Kenapa Prabowo Kini Banyak Disukai Gen Z? Begini Analisisnya
Merdeka.com - Survei Litbang Kompas menyatakan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto paling banyak dipilih oleh Generasi Z. Prabowo mendapatkan dukungan dari generasi Z sebesar 32,7 persen.
Perubahan gaya komunikasi dan gaya kampanye Prabowo dalam beberapa tahun terakhir dinilai sebagai faktor. Mengapa banyak anak muda yang memilih menteri pertahanan itu. Prabowo mulai merambah generasi yang lebih muda.
"Dalam satu tahun terakhir ini ada perubahan gaya berkomunikasi berkampanye Pak Prabowo. Kalau kita lihat tahun-tahun ini, Pak Prabowo banyak melakukan komunikasi dengan tokoh-tokoh yang jauh lebih muda," ujar Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro ketika dihubungi, Jumat (26/5).
-
Kenapa milenial mendukung Prabowo Gibran? Menurutnya, kepemimpinan seperti itu mengarah kepada pasangan Prabowo-Gibran. 'Kita butuh sosok yang mengerti tentang geopolitik, ketahanan, dan kedaulatan. Semua itu ada di sosok Pak Prabowo,' ucap dia.
-
Siapa saja yang mendukung Prabowo? Prabowo mengungkapkan, dirinya dan Gibran didukung sederet tokoh nasional. Mulai dari mantan Kapolri hingga Habib Luthfi.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Apa yang menjadikan Prabowo disukai? 'Ya sudah bagi kami Pak Prabowo disukai karena gagasan, lebih disukai dengan memang penampilannya menggemaskan, yaitu anugrah. Jadi siapa sangka kita dapat anugrah seperti itu, kan orang gemuk banyak, politisi-politisi gemuk juga banyak, tapi yang disebut gemoy menggemaskan ya Pak Prabowo,' tuturnya.
Prabowo jauh sebelumnya lebih banyak berkomunikasi dengan tokoh yang usianya senior. Baik politisi maupun penjabat.
Tetapi, sudah mulai berubah baru-baru ini dengan menjangkau tokoh lintas generasi dan dengan gaya komunikasi yang berbeda.
Paling terlihat adalah Prabowo rajin menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Putra Presiden Joko Widodo itu dianggap sebagai ikon politisi muda masa kini.
"Yang tampak gamblang beberapa bulan terakhir Prabowo sering kali berinteraksi dengan mas Gibran. Suka tidak suka, Gibran salah satu simbol Generasi Z atau milenial yang menonjol dari kalangan politisi dan enterpreuner. Suka tidak suka followers mas Gibran banyak. Banyak yang mengidolakan mas Gibran dari segi usia generasi Z, generasi milenial," jelas Bawono.
Selain itu, Prabowo sebagai menteri pertahanan juga mengangkat Deddy Corbuzier sebagai Letkol Tituler. Deddy yang kini terkenal sebagai podcaster 'Close The Door', banyak digandrungi anak muda. Prabowo pun pernah mengisi menjadi tamu dalam podcast Deddy.
"Dia punya channel YouTube yang ditonton anak anak muda dan pak Prabowo pernah mengisi di situ," katanya.
Kenapa Tidak ke Anies dan Ganjar?
Bawono mengatakan, pesaing Prabowo, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo lebih dulu meramaikan jagat media sosial. Tetapi suara generasi Z yang memilih mereka belum setinggi Prabowo.
Bahkan dari segi umur, Anies dan Ganjar lebih muda. Maka itu, menurut Bawono, harus menjadi evaluasi tim Anies dan Ganjar bagaimana gaya komunikasinya dengan kelompok muda.
"Ini jadi bahan evaluasi dua capres ini Ganjar dan Anies apa yang salah dengan konten mereka sekarang selama ini kenapa generasi z lebih tertarik ke capres yang lebih tua, pak Prabowo," ujar Bawono.
Isu HAM Tidak Pengaruhi Pilihan Gen Z
Sementara, Prabowo banyak diasumsikan dengan isu pelanggaran HAM masa lalu. Bawono menilai, asumsi ketidaktahuan generasi Z atas masa lalu Prabowo tidak punya pengaruh langsung terhadap keterpilihannya oleh anak muda. Dalam survei Litbang Kompas, generasi X dan Baby Boomers yang memilih Prabowo juga tergolong cukup tinggi.
