Ketemu Fadli Zon, Pansus Pelindo curhat ruangan sempit & tenaga ahli
Merdeka.com - Pimpinan Pansus Angket Pelindo II menemui Wakil Ketua DPR siang ini. Dalam pertemuan tersebut Ketua Pansus Angket, Rieke Diah Pitaloka hadir didampingi Wakil Ketua Pansus, Desmond Junaidi Mahesa dan Teguh Juwarno.
Dalam pertemuan ini Pansus Angket meminta Pimpinan DPR memfasilitasi beberapa kebutuhan. Beberapa di antaranya ialah masalah sempitnya ruangan, kurangnya tenaga lapang, perihal bantuan surat-menyurat, dan mempekerjakan tenaga ahli dari luar.
Awalnya para pimpinan Pansus Angket menyampaikan mengenai kesulitan yang mereka hadapi dalam proses kerjanya. Namun sejauh ini Rieke menyatakan belum ada hal berat yang dihadapi oleh Pansus Angket.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang akan PDIP ajukan sebagai saksi? PDIP tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang. Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat mengungkapkan, PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK) di antaranya seorang kepala kepolisian daerah (kapolda) terkait gugatan hasil Pilpres 2024 setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
-
Apa visi masa depan PAN? Kedaulatan pangan menjadi salah satu isu yang akan dikawal Partai Amanat Nasional (PAN) ke depan.
-
Kenapa pansel Capim KPK dibentuk di periode sebelumnya? 'Salah satu alasan, bahwa untuk menjaga independensi pimpinan KPK adalah dengan cara setiap periode pimpinan KPK diusulkan dan diproses oleh Presiden yang berbeda. Untuk apa? Supaya keterikatan relasinya itu tidak dua kali, tidak berlanjut,' ujarnya.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
"Tapi sejauh ini tidak ada ya pihak-pihak yang ingin dimintai keterangan. Bisa dibilang cukup lancar lah. Banyak dokumen data yang masuk," kata Rieke dalam forum pertemuan Pimpinan Pansus dengan Pimpinan DPR di Ruang Pimpinan DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/10).
Selain itu, menurut Rieke, Pansus Angket Pelindo II membutuhkan dukungan dari Pimpinan DPR dalam hal berkomunikasi secara intensif kepada Setjen DPR. Hal tersebut terkait kebutuhan surat-menyurat yang harus dijalankan dengan segera.
"Pimpinan DPR mengomunikasikan pada Setjen. Hal lainnya tenaga lapangan kurang. Hanya 8 orang dengan ritme kerja yang padat," tuturnya.
Di sisi lain Rieke berharap agar Pansus Angket bisa mengundang tenaga ahli dari luar. Hal tersebut guna memberi masukan pada Pansus Angket.
"Ruang Panja terlalu kecil dengan 30 anggota, tempat duduk kita harus berbagi kursi," pungkasnya.
Rieke berharap meski banyak pihak memandang bahwa apa yang akan dibongkar Pansus Angket ini hal biasa, dia yakin ada sejumlah kasus besar di Pelindo II yang akan diungkap.
"Ini tentu saja ketika ada Pansus Angket, bukan menjadi suatu yang biasa saja. Keseluruhan partai menyetujui di paripurna dibentuk Pansus Angket, berarti ada sesuatu yang harus kita gali dari sesuatu yang kelihatannya biasa saja," jelasnya.
Rieke menuturkan bahwa Pansus Angket dibentuk untuk mendorong tata kelola BUMN yang baik. Sebab BUMN merupakan aset rakyat.
Menanggapi hal tersebut, Fadli siap bekerja untuk memfasilitasi segala kebutuhan Pansus Angket. Dia berjanji akan bergerak secepatnya.
"Tenaga lapangan, tenaga ahli, dan ruang saya akan komunikasikan ke Setjen. Agar selesai dari sisi teknis. Dari sisi substansi saya kira sesuai dengan pandangan para pansus sebagai pengawalan BUMN. Ini juga masalah dasar pengelolaan uang negara apakah sesuai dengan prosedur," tuturnya.
Menurut Fadli pada ujungnya Pansus Angket harus mencapai kesimpulan apakah ada pelanggaran terhadap undang-undang atau tidak di dalam Pelindo II. "Karena BUMN ini pengejawantahan dari pasal 33 MD3," tandasnya.
Sedangkan Teguh Juwarno menginginkan Pansus Angket ini bisa mendapat prioritas lebih. Sebab bukan Panja atau Pansus biasa. Selain itu hal tersebut karena akan dibentuk Pansus lain di DPR.
"Masalah ruangan dan lainnya kami kesulitan. Intinya agar wibawa pansus maupun kredibilitas kami dihadapan nara sumber dan anggota sendiri ada. Kita berusaha secara objektif agar Pansus berjalan sesuai kordidor," ungkapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Listyo memastikan, pada saatnya nanti Polri akan membuka ke publik terkait status hukum Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaPara saksi ini rencananya menghadiri gelar perkara pada Kamis (10/8) dan Jumat (11/8).
Baca SelengkapnyaSidang sempat berlangsung panas ketika tim kuasa hukum Haris & Fatia bertanya terkait riset dibalas dengan kriminalisasi.
Baca SelengkapnyaPemprov Jawa Barat menerima kabar adanya bunker senjata dan tempat ibadah Yahudi di Ponpes Al Zaytun.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar menghadirkan Ahli pidana dari Universitas Pancasila, Prof Agus Surono.
Baca SelengkapnyaSosok wanita itu saat salat idulfitri di saf laki-laki viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSidang dipimpin langsung Ketua Majelis Hakim Yogi Dulhadi, didampingi Anggota Hakim I Ria Agustin dan Anggota Hakim II Yanuarni Abdul Gaffar.
Baca SelengkapnyaSaling Teriak, Ribut Keras Kuasa Hukum Haris & Fatia Adu Mulut Lawan Jaksa di Sidang
Baca SelengkapnyaPimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang mendatangi Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Selasa (1/8).
Baca SelengkapnyaPanji hadir dikawal ajudan dan kuasa hukum. Menggunakan kemeja biru dan peci berwarna hitam, dia sempat mengacungkan jempol.
Baca SelengkapnyaPanji Gumilang ditetapkan menjadi tersangka penistaan agama pada Selasa, 1 Agustus 2023 kemarin.
Baca SelengkapnyaUntuk itu polisi melakukan pemeriksaan terhadap sembilan orang saksi dalam kasus ini.
Baca Selengkapnya