Ketika Azis Syamsuddin & Puan Berbisik Sebelum Mikrofon Anggota F-Demokrat Mati
Merdeka.com - Momen mikrofon ke mati saat anggota DPR Fraksi Demokrat interupsi dalam pengesahan RUU Cipta Kerja pada sidang paripurna menjadi sorotan. Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menjelaskan, saat itu sedang berbisik kepada Ketua DPR Puan Maharani agar tidak terjadi suara ganda.
"Saya berbisik kepada Bu Ketua supaya tidak doubling, suaranya tidak doubling ke saya. Ibarat kalau kita main zoom meeting, antara laptop satu dengan laptop yang lain sama-sama suaranya dibuka, kan voice-nya jadi doubling. Jadi saya enggak bisa dengar pembicaraan orang di floor," kata Azis di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/10).
Azis tidak menjelaskan apalah ia meminta Puan mematikan mikrofon pada momen interupsi tersebut. Dia bilang, bisikannya ke Puan saat itu agar tidak terjadi suara ganda dalam sidang paripurna.
-
Bagaimana menjaga suara saat memimpin doa? Saat membaca doa, pemimpin doa harus harus menjaga suara agar tidak terlalu keras atau terlalu pelan. Suara yang tepat akan menjadikan doa terdengar baik dan terasa lebih khusyuk.
-
Bagaimana cara mencegah suara serak? Mencegah suara serak adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan vokal. Dengan menerapkan beberapa kebiasaan dan perubahan gaya hidup, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya suara serak.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Kenapa penting jaga ucapan dalam Islam? 'Tidak ada satu kata pun yang diucapkan tanpa adanya pengawasan dari malaikat Raqib dan pencatatan oleh Atid,' ungkap Aa Gym.Ia menekankan bahwa semua ucapan akan tercatat dan akan dimintakan pertanggungjawaban di hari kiamat.
-
Siapa yang mengawasi setiap ucapan? 'Tidak ada satu kata pun yang diucapkan tanpa adanya pengawasan dari malaikat Raqib dan pencatatan oleh Atid,' ungkap Aa Gym.
-
Bagaimana agar lisan tak menyakiti? Berpikir Sebelum Berbicara Gunakan Bahasa yang Positif Praktik Empati Hindari Gosip dan Ucapan Negatif Minta Maaf Jika Perlu Penggunaan Humor dengan Bijak Pengembangan Kesadaran Sosial Aktif Mendengarkan
"Permintaan saya supaya tidak doubling. Tadi saya contohkan, saya mau nyalain Zoom meeting suaranya keluar, Anda nyalain Zoom meeting suaranya keluar, voice-nya doubling enggak? Double, kan? Nah, itu yang saya minta supaya saya bisa mendengar," terangnya.
Menurut politikus Golkar itu, secara batas waktu dan tata tertib, setiap lima menit mikrofon di sidang paripurna otomatis mati. Azis mengaku yang mengatur perihal durasi mikrofon adalah Sekjen DPR.
"Setiap 5 menit mik itu otomatis mati. Diatur di dalam Tatib, disahkan di dalam paripurna tanggal 2 April 2020. Mekanisme itu disahkan bersama-sama, sehingga nanti kalau sudah disahkan, ya sudah dong, diikuti sama-sama. Saya sebagai pimpinan kan mengatur lalu lintas (rapat)," terang Azis.
Diberitakan, momen Ketua DPR Puan Maharani terlihat mematikan mikrofon anggota Fraksi Partai Demokrat (PD), Irwan saat interupsi dalam sidang paripurna pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi perbincangan di media sosial.
Dalam momen itu, Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin duduk di sebelah Puan. Azis terlihat berdiskusi saat Irwan berkali-kali menyampaikan pendapatnya. Kemudian, Puan terlihat memencet tombol yang ada di mejanya. Suara Irwan yang saat itu masih berbicara tiba-tiba tidak terdengar lagi.
Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Irwan angkat bicara tentang insiden mikrofon yang tiba-tiba mati. Diduga, mikrofon itu dimatikan oleh Ketua DPR Puan Maharani. Irwan mengaku kecewa karena haknya tidak terpenuhi.
"Sebagai anggota DPR RI yang hak konstitusinya dijamin oleh UU sama dengan hak pimpinan dalam menyampaikan pendapat di sidang paripurna tentu saya sangat kecewa dan sedih karena apa aspirasi rakyat di luar yang saya ingin sampaikan secara jernih dan tuntas tidak bisa tersampaikan jelas dan tegas karena di samping sering dipotong oleh pimpinan sidang juga mikrofon saya dimatikan," ujar Irwan kepada wartawan, Selasa (6/10).
Irwan menilai, insiden itu menjadi ancaman buruk bagi demokrasi. Hak berpendapat anggota DPR tidak terpenuhi. Irwan tak mengetahui alasan Puan mematikan mikrofon ketika dia berbicara.
"Entah apa alasan pimpinan sidang, tetapi saya merasa ini upaya menghalangi tugas saya dalam menjalankan fungsi legislatif. Tentu ini ancaman buruk bagi demokrasi ke depan apalagi hak berpendapat di parlemen dijamin oleh UU. Saya tidak tahu apakah ini masuk dalam kategori contempt of parliament," kata dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, keberadaan mikrofon di dalam ruang rapat anggota DPR sempat menjadi polemik.
Baca SelengkapnyaHasyim menjelaskan, apa yang disampaikan Roy dalam akun sosial media X @KRMTRoySuryo1 sangat tidak mendasar.
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan tidak ada pembicaraan seputar cawapres maupun Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSBY marah melihat ada kadernya yang asyik ngobrol saat dia sedang memberikan arahan.
Baca SelengkapnyaSuasana debat kedua Pilkada Sumatera Utara memanas. Tidak hanya di antara dua pasangan calon gubernur dan calon gubernur, tapi juga di antara pendukungnya.
Baca SelengkapnyaMomen itu terjadi ketika pengumuman di depan Prabowo Subianto dan Gibran.
Baca SelengkapnyaTerlihat petugas pun langsung bergerak untuk membenahi mic para anggota yang mati.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari buka suara terkait unggahan pakar telematika Roy Suryo dalam akun media sosialnya.
Baca SelengkapnyaSBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) RI bakal memasang podium dan satu mikrofon untuk debat Capres 7 Januari 2024.
Baca Selengkapnya