"Asumsi itu bisa terbantahkan. Kalau lihat komposisi pemilih di Litbang Kompas, di atas generasi Z, baby boomer, generasi X yang lari ke pak Prabowo tidak kecil," kata Bawono.
Isu HAM tidak menjadi isu yang lebih seksi ketimbang isu ekonomi. Indikator setiap melakukan survei, lima besar isu yang harus diselesaikan calon presiden lebih cenderung isu ekonomi seperti harga kebutuhan pokok dan lapangan kerja.
Isu yang menonjol lainnya adalah pemberantasan korupsi dan isu kesehatan yang ramai belakangan karena pandemi Covid-19.
"Soal HAM, penegakan HAM itu tidak pernah masuk lima besar top isu, top five yang dianggap masalah publik yang harus diselesaikan kepemimpinan lima tahun mendatang. Tidak pernah. Bukan berarti isu HAM tidak penting, tetapi tidak dianggap selalu penting oleh pemilih kita, itu faktanya," ujar Bawono.
Apalagi, isu HAM lebih sering dipersepsikan sebagai mainan politik untuk menyerang kandidat di pemilu. "Juga isu HAM ini seperti dipersepsikan sekadar mainan politik kepada kandidat yang maju capres, gubernur, walikota bupati yang berlatar belakang militer itu selalu ada muncul isu itu," pungkasnya.
Survei Kompas
Dari survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Prabowo paling tinggi dengan 24,5 persen. Responden terbanyak di kategori usia 17 - 26 tahun (gen Z).
"Tercatat proporsi gen Z yang memilih Prabowo lebih besar dari rerata seluruh generasi, yakni mencapai 32,7 persen," tulis Litbang Kompas, pada Rabu (24/5).
Meski begitu, Prabowo belum cukup menarik simpati dari generasi lainnya. Khususnya baby boomers di usia 56 -75 tahun.
"Survei kali ini menunjukkan keterpilihan mantan Danjen Kopasus ini dari responden berusia 56–74 tahun baru di angka 16,3 persen," tulisnya.
Sedangkan, kandidat capres lainnya Ganjar Pranowo mendapatkan 24,5 persen suara gen Z.
Bagaimana Anies Baswedan? Dalam survei ini justru tidak disokong kuat oleh gen Z. Anies banyak dipilih dari generasi berusia matang, yakni gen Y (27 - 41 tahun) dan gen X (42 – 55 tahun).
Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023 dengan 1.200 responden. Dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error plus minus 2,83 persen.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mendapatkan banyak dukungan dari Generasi Z.
Baca SelengkapnyaPrabowo menang di kelompok pemilih generasi Z atau Gen Z.
Baca SelengkapnyaTerjadi pergeseran tafsir terhadap tokoh pemimpin yang datang dari kalangan militer
Baca SelengkapnyaBesarnya anak muda yang mengidolakan Prabowo terlihat dari survei Indikator Politik Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeneliti Polling Institute, Kennedy Muslim mengatakan, elektabilitas Prabowo di kalangan milenial memang terbukti tinggi belakangan ini.
Baca SelengkapnyaUntuk Generasi Tua, exit poll menunjukkan 47,1 persen pemilih menggunakan hak suara kepada paslon Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPenilaian ini lantaran Prabowo kerap berbicara di forum internasional.
Baca SelengkapnyaRilis terbarunya, pasangan Prabowo Subianto-Gibran unggul dibanding dua pasangan lainnya
Baca SelengkapnyaLembaga ASI menyatakan populasi survei ini ialah Gen Z (penduduk usia 17-23 tahun).
Baca SelengkapnyaTernyata banyak generasi muda memberikan sentimen positif kepada Prabowo dan Erick Thohir. Apakah ini bakal berdampak pada Pemilu 2024?
Baca SelengkapnyaBudiman mengatakan pihaknya tidak menyangka dukungan untuk Prabowo-Gibran sangat melimpah
Baca SelengkapnyaPDIP menilai, generasi Z sebagai kalangan yang lebih mengedepankan rasional dalam memilih calon presiden.
Baca Selengkapnya