Kenapa Prabowo bisa menang jika pemilu digelar hari ini?
Merdeka.com - Lembaga Survei Nasional Poltracking Indonesia merilis hasil survei terhadap kinerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang genap berusia satu tahun hari ini. Dalam survei yang diikuti 1.200 responden itu menyimpulkan bahwa mayoritas publik atau 51,26 persen tidak puas dengan pemerintahan Jokowi-JK.
Atas ketidakpuasan publik itu, elektabilitas Jokowi otomatis menjadi merosot. Survei tersebut juga membandingkan Jokowi dengan tokoh lain yang pernah menjadi calon presiden. Dalam survei yang dilakukan dalam rentang waktu 7 sampai 14 Oktober itu menyimpulkan elektabilitas Prabowo Subianto lebih tinggi dari Jokowi.
Persentasenya, publik memilih Prabowo 33,05 persen, Jokowi 31,37 persen, di peringkat ketiga ada Presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono dengan 15,58 persen.
-
Kenapa Prabowo diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Siapa yang mendukung Jokowi jadi Wantimpres Prabowo-Gibran? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2024? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang mendukung Prabowo Subianto? Prabowo Subianto, menegaskan bahwa ia dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) adalah tim dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Tingginya elektabilitas Prabowo itu terbantu dengan tingkat kepuasan kinerja terhadap Jokowi.
Lewat elektabilitas Jokowi yang merosot itu, apabila Pemilu Presiden dilakukan hari ini, publik akan memilih Prabowo Subianto sebagai presiden ketimbang Jokowi.
"Jika Pilpres dilakukan hari ini sebagian besar publik memilih Prabowo sebesar 24,11 persen, disusul Jokowi 20,95 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yudha di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta, Selasa (20/10).
Dalam menanggapi hal tersebut, pengamat politik Universitas Negeri Jakarta, Ubedillah Badrun mengatakan Presiden Jokowi tak menepati janji untuk mensejahterakan rakyat. Misalnya harga bahan bakar minyak (BBM), utang luar negeri dan impor sapi. Itulah yang membuat pamor Jokowi kian merosot.
"Jadi ekspektasi rakyat diruntuhkan popularitas jatuh disebabkan Jokowi sendiri, memang kalau pemilu hari ini digelar Prabowo pasti menang," kata kata Ubedillah Badrun saat dihubungi merdeka.com, Selasa (20/10).
Direktur Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia ini mengatakan, Presiden Jokowi juga tak menunjukkan sikap nasionalisme lantaran utang luar negeri selama kepemimpinannya mencapai Rp 800 triliun. Ditambah pembangunan kereta cepat yang bekerja sama dengan Jepang atau China.
"Meski kerja sama asing itu perlu, namun harus berimbang. Kebijakan pak Jokowi kan enggak menunjukkan nasionalisme," kata dia.
Lanjut dia, saat ini wajar ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi yang dipilih oleh publik. Sebab, mantan Danjen Kopassus itu memiliki kepemimpinan yang tegas dan mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi.
"Apalagi sikap kenegarawanan pak Prabowo kuat buktinya pelantikan Jokowi datang ke Istana. Setelah pelantikan, Prabowo juga mau ketemu Presiden Jokowi. Prabowo juga tak menunjukkan ambisi politik setelah kalah pemilu presiden kemarin," tukas dia. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku bakal meniru jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bila memenangkan Pilpers 2024.
Baca SelengkapnyaCurhat Prabowo Pemilu 2024: Saya Dipersiapkan Pak Jokowi di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPrabowo bertekad menjadi pemimpin yang mengayomi seluruh rakyat Indonesia jika menang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi Presiden Republik Indonesia melalui jalur kekerasan.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai Pilpres satu putaran menghemat anggaran negara sehingga dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tak sabar menuju hari pencoblosan yakni 14 Februari 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2). Namun, dia tak membeberkan di mana pertemuan itu dilakukan.
Baca Selengkapnya