Keserentakan Pemilu Demi Efisiensi Anggaran, Tetapi Kenyataannya Bikin Bengkak
Merdeka.com - Anggaran Pemilu serentak semakin membesar. KPU mengusulkan anggaran Pemilu 2024 sebesar Rp86 triliun. Satu bagian yang cukup besar adalah honor untuk penyelenggara Pemilu.
Koordinator Nasional Seknas Jaringan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat (JPPR), Alwan Ola Riantoby, mengatakan merujuk putusan Mahkamah Konstitusi semangat keserentakan Pemilu adalah efisiensi tahapan dan anggaran. Namun, pada kenyataannya keserentakan ini menimbulkan masalah sehingga anggaran menjadi membengkak.
"Jadi spirit dasar keserentakan itu kan dikembalikan ke putusan Mahkamah Konstitusi nomor 14, nah bahasa dalam putusan Mahkamah Konstitusi itu kan menyebut mempertimbangkan efisiensi tahapan dan anggaran. Nah ternyata keserentakan membuat kita jadi bengkak," ujar Alwan saat dihubungi, Jumat (17/9).
-
Kenapa petugas pemilu di Klaten meninggal? Camat Gantiwarno Retno Setyaningsih mengatakan, beberapa hari sebelumnya ia sempat mengeluh sakit. Walau begitu pada hari pemungutan suara, Dewi berada dalam kondisi fit. 'Tapi kan KPPS banyak kerjaannya. Mungkin capek. Beliau punya Riwayat penyakit gula,' kata Retno dikutip dari ANTARA pada Kamis (15/2).
-
Bagaimana petugas pemilu di Sleman meninggal? Di Kabupaten Sleman, seorang petugas satuan perlindungan masyarakat (linmas) dilaporkan meninggal dunia sehari setelah mengamankan pemungutan suara Pemilu 2024. Petugas linmas itu bernama Sukidi, bertugas di TPS 1 Bulus Kidul, Candibinangun, Pakem, Sleman.
-
Siapa petugas pemilu yang meninggal di Klaten? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
-
Siapa aja yang stres berat pasca pemilu? Setidaknya ada 10 orang yang terdiri dari timses dan panitia Pemilu (KPPS/PPS/PPK) di Ponorogo yang terindikasi stres berat.
-
Siapa yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Pilkada serentak 2024? Tahapan Pilkada serentak 2024 sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Mengapa masa kerja PPK Pilkada 2024 relatif panjang? Masa kerja PPK Pilkada 2024 yang relatif panjang ini, mencakup berbagai tahapan penting dalam pelaksanaan Pilkada.
Satu hal yang disoroti adalah beban kerja penyelenggara Pemilu dengan adanya keserentakan. Pada tahun 2019, beban kerja yang berat menyebabkan banyak petugas Pemilu ad hoc meninggal dunia.
Alwan memandang, kejadian Pemilu 2019 mendorong perlunya peningkatan kesejahteraan penyelenggara.
"Catatan 2019 banyak juga anggota ad hoc yang meninggal akibat kerja dari begitu besar digaji cuma Rp300-500 ribu misalnya. Nah itu penting untuk diperhatikan," ujarnya.
Sehingga wajar bila KPU mengusulkan kenaikan honor mengikuti upah minimum di daerah masing-masing. Hal ini kemudian memperbesar anggaran Pemilu 2024.
Menurut Alwan, hal ini merupakan konsekuensi dari keserentakan Pemilu. Awalnya Pemilu diserentakan demi efisiensi anggaran, justru menimbulkan masalah baru yang perlu ditanggung APBN.
"Jadi satu sisi kita selalu mengatakan membutuhkan kepastian hukum, keterpenuhan regulasi. Tapi di dalam hal kepastian hukum dan regulasi justru membuat kita jadi tidak efektif. Justru jadi bermasalah," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas yang menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan juga akan mendapat santunan lain sebagaimana porsinya.
Baca SelengkapnyaRatusan petugas pemilu di Garut jatuh sakit akibat kelelahan saat bertugas.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat 12 petugas Pemilu Sumbar meninggal dunia dan 50 orang jatuh sakit pada pelaksanaan Pemilu.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.
Baca Selengkapnyastres ditandai gejala mual, pusing, hilang nafsu makan hingga sulit tidur.
Baca SelengkapnyaMereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKetua KPU RI Hasyim Asy'ari melaporkan 181 anggota PPK, PPS, dan KPPS meninggal
Baca SelengkapnyaPetugas yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp36.000.000
Baca SelengkapnyaKetua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan, 30 petugas pengawas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDalam proses administrasi nantinya lebih dulu akan diverifikasi ahli waris sebagai penerima santunan.
Baca SelengkapnyaKepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi merinci data petugas pemilu yang meninggal dunia.
Baca Selengkapnya