi tidak memperhatikan sektor yang berkaitan langsung dengan rakyat," ungkapnya.

"Hanya berorientasi pada infrastruktur, dan sebenarnya infrastruktur itu juga untuk kepentingan rakyat juga. Tetapi kritiknya kan seolah-olah seperti itu. Itu tidak benar," ucapnya.

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat kemiskinan penduduk Indonesia per Maret 2018 sebesar 9,82 persen. Angka ini terendah sejak era krisis moneter (krismon) pada 1998 silam. Pada 1998, tingkat kemiskinan Indonesia mencapai 24,2 persen.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengaku bangga dengan angka kemiskinan yang baru dirilis BPS. Sebab angka kemiskinan sudah berada di bawah 10 persen.

"Istimewa, angka kemiskinan 9,82 persen. Ini kali pertama dalam sejarah," ungkapnya di Ritz Charlton Hotel, Jakarta, Senin (16/7).