Kesepakatan Ahok & Djarot, berduet jika 1 juta KTP tak terkumpul
Merdeka.com - Sejumlah relawan yang menamakan dirinya Teman Ahok menggalang dukungan untuk calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok. Sampai pekan lalu, mereka mengklaim, pasangan Ahok dan Heru Budi Hartono sudah mengumpulkan 900 ribu dukungan KTP warga DKI.
Hasil ini agak mengagetkan. Apalagi, Heru hanyalah PNS DKI Jakarta yang bertugas sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Heru terpilih secara tak sengaja karena Teman Ahok mendesak mantan bupati Belitung timur itu segera menentukan cawagub di kertas dukungan.
Selain terpilih secara tak sengaja, ada cerita lain di balik jatuhnya pilihan Ahok pada sosok Heru. Saat berbincang dengan merdeka.com di ruang kerjanya pada Senin (30/5), Ahok blak-blakan cerita ketika menjadikan Heru taruhan.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa yang Heru ajak diskusi soal kemacetan? “Bagaimana solusinya, ada yang masuk jam 8, ada yang masuk jam 10, ini tergantung Bapak Ibu sekalian. Mari memberikan masukan, khususnya asosiasi atau pemilik gedung-gedung, pengelola, maupun Kementerian untuk bisa berdiskusi,“ kata Heru.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
Cerita bermula saat Ahok coba melakukan komunikasi dengan Djarot terkait persiapan Pilgub DKI 2017. Saat itu, Ahok mengajak politisi PDI Perjuangan tersebut untuk maju bersama.
Namun lantaran belum mendapatkan restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Djarot tidak bisa memberikan jawaban. Ahok kemudian memberikan warning dan memilih Heru Budi Hartono sebagai pasangannya.
"Ya udah deh mas, kita taruhan deh mas. Taruhan apa? Saya isi nama Heru saja PNS, kan saya emang maunya PNS. Lalu, kalau enggak bisa kekumpul satu juta berarti saya sama mas Djarot maju, PDIP. Pasti ibu kasih kita. Itu pasti," kata Ahok mengulang perbincangannya dengan Djarot kala itu.
"Tapi kalau kekumpul mas, sorry aku maju sama Heru," ucapnya kembali menirukan deal-nya dengan Djarot.
"Jangan, bisa kekumpul loh, mereka militan," kata Ahok menirukan ucapan Djarot yang percaya kemampuan Teman Ahok.
Sebenarnya, Ahok sempat meragukan Teman Ahok mengumpulkan KTP sebanyak yang diinginkannya. Apalagi, waktu pengumpulan ulang KTP baru dimulai awal Maret 2016.
"Djarot saja juga mikir ini bisa kekumpul. Gue pikir enggak mas, karena mereka gue suruh ngumpulin ulang. Jangan taruhan mas, kata Djarot," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSopir Jaklingko demo karena upah yang dinilai tidak layak hingga pembagian kuota yang kurang adil antar operator.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaHeru curhat ke AHY soal banyaknya beban selama menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar mendadak berbeda, ketika disinggung wacana duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaHeru tak menampik memang diperlukan adanya perbaikan sistem zonasi
Baca SelengkapnyaHeru bilang, kebijakan ihwal tarif sewa antara Sarana Jaya dan pedagang merupakan proses business to business (B2B).
Baca Selengkapnya