Kenapa SBY lebih pilih Hinca ketimbang Ibas jadi Sekjen Demokrat?
Merdeka.com - Teka-teki siapa yang bakal menjadi Sekjen Partai Demokrat terjawab sudah. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk Hinca Panjaitan sebagai Sekjen menggantikan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
"Sekjen Hinca Panjaitan," ujar SBY di Multifunction Hall Raffles Hills Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (30/5).
Dalam kepengurusannya, Hinca bakal dibantu oleh tujuh wakil sekjen. Mereka adalah Didi Irawadi, Andi Timo Pangerang, Putu Supatma, Saan Mustofa, Rahlan Nashidik, Teuku Riefky Harsya, Vera Febrianti, Ikhsan Mojo dan Bambang Susanto.
-
Kapan Hasto menjabat sebagai Sekjen PDIP? Pada tahun 2015, ia resmi dilantik sebagai Sekretaris Jenderal PDIP, menggantikan Tjahjo Kumolo.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang pimpin pertemuan Demokrat? 'ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum. Pertama akan ada pertemuan dengan para pengurus di tingkat pusat. Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September,' kata Herzaky ketika dikonfirmasi, Minggu (3/9).
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
Sebelumnya, Hinca Panjaitan menjabat Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat. SBY pun berharap Hinca mampu bekerja secara maksimal sebagai sekjen partai.
Ibas sendiri bakal difokuskan untuk memperkuat Demokrat di parlemen. Ibas dipilih sebagai ketua fraksi Demokrat di DPR. Lalu kenapa SBY pilih Hinca ketimbang Ibas jadi Sekjen Demokrat?
Direktur Eksekutif Puspol Indonesia Ubedillah Badrun menilai tidak ditunjuknya Ibas karena SBY mempertimbangkan kritik atas dinasti politik yang ada tubuh partai Demokrat. Padahal, kata dia, Ibas mempunyai hak politik untuk menjabat kepengurusan baru Demokrat.
"SBY mempertimbangkan dinasti politik tidak baik. SBY juga menghilangkan image politik dinasti," kata Badrun saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (30/5).
Di sisi lain, kata Badrun, tidak dipilihnya Ibas untuk meminimalisir risiko negatif terhadap partai jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terkait putra bungsu SBY itu. "Jika kalau Ibas pengurus itu artinya menggeser untuk menghindar citra," ujarnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemudian, SBY mengaku memutar otaknya. Mencoba untuk memahami beberapa gonjang-ganjing yang mendera partai usungannya.
Baca SelengkapnyaMerasa dikhianati, Partai Demokrat menyatakan menurunkan semua baliho yang memuat gambar Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSBY menyinggung peribahasa musang berbulu domba ketika memberikan pernyataan terkait pengkhianatan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.
Baca SelengkapnyaSBY sempat diingatkan rekannya sebelum masuk Koalisi Perubahan dan mendukung Anies.
Baca SelengkapnyaDPD Demokrat Jawa Tengah kecewa dengan keputusan rencana duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai pasangan capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaPolemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaSBY berharap mimpi Demokrat dikabulkan Tuhan Yang Maha Kuasa. Pihaknya akan menemukan baik jalan jalan maupun tempat yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaDemokrat meradang penunjukkan Cak Imin sebagai cawapres Anies dilakukan sepihak tanpa melibatkan partainya.
Baca SelengkapnyaHerman menduga, ada pertemuan-pertemuan Cak Imin dan Anies di luar radar Demokrat.
Baca SelengkapnyaDemokrat juga membongkar surat Anies kepada AHY berisi kesediaan menjadi Cawapresnya di Pilpres 2024. Surat itu dibuat Anies pada 25 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaPenurunan baliho bergambar Anies-AHY juga dilakukan di Jalan Kertajaya, Surabaya setelah kabar duet Anies-Cak Imin mulai terkuak.
Baca Selengkapnya