Kepala Daerah Ingin Nyapres Dinilai Punya Tantangan Setelah Masa Jabatan Habis

Merdeka.com - Bursa calon presiden 2024 ramai diisi oleh para kepala daerah. Bahkan dalam sejumlah survei elektabilitas, para kepala daerah berada di urutan teratas.

"Kalau melihat peta koalisi dan pencapresan masih sangat didominasi oleh kepala daerah yang saat ini menjadi kepala daerah yang kemudian juga didominasi oleh elite-elite partai politik," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno saat rilis survei, Senin (27/12).

Dalam survei kolaborasi Politika Research & Consulting dan Parameter Politik Indonesia ada tokoh kepala daerah yang memimpin elektabilitas. Yaitu Ganjar Pranowo dengan angka 25 persen.

Sementara itu, kepala daerah yang elektabilitasnya cukup tinggi ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 12,4 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 5,8 persen. Meski tidak terlalu tinggi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga meramaikan bursa capres dengan elektabilitas 1,6 persen.

Akan tetapi, meski saat ini para kepala daerah terlihat mendominasi bursa capres, tidak ada jaminan akan berlanjut hingga 2024. Adi menilai, para kepala daerah memiliki tantangan setelah tidak lagi menjabat.

Diketahui, beberapa gubernur akan habis masa jabatannya di 2022 dan 2023. Sebabnya Pilkada di tahun 2022 dan 2023 ditiadakan.

"Catatan saya, misalnya dalam beberapa survei yang kita lakukan tantangan terbesar yang dimiliki kepala daerah itu ketika mereka sudah tidak lagi menjadi kepala daerah di 2022 dan di 2023," ujar Adi.

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 12 November-4 Desember 2021. Sebanyak 1600 responden diambil dengan metode multistage random sampling di tiap provinsi diambil secara proporsional dengan data jumlah penduduk pada Pilpres 2019. Survei memiliki margin of error 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.